Ketika Takdir Allah Mempersatukan

🍃29

Assalamu'alaikum sahabat KTAMP yang selalu setia nungguin part² dari cerita ini , terimakasih banyak untuk kalian semua , dan author harap jangan pernah bosan untuk menghadapi ketidak konsistenan author dalam menulis🙏🏻 semoga kalian sehat selalu dan di lindungi Allah Amiin... Enjoy for reading

Setelah saat itu , Ayla pun langsung mengambil laptop Azzam dan mengerjakan jurnal miliknya , sementara Azzam masih menyantap mie ayam yang di bawakan oleh Ayla tadi

Selama itu mereka banyak berbincang-bincang seputar jurnal dan yang lainnya , sesekali Ayla pergi untuk menyusun buku yang menumpuk di meja nya dan Azzam yang mengerjakan jurnal nya dengan arahan Ayla , hal itu terus berlanjut sampai sore hingga pengunjung perpustakaan tak lagi terlihat .

"Ay , segini udah cukup apa belum? " Ucap Azzam menyodorkan laptop nya

"Mana? Mmm udah lebih dari cukup si zam ,tapi boleh ga untuk penutupnya sedikit diperbaiki , pake bahasa yang lebih baku gitu zam "

"Boleh sih , bentar ya "
Sementara Azzam memperbaiki jurnal nya ,Ayla mencek buku² yang dipakai oleh pengunjung

"Yess selesaiiii" teriak azzam girang yang mmbuat Ayla terkejut

"Bisa kan Ay?" Lanjutnya memperlihatkan laptop nya ke Ayla

"(Ayla membaca jurnal miliknya) bagus banget ini zam , sebenarnya kamu bisa Lo , cuma terkadang rasa malas itu lebih cenderung , kalau udah revisi ajaa baru tu bisa keluar rajin nya 😂"

" Iya juga ya , makasih ya Ayla udah mau bantu , tapi jujur sih pas aku ngerjain sendirian itu tu rasanya kayak susah banget, tapi pas dapat arahan dari kamu Langsung jadi gampang , emang benar ya kata ria , kamu jago banget di jurnal"

"Biasa aja itu ,setiap org pasti punya kelebihan di bidang masing-masing kan, mmm..kalau gitu aku mau merapikan buku² ini dulu ya "

"Aku bantu " sambut Azzam

"Ga usah , bisa sendiri kok " bantah Ayla

"Tapi sayang nya aku orang nya susah di bilangin , jadi mau tetap bantu " ucap Azzam mengambil tumpukan buku di tangan Ayla

"Dasar " Ayla
Mereka berdua pun pergi ke rak untuk menyusun buku satu persatu , sementara di depan perpus terdapat seseorang yang seperti nya sedang memperhatikan sesuatu dari jendela perpus

"Hebatt sekali ...Sebatas bantuin bikin jurnal seharusnya ga sampe segitu akrab nya ya kan? Memang manusia susah ya di tebak , kebanyakan baik di depan busuk di belakang🔥 dasar Muna"

***

"Yaudah zam kamu ada urusan yang lain lagi? " Tanya Ayla

"Enggak sih ay , aku antar pulang ya "

"Gak usah , bisa sendiri "

"Knpa setiap di tawari bantuan selalu nolak sih? , padahal aku udah ngerepotin kamu "

"Karenaa Untuk semua hal yang kamu tawarin itu , aku bisa buat sendiri ,ngapain minta tolong"

"Pokoknya aku anterin kamu plg , aku bawa mobil bukan motor kok ,mungkin kalau motor kamu ga mau karna posisi nya terlalu dekat , kan kalau mobil enggak "

"Yaelah 11 12 kali , tapi yaudah sih kalau mau bantuin aku "

"Dengan senang hati , yaudah yuk "
Akhirnya Ayla mau di antar pulang oleh Azzam ,selama di perjalanan banyak yang mereka ceritakan terutama tentang ria , ternyata benar seperti apa yang Ayla pikirkan, Azzam naksir ria

sore itu jalan raya sangat macet dan mobil Azzam terhenti di tengah² panjangnya macet itu , sekitar 10 menit mobil Azzam terjebak macet , ia ingin menanyakan alamat jelas Ayla namun Azzam terkejut mendapati Ayla yang tertidur pulas