29. Bertemu

19.5K 1.3K 291
                                    

Dua tahun...

Sudah dua tahun ini Aurel hidup bersama anaknya tanpa seorang alvaro yaitu ayah dari anaknya itu. Dan wanita itu kini hanya fokus mengurus anak semata wayangnya tanpa ada gangguan dari luar.

Aurel melangkahkan kaki nya mendekati senja yang sedang bermain di dekat kolam ikan. Senyuman tipis terukir di bibir wanita itu.

Wanita itu menatap anak nya lekat dari belakang lalu ia mendekati senja dan mengusap puncak kepala gadis kecil itu.

"Lagi ngapain sayang?" tanya aurel kepada gadis kecil itu.

Senja tersenyum manis pada aurel. "Senja lagi liat ikan mama" jawab senja dengan suara imutnya. Gadis kecil itu memainkan air yang ada di dalam kolam ikan.

Aurel mengangguk paham dan ia duduk di sofa yang tidak terlalu jauh dari senja.

Hanya senja yang kini berada di hidup aurel, meskipun terlihat bahagia bersama anaknya ia tetap mengingat alvaro orang yang pernah dia cintai, tetapi aurel menutupi semua itu di hadapan senja.

"Mama liat deh ikan nya lucu, kaya mau kelual dari kolam hehe" gelak tawa gadis itu bergema di rumah aurel.

Aurel tertawa kecil mendengar senja yang berbicara terlihat sangat mengemaskan di depannya.

Dan beberapa detik kemudian aktifitas senja teralihkan ketika mengetahui aurel sedari tadi diam melamun. Senja menghampiri aurel lalu duduk di samping wanita itu.

"Mama kenapa kok sedih kaya gitu?" tanya gadis kecil itu.

Sontak aurel menggeleng cepat. "Mama gak pa- pa kok" jawab aurel berbohong. Aurel tersenyum manis agar bisa menutupi rasa sedihnya di depan senja.

Ada rasa yang tidak bisa aurel jelaskan kepada anaknya. Rasa itu terus menghantui di pikiran aurel.

"Mama jangan sedih ya, nanti kalo mama sedih senja juga ikut sedih loh" ucap senja dengan pelan.

Mendengar itu membuat aurel terdiam, aurel tersenyum getir dan dia memeluk senja dengan erat.

"Mama lagi kangen seseolang ya?" tanya senja dengan polosnya.

Dengan perlahan aurel melepaskan pelukannya, aurel menatap senja."Ih senja kok tau yang begituan?"

Senja tertawa kecil. "Senja nonton di tv, kata nya kalo ada olang yang sedih itu belalti dia lagi kangen olang. Emang benel ya ma?" ucap senja.

Aurel diam menatap anaknya. Bagaimana tidak gadis kecil itu mengetahui kalau aurel sedang merindukan seseorang.

Aurel dan senja diam sejenak lalu gadis kecil itu menatap aurel. "Mama senja boleh ngomong gak?" ujar senja.

"Boleh dong, mau ngomong apa sayang?" balas aurel senang.

"Temen senja punya papa semua tapi senja sendilian yang punya, senja pengen banget kaya temen senja" ucap senja dengan raut wajah sedih dan memanyunkan bibirnya.

DEG

aurel benar- benar terdiam lantaran mendengar ucapan senja yang sangat menyentuh hatinya. Wanita itu menghapus air mata nya yang entah kapan membasahi pipinya itu.

"Mama nangis? senja salah ya ma? maafin senja hiks hiks" ucap senja ketika melihat aurel meneteskan air mata nya. "Senja janji gak bilang kaya gitu lagi" ucap senja lagi.

Aurel tersenyum getir sambil memeluk senja. "Maafin mama ya sayang" ucap wanita itu lirih.

"Senja janji gak bilang kaya gitu lagi tapi mama jangan nangis hiks.. hiks" isak tangis gadis kecil itu pecah di dalam pelukan aurel.

AURELIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang