"Hei kau", panggilku kepada Dongsung, partner ku kali ini.
"Ya kak Young K, ada apa?", Jawabnya.
"No, panggil aku Brian aja. Lebih gampang", saranku.
"Baik kak Brian", tandanya setuju.
"Kau maknae dalam grup ya?", Tanyaku lagi.
"Iya kak, kenapa? Gak cocok ya? Heheee"
Aku menggeleng kan kepala. "Engga kok, masih cocok. Kau imut kayak Dowoon".
Dongsung pun tertawa kecil.
"Kenapa ya kita disatuin? Apa karena sama-sama Bassist?", Tanyaku heran.
Diapun mengangguk setuju. "Mungkin aja. Atau karena kekuatan kita? Oh ya, aku belum tau kekuatan kak Brian. Boleh tau gak?"
"Boleh. Kekuatanku itu... Teleportasi", jawabku dengan bangga.
"Wah, keren. Kenapa gak pake kekuatan kak Brian aja biar sampe ke ujung lorong ini?", Tanyanya.
Akupun merangkulnya. "Gak seru dong kalo kayak gitu, gak menantang. Lagian kalo kita pake teleportasi, kelamaan nunggu yang lain jadinya".
"Ah, bener juga ya..."
Kami berdua kembali diam, sungguh aku tak menyukai situasi ini. Akupun kembali membuka obrolan basa basi busukku itu.
"Oh iya aku baru ingat. Kalian belum ngasi tau kami, siapa orang yang diculik itu? Apa dia punya kekuatan juga?"
Dongsung menggeleng cepat. "Yang diculik manager kami, dan dia sama sekali tak memiliki kemampuan apapun seperti kami. Kasian banget si.. penjahat kok salah tangkap orang. Kurang profesional tu penculik...!".
Aku tertawa ngakak mendengar penjelasan nya. Lucu sekali pikirku ada penjahat yang salah tangkap, Dongsung pun ikut tertawa juga.
Kamipun melanjutkan perjalanan. Entah perasaan ku aja, atau makin lama lorongnya semakin gelap. Sampai gak ada satupun cahaya yang menerangi kami.
"Dongsung, kau dimana?", Tanyaku sambil meraba sekitar. Tetiba seseorang memegang tanganku yang sontak membuatku berteriak.
"Waaaaaaooowwww siapa tuh???!!!!"
Orang itu tertawa keras. Dia adalah Dongsung.
"Hahahaaa... Kak ini aku. Dongsung... Sini pegang tanganku. Kau tau kan aku bisa melihat dalam gelap, jadi biarkan aku menutun jalan kita".
"Ya iya.. bagus.. aku suka.. emang sebaiknya begitu. Ayo kita jalan.. semoga gak ada hambatan didepan sana", kataku yang tetap memegang bahunya. Aku tau posisi kita yang seperti main kereta-keretaan ini sangat membuat perjalanan kami menjadi lambat, tapi aku tak peduli daripada harus terpisah olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power Of DAY6
FanfictionSebuah band yang beranggotakan 5 orang ini bukanlah band biasa. Tiap personilnya memiliki kemampuan rahasia yang hanya diketahui oleh member DAY6 itu sendiri. Namun siapa sangka, ada orang lain yang memiliki kemampuan sejenis tanpa mereka ketahui. D...