[Name] sekarang berada di gerbang sekolah elite ini. Bentuk sekolah ini terlihat seperti gunung, tinggi juga besar gedung-gedungnya. Disini author hanya bisa berharap agar [Name] tidak tersesat.
[Name] segera memasuki gerbang sekolah, tas dan bawaannya akan disusul nanti oleh supir. Kini [Name] sedang menyantai di kursi taman.
Selang beberapa menit, [Name] mencium bau-bau keributan. Mata [Name] tak sengaja menangkap pria bersurai merah yang rambutnya seperti landak sedang menyekik seseorang.
"Kau bahkan belum mencoba masakan Yukihira! Kau tidak berhak menilai kualitas kami!"
Mendengar nama 'Yukihira', [Name] terkesiap. "Jancugh Soimay ada disini?" [Name] berdiri, berjalan diam-diam menguntit Soimay. Ah itu memang benar-benar Soimay.
画。
Telah sampai di ruangan ujian. Dia 'NAKIRI ERINA' ditugaskan untuk menjuri ujian masuk hari ini. "Seorang gadis? Dia juga memakai seragam sekolah.. Apa dia benar-benar yang menjuri?" batin [Name] bingung.
"Ada kabar dari divisi ujian?" tanya Erina kepada gadis bersurai ungu yang diketahui Arato Hisako.
"Akan saya bacakan." Hisako mengangguk paham."Pertama, para pendaftar akan diwawancara ke dalam 10 kelompok berdasarkan formulir pendaftaran mereka. Mereka akan menerima praktikum dimana mereka akan memasak tiga hidangan atau lebih. Bagi mereka yang akan lolos.." jelas Hisako panjang lebar yang belum selesai, Erina memotong penjelasannya.
Erina berdehem meremehkan, "Percuma, aku punya ide. Bawa meja kerja dapurnya kesini!" titah Erina. Hisako mengangguk.
胃。
Setelah diturutin, Erina tersenyum. Mengambil sebuah telur dan memperlihatkan ke semuanya. "Bahan utamanya adalah telur. Buat satu hidangan, aku akan mengijinkan hidangan siapa saja yang bisa membuatku terkesan untuk masuk ke akademi ini." jelas Erina.
Semua peserta terlihat deg-degan juga ketakutan. "Lalu, aku juga akan mengijinkan bagi mereka yang ingin mundur untuk membatalkan pendaftaran mereka dalam waktu satu menit." Mendengar hal itu, semua peserta berlari keluar ruangan. Terkecuali [Name] juga Souma.
[Name] dan Souma tentu saja bingung, kenapa semuanya pada lari?! [Name] hanya berdiam saja seperti patung. Sedangkan Souma menanyakan kepada peserta yang tadi ribut dengannya.
Untungnya [Name] mempunyai pendengaran yang bagus, jadi dari kejauhan pun dapat terdengar penjelasan dari peserta itu. [Name] bergumam kagum, "Lidah dewa ya.."
"Sudah kuduga mereka semua tidak berkompeten. Aku tidak mau menghabiskan waktuku untuk orang orang bodoh itu. Jadi tugasku hari ini sudah selesai kan?" ujar Erina, Hisako mengangguk.
Mereka berdua asik mengobrol, mengabaikan dua orang yang masih ada didalam ruangan. Yukihira mendekat menghampiri [Name]. "Yo, [Name]."
[Name] hanya membalasnya dengan mengangkat kedua alisnya. "Ternyata kau juga ada disini, padahal aku udah senang lho kalau kita akan berpisah."
Souma tersenyum sombong, "Jodoh mah ga akan kemana." [Name] yang mendengarnya hanya mengeluarkan respon geli.
"Hei, apa tidak ada syarat lain untuk masakannya?" tanya Souma kepada Erina, Erina dan Hisako kaget akan dapatnya 2 penantang!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐘𝐎𝐔𝐍𝐆 𝐂𝐇𝐄𝐅, -sɴs.
Kısa HikayeCeritanya berlatar di Akademi Kuliner Saryo Totsuki, sebuah sekolah kuliner elit yang terletak di Tokyo, Jepang, yang hanya meluluskan sejumlah kecil setiap tahunnya.Murid-muridnya sebagian besar berasal dari SMP Totsuki, tetapi transfer/pindah seko...