POV Dowoon

45 10 1
                                    


"Tak dururung tak dum jeng....", Kataku yang menirukan suara pukulan drum, sambil berjalan mengikuti pria yang satu tahun lebih tua dariku ini, Jaehyun N.Flying.

"Aku juga drummer, tapi aku gak pernah denger suara drum kayak gitu", katanya.

"Hehee... Aku bosen... Kita udah cukup lama berjalan, tapi gak ada ujungnya", keluhku.

"Berapa lama sih?", Tanyanya.

"Sekitar tiga puluh menitan kayaknya", jawabku sambil melihat jam tanganku.

"Tapi aneh sih, sudah selama itu tapi perjalanan kita mulus-mulus aja", katanya.

"Iya bener. Aku juga merasa aneh. Tapi tunggu sebentar, kok aku ngerasa kakiku panas ya", pikirku yang ternyata kak Jaehyun juga merasakan yang sama. Kamipun berpandangan, dan kompak melihat ke bawah.



"Waaaa bara api....!", Kataku teriak yang seketika melompat ke punggung kak Jaehyun yang membuat dirinya menggendong ku.

"Apa yang kau lakukan? Kau itu berat tau....!", Keluhnya.

"Kakiku kepanasan kak Jaehyun"

"Kau pikir kakiku gak kepanasan? Sama Woon..."

"Aku gak peduli, yang penting kakiku aman"

"Kau ini .... Ah sudahlah...."



Dia melepas satu tangannya dan memegang salah stick drum miliknya dari dalam tas. Dia melihat kearah bawah. Seketika aku seperti melayang di udara, yang masih dalam posisi gendongan nya... Ah aku lupa jika kekuatannya  berguna disaat seperti ini.

"Turun", titahnya.

"Gak mau, nanti kakiku kena bara", tolakku.

Tanpa aba-aba, diapun melepas tangannya hingga aku terjatuh dari punggungnya. Aku menutup mata karena takut, tapi ternyata apa yang kubayangkan tidak terjadi.

"Kau dan aku sekarang sedang melayang. Berjalanlah seperti biasa. Anggap aja kayak jalan diatas awan", kata Jaehyun santai.

"Wah benar... Serasa jadi ironman", kataku kagum.



"Dasar bocah, baru segitu aja udah heran. Gimana kalau aku ngeluarin kekuatan ku yang satu lagi, bisa dibilang saingan sama Elsa (maksudnya Elsa di di film Frozen) nanti aku", benak Jaehyun.



Tanpa disadari, aku yang masih memegang kedua stick drum ku dapat mendengar isi pikirannya.

"Gak usah nyamain dirimu ama Elsa bang, beda jauh. Cakepan Elsa kemana-mana", julidku yang membuat dirinya terkejut.

"Bagaimana kau?"

Kak Jaehyun memberi jeda pada omongannya, yang kemudian dia mulai tersadar akan kekuatan yang ku punya.

"Ah, jadi itu kekuatanmu... Kayaknya aku harus hati-hati nih mulai sekarang"

Akupun tertawa melihat nya. 

"Jadi, gimana? Hebat bukan?", Tanyaku yang menatapnya dengan senyuman jahil. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kak Jaehyun pun memutar bola matanya malas yang membuat ku semakin tertawa. Itu membuat ku lebih ingin mengganggunya.

"Kak Jaehyun,kok gak jawab? Gengsi ya... Hahahaa"


Mungkin karena malas meladeniku, diapun berlari meninggalkan ku. Aku yang ditinggal kan ikut berlari mengejar nya. Bedanya kali ini lariku sedikit lebih ringan karena posisi kami masih berpijak pada udara yang dikendalikan oleh kak Jaehyun.


The Power Of DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang