6. Pesta selamat datang.

303 44 6
                                    

Di kamar 207, [Name] merapikan barang-barangnya. Mulai dari bumbu, rempah, pisau, lalu beralih ke baju, seragam dan alat mandi.

Kini waktunya mandi bagian wanita, badan [Name] sudah lengket. Karena hari ini, [Name] hanya mandi 1 kali. [Name] pergi beranjak mandi.

"KYAAAAA" terdengar suara teriakan seorang wanita dari arah toilet. [Name] berlari mendatangi sumber suara tersebut.

Membuka pintu kamar mandi, melihat Souma yang telanjang di hadapan gadis yang berteriak tadi.

"Diable Jamble!" [Name] menendang Souma dengan mantra Sanji, membuat Souma terkapar di lantai.

お。

Setelah mandi, badan [Name] menjadi segar kembali. [Name] menatap pantulan dirinya di cermin. Tangan kirinya merapikan rambutnya yang panjang berwarna Blonde. Rambut [Name] sangat halus dan lembut juga wangi khas semerbak Fruity Berry.

Rambutnya mulai mengering, [Name] merebahkan dirinya di kasur dengan gaya yang tengkurap. Hari ini sangat kelelahan. [Name] membalikkan badannya menjadi terlentang.

Disini benar-benar sepi. Matanya melihat langit-langit kamar. Membuatnya semakin mengantuk. [Name] mulai menutup matanya. Namun,

'Klotak!'

"Yo, murid pindahan!" ucap seseorang, reflek [Name] membuka matanya. Lagi-lagi [Name] mendapatkan serangan culture shock. Mulutnya terbata-bata tak bisa mengeluarkan suara.

"Ayo, kami mengadakan pesta selamat datang!" lanjutnya.

Room, 205.

[Name] dan Yukihira berada di kamar 205. Sang penghuni kamar 205 terus menerus mencoba mengusir semuanya. Namun, hasilnya mengkhianati

"Kalau kalian mau pesta, lakukan di kamar yang lain! Kenapa setiap ada pesta selalu di kamarku?!" protes penghuni kamar 205, Marui Zenji.

"Mau bagaimana lagi? Kamarmu kan yang paling besar!" balas penghuni kamar 116, Yoshino Yuki.

"Kamarmu juga selalu bersih!" sambung penghuni kamar 112, Sakaki Ryoko.

"Padahal tadi banyak buku yang berserakan." ucap penghuni kamar 107, Sato Shoji. "Lagipula, kau punya lebih banyak kursi!" lanjut penghuni kamar 211, Aoki Daigo.

[Name] berduduk sila dilantai, duduk berdekat samping orang yang pendiam, juga rambut poni panjangnya menutupi mata. Yakni penghuni kamar 208, Ibusaki Shun. Tetangga kamar [Name].

Ia hanya terdiam sibuk bermain mengayun-ayunkan gelasnya dengan bibir. [Name] menatap pria tersebut, dan mulai menyapanya hanya dengan senyuman.

Keadaan sangat canggung, pria tersebut tidak membalas senyuman [Name]. Ibusaki menurunkan gelas dari bibirnya, lalu mengambil satu cup gelas dan memberikannya kepada [Name].

Dengan bingung, [Name] menerimanya. Kemudian, Ibusaki mengambil sebotol entah apa isinya. 1,8 Liter botol dengan label bertulis tangan.

Ibusaki menuangkan minumannya kedalam gelas milik [Name]. "Itu hanya jus dari beras." ucap Ibusaki.

[Name] meneguk jus beras tersebut dalam satu kali tegukan. "Lumayan" komentar [Name], Ibusaki tersenyum mendengarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐘𝐎𝐔𝐍𝐆 𝐂𝐇𝐄𝐅, -sɴs.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang