14. Masalah baru

7K 785 135
                                    

Hai pren<3

Karena kebanyakan para readers sukanya baca malam jadi author bakalan up nya malam ya pren, kalo siang tuh orang- orang pada sibuk kaya gua HAHA🐣

you love me? sksks

Cuma mau bilang jadi cerita Alexander tuh lagi dalam revisi karena banyak banget kesalahan dalam kosa kata dan titik mau pun koma nya. Tungguin aja ya nanti bakalan up lagi cerita Alexander. Dan juga karena akhir- akhir ini telat up nya gua itu lagi benerin cerita Alexander cerita pertama gua. Jadi buat kalian nungguin gua up cerita aurelia ini SABAR YA!😗😍

•••

Aurel diam menatap Alvaro. Lalu dia menatap Raisa dan Farhan bergantian. Wanita itu mengangguk pelan sebagai jawabannya. "Iya bunda" ucap Aurel tersenyum kaku.

Senyuman Farhan dan Raisa mengembang ketika mereka tahu kalau Aurel kini sedang mengandung anak Alvaro.

"Sejak kapan rel? kok gak bilang sama bunda sih" Raisa tidak henti nya tersenyum lebar.

"Baru 2 minggu bunda. Aurel belum siap aja bilang sama ayah bunda" Aurel menunduk malu. "Biar jadi kejutan" ucap Aurel sambil tertawa kecil.

Wanita paru baya itu tidak henti nya tersenyum. "Yah benar lagi kita jadi kakek nenek loh" ucap Raisa pada Farhan.

"Alhamdullilah" balas lelaki itu sambil tersenyum manis.

"Bunda beneran gak sabar mau gendong cucu" ucap Raisa senang.

Mata Raisa teralih menatap Alvaro dari tadi lelaki itu diam tidak membuka suara. "Varo kok kamu diem aja sayang? kamu gak seneng kalo Aurel lagi hamil, dia hamil anak kamu loh" tanya Raisa menatap anaknya lekat.

Alvaro menatap Aurel tajam lalu memutar bola mata nya malas. "B aja" jawab lelaki itu dingin.

Sebenarnya Alvaro sangat ingin keluar pergi menjauh dari mereka bertiga tapi karena lelaki itu tidak ingin kebohongannya selama ini terungkap jadi Alvaro tetap memilih berada di sana.

Raisa menghela napas lesu. "Bunda liat dari tadi kamu sama Aurel kaya lagi ada masalah. Kalian lagi ada masalah apa?" ucap Raisa menatap Aurel dan Alvaro bergantian.

Aurel menggeleng cepat. "Gak.. gak ada bunda, kita baik- baik aja kok. Ya kan kak varo?" balas Aurel tersenyum kaku pada Alvaro.

"Beneran lagi gak ada masalah?" balas Farhan ingin memastikan lagi.

Aurel diam sejenak menatap Alvaro. "Iya beneran yah" bohong Aurel lagi.

"Kalo ada masalah cerita sama bunda atau ayah ya rel. Jangan pendem sendirian" ucap Raisa pada Aurel.

Aurel mengangguk sebagai jawabannya.

***

"Kak bisa anter Aurel ke rumah sakit? Aurel hari ini ada jadwal checkup" pinta wanita itu pada Alvaro.

Alvaro menatap Aurel dari atas hingga bawah dengan sinis. "Gak" jawab lelaki itu dingin.

Aurel tersenyum tipis mendengar jawaban dari Alvaro. "Sekali ini aja ya kak plis" mohon Aurel dengan lirih.

Alvaro berdecak kesal. Lalu dia berdiri tegak di depan Aurel. "Lo budeg gua bilang apa?" ucap Alvaro kesal. "Pergi sendiri kan bisa! gak usah manja jadi cewek" lanjut lelaki itu sambil memutar bola matanya malas.

"Aurel cuma minta di temenin ke rumah sakit kak, gak lebih dari itu" ucap Aurel menatap kedua bola mata Alvaro lekat.

"Gua gak mau anjing! gak usah maksa jadi orang!" bentak Alvaro sambil mengepal kuat tangannya.

AURELIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang