6. PENOLONG

7.4K 848 43
                                    


Thank you two thousand readers💃

***

Sosok perempuan paru baya tersenyum manis pada Aurel. Dia ialah Raisa ibu Alvaro adijaya. Aurel memeluk Raisa lalu tersenyum manis pada wanita paru baya itu.

"Hai bunda" Sapa Aurel tersenyum manis pada Raisa.

"Hai juga anak bunda" Balas Raisa tertawa kecil. "Udah lama gak main ke sini" lanjut Raisa menggoda Aurel.

Aurel dan juga Alvaro lagi berada di rumah Farhan. Karena sejak mereka telah resmi menjadi pasangan yang sah Alvaro maupun Aurel belum sama sekali datang untuk menjenguk kedua orang tua nya Alvaro dan juga sekaligus mertua dari Aurelia.

"Gimana kabar kamu rel?" tanya Farhan tersenyum manis. "Kalian akur- akur aja kan?" lanjut lelaki paru baya itu.

"Aurel baik- baik aja yah" jawab Aurel. Lalu gadis itu menatap Varo yang sedari tadi diam saja berdiri di samping nya."Sejauh ini kak varo terus buat Aurel seneng. jadi kami akur- akur aja" Bohong wanita itu.

Aurel takut jika Farhan dan Raisa akan mengetahui yang sebenarnya bahwa anak mereka selama menikah terus berbuat kasar padanya. Jadi Aurel hanya bisa berbohong untuk menutupi rasa sakitnya selama ini.

Alvaro yang mendengar itu melongo lalu dia tersenyum miring.

Wanita bodoh Batin Alvaro.

Farhan menatap Alvaro lekat. "Kamu gak kasar- kasar sama Aurel kan ro?" Tanya Farhan serius.

"Tanya aja sama Aurel nya sendiri" jawab lelaki itu malas.

Sama saja tidak ada yang berubah dari anak nya itu yang terus  membuat Farhan emosi.

"Ayah serius varo!" Ujar farhan.

"Kak Varo gak pernah buat kasar ke Aurel kok yah" Balas Aurel cepat.

"Ayah gak yakin kalo Varo gak pernah buat kasar ke Aurel " Ujar Farhan menatap varo lekat.

Alvaro membuang muka. Bagaimana tidak ayahnya sendiri tidak mempercayai Varo.

"Udah yah" ucap Raisa. "Mungkin Varo udah berubah" lanjut Raisa tersenyum manis.

"Ayah bakalan mantau kamu terus kalo kamu emang gak berbuat kasar ke Aurel Varo" balas Farhan menatap anaknya itu.

"Apaan sih yah gak percaya banget sama anaknya sendiri" Ujar Varo kesal.

"Bukannya gak percaya Varo. Tapi kamu itu memang selalu keras kepala kalo di nasehatin" ujar Farhan.

Alvaro berdecih kesal. "Terserah ayah aja" Ujar lelaki itu membuang muka.

"Yah" tegur Raisa. Wanita paru baya itu tidak ingin jika saat ini akan ribut seperti biasanya jadi dia melerai Farhan untuk menenangkan dirinya.

"Rel kita duduk dulu ya" ajak Raisa pada Aurel.

Aurel mengangguk sebagai jawabannya. Gadis itu mengikut Raisa yang duduk di ruang tamu bersama Farhan dan juga Alvaro.

"Bunda kangen sama Aurel apa lagi sama Varo anak bunda" Ucap Raisa tertawa kecil.

"Aurel juga kangen bunda" Balas Aurel tersenyum manis. Raisa sangat menyayangi Aurel seperti anak kandungnya sendiri dan kelihatannya dia sangat bangga mempunyai menantu seperti Aurel. Begitupun dengan Aurel wanita itu sangat senang karena menjadi bagian dari keluarga Farhan dan Raisa. Bagaimana tidak kedua orang itu sangat menyayangi Aurel. Dan Aurel bersyukur karena masi ada yang menyayangi nya dengan tulus seperti Farhan dan Raisa.

AURELIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang