Gehei terisak pelan Ben baru selesai pekerjaannya ia lega namun ia mendengar Gehei terisak dibalik bantal sampai sesegukan ia bangkit berbaring disamping Gehei rupany panasnya naik lagi, Gehei memeluk Ben.
"Aku minta maaf, jangan menangis lagi"
Gehei mengangguk Ben mengusap punggungnya ia memang tidak bisa mengendalikan emosinys terkadang, Ben memandang Gehei rupanya anak itu tidur lagi sampai Ben mendengar langkah steleto khas milik ibunya.
"Oh sial"
Ia segera bangkit namun tidak bisa Gehei justru mengeratkan pelukannya ia tampak nyaman, didepan pintu ibunya mematung memandang anaknya dan anak kucing eh seorang pemuda.
"Ben, kau jadi pedo"
Ben mendelik memandang ibunya.
"Begitu ceritanya ibu, ia yang mau bukan aku dan ia sakit karena ku aku merasa bertanggung jawab"
Mereka berbincang diruang tengah
"Ia lucu sekali, Ben ibu tidak masalah tapi anak itu merubahmu"
"Aku masih Ben yang sama, saat sembuh nanti aku akan menendangnya keluar"
Ibu 😅, ibunya bingung ia lupa ngidam apa waktu hamil Ben
"Eh jangan kasihan ia lucu dan bisa menghidupkan suasana suram rumahmu"
"Kalau begitu buat ibu saja aku nggak mau aku yakin ia bisa membuat ayah darah tinggi dan stroke jadi aku bisa segera menguasai semuanya"
"Kau ini psikopat atau apa Ben, ya tuhan kenapa nggak anak nggak suami membuat duniaku suram"
"Maaf ibu, terima saja ini nasib ibu"
"Anak ini"
Ibunya langsung cemberut namun ibunya tersenyum jahil
"Ben, nikahi anak itu kau sudah seharusnya menikah"
"Ibu sudah gila ya, tidak"
"Gege mau"
Ben terkejut dan tersedak ini anak hantu muncul tiba tiba duduk dibelakang nguping masang tampang nggak berdosa