BAGIAN 2

28 3 0
                                    

"Yaaa!! Jangan ngelamun ini masih pagi, nih minuman lu" Kata Jisung yang kembali dengan makanan dan minuman yang kita pesan tadi.

"Ada apa sihh? Pagi pagi udah bengong aja lu?" Tanyanya sambil mengaduk aduk makanannya.

"Nggak, nggak papa" Jawabku.


Drrttttt... Drttttt... Drrrtttttt...



"Ituu.. HP lu geter.. Ada yang telfon kali" Jisung yang mendengar suara HP  getar.

Dan benar saja, minho hyung telfon. Sebenarnya bukan ini yang aku harapkan, aku harap yang telfon itu kalo tidak ayah ya bunda. Maklum sudah hampir seminggu aku tidak bicara lewat telfon. Bahkan mereka tidak penasaran sedikitpun tentang kabar anaknya yang di sini hidup sendirian.


"Halo.. Hyung?" Aku yang dengan cepat mengangkat telfonnya.

"Hyunjinaa.. Lagi dimana?" Tanyanya.

"Lagi di kantin sekolah, kenapa?" Tanyaku.

"Oh iya hari ini hari sekolah yaa, udah sarapan? minum vitamin? Jangan sampai telat makan, hyung gk ada didekatmu dan kamu punya maag jadi jaga dirimu baik baik" Omelnya.

"Iya hyuunggg, gk usah khawatir, tadi aku udah sarapan, ini aku dikantin karna lagi temenin jisung, dia belum sarapan tadiii... hyung tenang aja. Aku bisa jaga diri. Hyung jaga diri juga disana, hyung juga sendiri." Jawabku yang risih dengan omelannya. Tapi juga bahagia, karna seenggaknya ada yang peduli dan khawatir sama aku.

"Hmm.. Bagus deh kalo gitu" Jawabnya lega.

"Hyung" Panggilku.

"Hmm?" Jawabnya.

"Apa ayah bunda menelfonmu? apa mereka baik baik saja? Kapan mereka pulang?" Kataku yang putus asa, dan tanpa sadar jisung yang ada dihadapanku pun melihatku dengan tatapan iba.

Tidak ada jawaban untuk sesaat dari minho Hyung.

"Hyuungg..."

"Haloo, Hyung??" Panggilku karna tidak ada jawaban dari minho Hyung.  Sambil sesekali melihat layar hp, untuk mengecek apa masih  tersambung atau tidak. Nyatanya masih tersambung. Dan aku pun hanya bisa diam dengan pikiran yang kacau. Melihat respon minho Hyung yang diam seperti itu.

"Hmm, hyunjinaa.."
"Kenapa? Ada apa? Kenapa tumben sekali kamu menanyakan mereka? kau sakit? Apa Hyung perlu pulang sekarang juga?" Tanyanya dengan nada khawatir.

"Tidak, bukan itu. Aku baik baik aja"

"Aku hanya... Ahh sudahlahh nggak penting" Jawabku pasrah.

"Hyunjinaa.... Mereka kemarin telfon Hyung, dan bilang kalo mereka akan langsung ke Singapore selama dua minggu, jadi mereka suruh aku mengabarimu kalo mereka belum bisa pulang"

"Maafkan hyung hyunjinaa" Katanya.

"Hyunjinaa..??" Panggilnya.


"Iya hyung gak papa, hyung gak usah minta maaf. Hyung gk salah. Ya udah kalo begitu aku mau masuk kelas dulu bel sebentar lagi bunyi"

"Bye hyung" Kataku untuk mengakhiri tanpa menunggu jawabannya lagi.

Hatiku terlalu sesak untuk bicara lebih lama. Aku tau aku tidak baik baik saja setelah mendengar penjelasan dari minho hyung tadi.


"Udahan telfonnya, yookkk ke kelas." Ajak jisung yang sedikit membuatku kaget.

Bagaimana aku bisa lupa kalo ada jisung didekatku dari tadi, bisa dipastikan kalo dia dengar semuanya.



Kita kembali ke kelas, dan benar saja, baru saja aku masuk, saat itu juga bel berbunyi.

Selama kelas, aku tidak konsen sama sekali, pikiranku pergi entah kemana.

Kenapa mereka tidak mengabariku, kenapa hanya telfon ke minho hyung, kenapa? Apa mereka lupa kalo mereka punya dua anak. Apa mereka tidak ingin tau juga bagaimana kabarku? Dan kenapa malah harus suruh minho hyung yang mengabariku tentang itu semua.

"

"

"














LONELY (HWANG HYUNJIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang