One.

1.8K 144 3
                                    









Pagi ini Nathan bangun lebih awal seperti biasanya, dan akan selalu seperti itu

"Selamat pagi dunia tipu-tipu" sapa Nathan saat membuka gorden jendela kamarnya

"Waktunya menghadapi ujian hidup" gumam Nathan saat akan memasuki kamar mandi nya

Setelah 15 menit berlalu ia keluar kamar mandi dan langsung memakai seragam sekolah nya

Setelah nya Nathan duduk terlebih dahulu mempelajari beberapa pelajaran yang akan ia pelajari nanti di sekolah

"Woy! Turun makan nanti lo mati!" Ujar seseorang dengan nada membentak dan Nathan tau dia siapa

"Iya Bang nanti gue turun" ujar Nathan membalas

"Morninggg kalian" sapa Nathan saat dirinya sampai di meja makan dan seperti biasa tidak ada yang merespon

"Sudah cepat makan ntar telat!" Ujar Irina Ibu kandung Nathan dan ketiga saudara nya

"Morning anak-anak Papa dan morning juga istri cantik nya aku" sapa Jeffry dengan riang saat berjalan menuju meja makan

"Ayo kita sarapan bersama" ajak Haikal

"Papa nggak ada niat jalan-jalan gitu, ntar waktu weekend" ujar Reihan saat di tengah tengah makan mereka

"Emmm ide bagus juga tuh, boleh boleh ntar deh kita bicarain lagi, emang Reihan pengen kemana sih hm?" Ujar Jeffry

"Bingung sih tapi pengen jalan-jalan aja ya kan Kal Jen" ujar Reihan pada Haikal dan Jeno lalu kedua pun setuju

"Em kalo jalan-jalan Nathan boleh ikut nggak?" Ujar Nathan dengan ragu

"Lo? Mau ikut? Mending nggak usah deh, ntar malah nyusahin lagi" ujar Jeno dengan kasar

"Iya betul kata Jeno, nanti kalo kamu kumat siapa yang susah kita juga yang susah" ujar Jeffery yang setuju dengan perkataan Jeno

"O-oke kalau gitu" ujar Nathan yang berusaha sabar

"Yaudah kalau gitu Nathan berangkat dulu permisi" ujar Nathan dan tidak ada seorang pun yang menanggapi nya

"Ingat ya Pa kalo jalan-jalan nggak usah ajak anak itu, Reihan males kalo ada dia" ujar Reihan

"Iya sayang Papa nggak akan ajak dia" ujar Jeffry dan diam-diam Reihan tersenyum kemenangan




Sedangkan Nathan, dia sedang berada di jalan dengan menyetir mobil yang di hadiahkan oleh Kakak perempuan Jeffry yaitu Krystal

"Jadi inget dulu deh" ujar Nathan dengan terkekeh miris

"Kenapa Papa nggak ajak Nathan jalan juga kaya Bang Reihan Haikal sama Bang Jeno?" Ujar Nathan kecil yang menatap ayahnya sendu

"Karna kamu itu nyusahin! Kamu itu harusnya nggak penyakitan nggak lemah jadi Papa sama Mama bawa kamu pergi" ujar Jeffry

"Kenapa Mama nggak sayang sama Nathan?" Ucap Nathan

"Ya karna kamu penyakit an, saya aja nyesel lahirin kamu!" Ujar Irana

"Kok Mama bilang nya gitu" ujar Nathan dengan sendu

"Ya karna itu fakta!" Ujar Jeffry

"Kapan Mama sama Papa sayang sama Nathan?" Ujar Nathan

"Sampai kamu udah nggak di sini baru Mama sama Papa sayang sama kamu!" Ujar Irana

"Sekarang Nathan udah besar dan Nathan tau yang di maksud Papa sama Mama"

"Tapi kenapa harus Nathan? Nathan kan nggak salah"

"Nathan pengen kayak yang lainnya, yang di manja di sayang sama ibu dan ayah nya"

"Kapan mereka sayang sama Nathan?"


****



Sesampainya di parkiran sekolah Nathan langsung memarkirkan mobilnya di parkiran khusus siswa dan semua nya menatap dirinya sinis tidak apa Nathan sudah terbiasa dengan itu

"Wah anak penyakit an udah dateng nih" ujar seorang siswa saat melihat Nathan memasuki kelas

"Kita kira lo udah mati eh ternyata masih hidup" ujar siswa lainnya

Walaupun di sekolah Nathan di musuhi satu sekolah karna ke-tiga saudara nya memberikan berita hoax bahwa Nathan mempunyai penyakit yang mudah menular, tapi semua guru yang mengajar di sekolah tersebut sangat-sangat menyayangi murid mereka ini dia merupakan kebanggaan sekolah

WHY AM I DIFFERENT? || 00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang