04. Bukan Cewe biasa

41 12 8
                                    

Amayara & Ruang BK

.
.
.

Afkar Aideen Nazaret
.
.
.

Sungjae As Afkar Aideen Nazaret

Sungjae As Afkar Aideen Nazaret

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••🌺•••

04. Bukan Cewe Biasa

°°°°°

Amayara dari tadi tidak bisa diam, tangannya ia gunakan untuk mencubit-cubit pahanya sendiri.

Tatapan Pak Kevin membuatnya gugup, kali ini dia duduk di antara ketiga lelaki tampan.

“Jadi, Amayara Crystal Queenara. Kamu mau apa sekarang?” itulah Pak Kevin, karena baginya Amayara adalah seorang gadis, walau bukan cewe biasa.

Pak Kevin tetap saja menanyakan apa hukuman yang Amayara mau.
Sontak Amayara segera angkat bicara,

“Yara panjat pohon kelapa lagi aja Pak” Azriel yang tidak bisa menahan tawa nya lantas menyemburkan bir yang ada di dalam mulutnya.

Kevin menggeleng sambil memegangi dahinya, mengingat kejadian tadi siang bagaimana Amayara membawakannya 2 buah kepala muda.

Flashback on

“Pak, ini kelapa buat bapak. Hukuman Yara tuntas kan Pak” ucap Yara dengan mata yang berbinar-binar berharap hukumannya telah selesai.

Berbeda dengan Pak Kevin yang melotot tak percaya, Amayara benar-benar memanjat pohon?

“Kamu pasti beli ini kan?” Amayara menggeleng cepat dengan tangan yang ia lambai-lambaikan kearah Pak Kevin.

“Gak Pak, Yara bener-bener manjat pohon kelapa yang di belakang kantor. Kalau bapak gak percaya tanya aja sama Pak Agus, tadi Pak Agus juga minta ambilkan kelapa muda sama Yara” Pak Kevin menutup matanya sambil menggeleng.

“Yara Yara, udah sana kembali kekelas” Amayara tersenyum dan segera berlari dari ruang BK itu meninggalkan Pak Kevin yang masih menatap kelapa muda itu tak percaya.

Flashback end

“Yaudah kalau bapak gak mau, biar Yara yang traktir bapak gimana?” Afkar dan Azriel lantas menjentikkan jarinya.

“Deal! Traktir kita aja, Kevin mah gengsian orang nya” ujar Afkar, tatapan tajam Kevin alhasil membungkam bibir Afkar.

Tanpa basa-basi Kevin menarik tangan Amayara keluar dari Bar, Azriel dan Afkar hanya mengangkat bahunya acuh.

Diluar bar, Pak Kevin memasukkan Amayara kedalam mobilnya. “Sekarang saya antar kamu pulang” dingin Kevin. Dia sudah sangat lelah bekerja seharian, ditambah masalah mantan istrinya dan sekarang Amayara.

“Ihhh bapak, Yara gak mau pulang” rengek Amayara memegangi lengan Kevin. Kevin melirik sejenak, dan kembali menghadap depan.

“Lepaskan tangan saya atau saya tinggal kamu disini” ancam Pak Kevin.

Tapi Amayara tetaplah Amayara, gadis yang pemberani dan tidak takut apapun.

Dengan lantang dia mengatakan, “Oke Pak, turunkan aja Yara disini, Yara ikhlas kok lahir batin. Dunia akhirat pun Yara ikhlas” Pak Kevin mengerem mobilnya mendadak membuat kepala Amayara terhantup di AC mobil.

“Aduh Pak, kepala Yara sakit. Hati-hati dong pak kalau bawa mobil, kalau bapak gak bisa biar Yara aja yang bawa” Omel Yara.


•••🌺•••

To Be Continue

Holla, maaf yah kalau chapter ini agak gaje. Author lagi puyeng soalnya.

Btw, kalian kalau ketemu Afkar maunya ngapain?
Kalau author sih bakal minta dia jadi pacar author.
Tapi Afkar yang asli.

See you~


Amayara & Ruang BKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang