Lahiran

3K 221 16
                                    







🌵🌵

Kalau sudah hamil tua seperti ini, tubuh mudah capek dan pegal-pegal seperti saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau sudah hamil tua seperti ini, tubuh mudah capek dan pegal-pegal seperti saat ini. (Namakamu) sedang di pijat kakinya oleh Tika sambil menunggu Jason pulang.

"Kalo udah deket lahiran gini tuh, rasanya pegel aja ya, mana badan makin melar" ucap (namakamu) sambil menyeruput teh nya.

"Iya mba, tapi katanya harus banyak gerak ya supaya persalinan nya mudah" ucap Tika menggosokkan minyak urut di kaki (namakamu).

"Heem, makan pun harus bener-bener masuk soalnya buat tenaga juga"

"Oh iya mba, di kulkas ada teri kacang buatan Ibu. Katanya buat Mba tadi di gojek in" Tika baru ingat makanan titipan Mama Rieta tadi siang.

"Mauu, tolong sama nasi nya juga ya" pinta (namakamu).

Tika mengangguk dan menuju ke dapur setelah selesai ia kembali lagi ke ruang tengah, (namakamu) yang tadinya berbaring menjadi duduk.

Menyantap lahap teri kacang dengan nasi hangat, sebenarnya ia juga nitip makanan pada Jason. Jadi ia akan menyiapkan beberapa ruang di perutnya.

Beberapa menit kemudian Jason pulang, (namakamu) segera menyamutnya dengan antusias.

"Sayang!! Pesenan aku mana?" Heboh (namakamu).

"Datang-datang bukannya nanyain suami, malah makan kamu itu" Jason duduk di samping (namakamu) dan mengusak rambutnya gemas, meski mengomel tetap saja Jason memberikan beberapa keresek putih.

"Wahh enak kaya nya ya" (namakamu) membuka kotak creepes dan satu porsi sate ayam.

Jason mengelus perut (namakamu). "Sehat-sehat ya, lancar juga persalinannya" Jason mencium kening (namakamu) yang lucu kalau sedang makan.

"Badan aku jelek ya? Gendut gini" (namakamu) sedih tubuhnya sedikit menggemuk, walau ya masih batas wajar, bahkan orang-orang bilang (namakamu) tetap ideal.

"Ga papa gendut, yang penting sehat"

"Ih tuh kan!" (Namakamu) kesal karena seolah Jason mengiyakan pernyataannya.

"Ya iya, coba kalo kamu kurus, terus dedek gak nerima asupan makan yang cukup karena Mama nya males makan? Kan aku khawatir nya dua kali lipat"

"Hmm iya deh" meski di katai gendut, (namakamu) tetap lanjut makan.

"Besok yang memenin Mama ya di rumah? Aku mau nyelesain kerjaan dulu"

"Loh? Kamu mau kemana?"

"Ngurus kerjaan dulu sayang"

"Yaudah tapi jangan lama" (namakamu) sedikit cemberut.

"Tidur yu? Mau di pijet ga?" Jason mengangkat (namakamu) menuju kamar mereka.

Membaringkan (namakamu) di atas kasur lalu ia tinggal ke kamar mandi sebentar. Setelahnya mereka kembali bermesraan.




🌵🌵

"Haduhh, jalan-jalan terus ini bumil. Duduk kenapa si? Mama takut brojol liat nya" ucap Mama Rieta melihat (namakamu) mondar-mandir dengan perut besarnya.

Malam ini Mama Rieta menemani di rumah (namakamu) karena perkiraan lahiran itu beberapa hari lagi.

Sementara Jason masih harus mengurus pekerjaannya, karena ingin mengambil cuti beberapa minggu pasca lahiran istrinya.

(Namakamu) duduk di sofa dengan hati-hati, kontaksinya sudah makin sering tapi belum mau di bawa ke rumah sakit.

"Sayang"

(Namakamu) melakukan panggilan video dengan Jason. Selama kehamilannya delapan bulan, ia tak pernah di tinggalkan selama ini. Karena Jason selalu membawa pekerjaannya ke rumah.

"Lagi apa sayang?" Tanya Jason tapi matanya tetap fokus pada laptop di depannya.

"Kangenn, kamu kapan pulang sii:(" (namakamu) mengkamera perutnya yang sudah sangat besar.

"Sama aku juga kangen, bentar lagi ini selesai"

"Aduhh, tuh kan sakit lagii" (namakamu) meringis saat perutnya kembali berkontraksi.

"Deketin hp nya ke perut kamu, aku mau ngomong sama dedek"

(Namakamu) langsung menurutinya.

"Dek, gak sabar keluar ya? Sabar ya tunggu Papah pulang" Jason berbicara sangat lembut membuat gejolak di perutnya agak berkurang.

"Masih sakit?"

"Heem, kamu cepet pulangg"

"Iya ini aku cepet beresin ya, kamu temenin aku"

Panggilan mereka masih tersambung, dengan (namakamu) memperhatikan Jason yang terlihat fokus.

Rasa rindu dan ingin di temani terasa membuncah di  hati (namakamu).

Hingga beberapa jam kemudian kontraksi (namakamu) begitu kuat sampai tak bisa di tahan, merasa sudah waktunya Mama Rieta pun membawa (namakamu) ke rumah sakit tak lupa menghubungi keluarga.

Sekarang semua keluarga sudah berkumpul di rumah sakit termasuk Jason, ia langsung meninggalkan pekerjaannya dan menuju ke sini.

Begitu proses kelahiran semakin dekat, Jason di persilahkan masuk ke ruang persalinan untuk menemani (namakamu).

Sangat hebat perjuangan seorang perempuan demi sang anak untuk lahir ke dunia dengan selamat, tak ada yang seorang ibu harapkan untuk membayar rasa sakit ini selain rasa hormat dan membanggakan orang tua nya.

Begitupun (namakamu), ia kini merasakan apa yang di rasakan oleh ibu nya. Terbersit dalam benak penyesalan mungkin ada kekurangan selama ini menjadi seorang anak dan menyakiti hati orang tua nya.

Jason pun sama, ia semakin menyayangi (namakamu) dan berterima kasih karena sudah melahirkan buah hati mereka.

"Oekk..oekk.."

"Pukul 20.58 telah ada kelahiran bayi laki-laki dengan berat..."

Tenaga medis segera mencatat waktu kelahiran dan membersihkan sang bayi.

Perasaan lega dan rasa sakit terlupakan saat mendengar sang anak lahir dengan selamat dan sempurna tanpa kehilangan satu apapun.

(Namakamu) bahkan sampai kehabisan tenaga, ia tak bisa membalas perkataan Jason yang terus menerus mengucapkan terima kasih.

Kini keluarga nya lengkap, perjuangan dari awal sampai tak menyangka mereka berjodoh sejauh ini sampai di karuniai seorang buah hati.

Semoga ikatan cinta mereka terus memanjang sampai hanya maut yang memisahkan, do'a yang selalu mereka panjatkan untuk di beri kebahagiaan dan juga ketenangan dalam hidup.










END

🌵🌵

Author Note : Makasih ya semua nya yang udah baca cerita dini, mendukung aku sampai cerita ini akhirnya tamat.

Love you semua nyaa❤
























.
.
.
.

Couple Vlogger (Jason William Winata) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang