Benar saja Ben tidak kenapa kenapa tapi Gehei sudah setengah sadar ia membawa Gehei kembali kekamar seharian muntah dan menolak makan tentu Ben pusing yang sakit siapa yang pusing siapa, sisa hari dihabiskan menemani Gehei yang tidur Gehei merengek minta ditemani.
"Uuuhhhh daddy mau kemana?"
"Kamar mandi"
"Gege ikut"
Mata Ben mendelik"
"Tidak"
"Memangnya daddy mau apa kekamar mandi?"
"Boker, mau ikut?"
"DADDY JOROK"
"Bodo amat"
Padahal Ben hanya mau mandi bukan boker beneran ia merasa lengket ditambah keringatan gendong Gehei tadi hari ini cuaca sedikit hangat.
Ben memandang Gehei yang tidur sangat lelap sedang sakit saja ia sangat berisik ingin rasanya ingin membekap namun nggak tega yang ada pindah alam iya hingga mata Gehei terbuka mereka saling pandang.
"Daddy, tidak tidur temani Gege disini"
"Apa yang kau rasakan Gehei?"
"Campur aduk daddy terutama perut sakit sekali"
"Besok begitu sampai kita langsung kerumah sakit kau tidak juga membaik dari kemarin"
"Tidak mau, rumah sakit itu menakutkan bagi Gege"
"Rumah sakit nggak makan orang Gehei tapi kalau orangnya mungkin siapa tahu"
"Ucapan daddy benar benar tidak membantu"
"Bagus deh aku berkata apa adanya"
Ben bangkit ia berbaring disamping Gehei dan Gehei mulai menempel ke tubuh Ben udah kayak cicak nempel didinding, Ben maklum ia pikir karena Gehei sedang sakit ia menjadi sangat manja.
Paginya mereka mulai berangkat ke bandara Gehei masih digendong Ben ala koala bahkan dalam mobil Gehei duduk dipangkuannya ia sangat lemas hampi tidak bisa buka mata, setelah pesawat mendarat Ben langsung membawa Gehei kerumah sakit.
Dokter tidak tahu harus berkata apa Ben mengerutkan dahi
"Ada apa?"
"Uh suami anda.....hamil usianya baru dua minggu"
Ben tercekat dan ini memang mengejutkan.
"Daddy kenapa melamun memandang Gege?"
"Ini ...... berita yang mengejutkan Gehei dan kita harus merahasiakannya sampai waktu tepat"
"Daddy, apa kita harus beritahu ibu?"
"Tidak juga ibu, ia akan keceplosan ibu sifatnya sama denganmu"
"Gege bukan ibu ibu kan Gege laki mana mau nggak kucu kan kalau Gege...."
"Shut"
Ben menjepit bibir Gege lalu melepaskannya
"Orang hamil tidak boleh cerewet nanti anak ngikut"
"Gege nggak cerewet kok kan Gege cuma protes saja"
"Duh ini anak ayam"
Pikir Ben ia benar benar pusing
"Kita pulang sekarang dan kita kabari nenek kabar baik ini"
Gehei manggut manggut senang ia mengacungkan lengan Ben menghembuskan nafas lelah namun ia masih menggendong Gehei model koala, sampai dirumah saat menelpon nenek mereka mendengar teriakan girang nenek Gehei.
"Nenek akan segera datang"
"Tid......."
Ucapan mereka terputus nenek mematikan panggilan video, keduanya saling pandang.
"Gehei hamil Jihon ini membuatku khawatir aku tidak mau siapapun mengetahui ini dan memanfaatkan Gehei dan anakku untuk menghancurkanku, kau satu satunya yang kupercaya aku mau kau menjadi bodyguard priabdi nya"
Jihon tidak pernah mendengar Ben segelisah ini atas keselamatan seseorang sebelumnya
"Ben kau bisa pecaya padaku kapanpun kita sudah bersahabat lama, aku akan datang pagi pagi besok"
"Terima kasih kawan, lusa aku ada urusan diluar negri tidak bisa membawa Gehei bersamaku itu membahayakan nyawanya"
"Ben jujur saja kau terdengar gelisah dan putus asa, kau mencintainya sangat Ben"
Ben terdiam ia mematikan panggilan telponnyanya ia memang mencintai Gehei dan Ben terlalu gengsi mengaku ia menghembuskan nafasnya seharusnya ia tidak menyeret Gehei dalam kehidupan berbahaya ia seorang mafia, Ben bangkit berjalan masuk kekamar menatap wajah Gehei yang tidur.
"Hei kerdil"
Gehei menoleh ia mendelik marah menatap Jihon membuat Jihon tertawa melihat reaksinya ia senang membuat Gehei maah wajahnya yang imut langsung merah tampak kentara dengan kukit putih mulusnya.
"Siapa yang kerdil heh Gege enggak kerdil kok hanya rendah saja dibanding Jihon dan daddy"
"Sama aja kali hamil tidak boleh marah marah"
"Jihon kau sudah datang, jangan membuatnya marah nanti ia bicara seperti kereta api tidak ada rem"
"Daddyyyyy jahat"
Teriak Gehei membuat Ben dan Jihon menutup kuping dan mulai lah Gehei mendumel tidak jelas apa yang ia katakan Jihoon dan Ben pergi ke ruang kerja membiarkan Gehei ngomel ngomel sambil main game.
Tbc