Sudah 15 menit berlalu azura menunggu angkutan umum lewat di depan halte sekolah namun belum ada satupun yang lewat, jenuh menunggu akhirnya azura memutuskan berjalan sambil menunggu angkot lewat. Azura bisa saja naik taksi namun ia lebih memilih naik angkot agar sisa uang dari membayar angkot bisa dia tabung.
Azura sudah cukup jauh berjalan namun masih belum ada angkot yang lewat, namun tiba tiba saja sebuah motor sport merah berhenti di dekatnya.
"ara kamu ngapain di sini? Kok belum pulang?"
Orang itu bertanya pada azura namun azura tidak mengenalinya karena wajahnya tertutup helm full face yang azura tau bahwa orang tersebut laki laki."siapa ya?" tanya azura pada laki laki tersebut, dan laki laki itupun membuka helmnya menampakkan wajah tampan dengan senyum lebar.
"vano ra" ujar laki laki tersebut yang ternyata adalah vano.
"loh ternyata vano, kamu masih belum pulang van?" tanya azura pada vano yang masih menduduki motornya.
"tadi aku mampir ke toko buku sebelum pulang" ujar vano pada azura.
"oh gitu" ujar azura sambil menganggukkan kepala.
"kamu kok masih belum pulang ra?" tanya vano yang kini sudah berdiri di hadapan azura.
"tadi aku ketinggalan angkot, udah nunggu angkot lain tapi belum ada yang lewat bosan nunggu akhirnya aku jalan aja sambil nunggu angkot yang lain lewat."
"ya udah bareng aku aja aku juga mau pulang kok." ujar vano menawarkan tumpangan.
"emm.. Makasih van tapi aku rasa ga perlu deh, ga mau ngerepotin kamu."
"ga ngerepotin sama sekali ra lagian arah rumah kita kan sama."
Azura mengernyitkan dahi tak faham.
"kenapa? Kamu heran kenapa aku tau rumah kamu? Kita kan tetangga ra." ujar vano menjelaskan pada azura yang terlihat kebingungan.
"tetangga?" tanya azura masih tak faham.
"iya tetangga, aku pindah ke rumah aku yang dulu. Ya udah ayok pulang."
"oo.. Gitu, tapi van aku haus banget abis jalan jauh kalo kita mampir dulu ke warung seberang sana mau ga? Aku mau beli minum dulu soalnya."
"kamu tunggu disini aja ra biar aku yang beliin minumnya buat kamu."
"beneran? Nanti aku ngerepotin kamu lagi"
"iya ga apa apa."
Vano segera menyebrangi jalan menuju warung yang terletak di seberang temlat mereka berada, sedangkan azura menunggu di tepi jalan di dekat motor vano.Tak lama kemudian vano kembali membawa sebotol air mineral dan langsung di berikannya pada azura, tak menunggu waktu lama azura meminum air tersebut hingga tersisa setengah.
Vano mengantar azura tepat di depan gerbang rumah keluarga robi azizan, azura turun dari motor vano dengan hati hati.
"makasih ya van udah mau nganterin aku sampe rumah, maaf aku jadi ngerepotin kamu kayak gini." ujar azura berterima kasih pada vano.
"iya sama sama dan ga ngerepotin sama sekali ra, kan udah aku bilang arah rumah kita sama bahkan kita tetanggaan."
"oh iya kata kamu kita tetanggan rumah kamu dimana?" ujar azura bertanya pada vano.
"rumah aku di block c nomor 27 ra, nanti kapan kapan aku ajak kamu main kerumah buat ketemu mama sama papa."
"boleh?" tanya azura pada vano yang menawarkan untuk main ke rumahnya.
"boleh dong mama pasti seneng bisa ketemu kamu lagi."
"iya deh nanti aku sempetin main ke rumah kamu, ya udah aku masuk dulu van kamu ga mau mampir dulu?"
"makasih ra lain kali aja aku mampir soalnya mama udah nungguin di rumah soalnya mama minta anterin beli sayuran ke pasar." vano kembali menyalakan motornya dan bersiap untuk melajukan motornya.
"ya udah kamu hati hati van titip salam buat om dan tante."
"iya nanti aku sampein salam kamu sama mereka." tak lama kemudian vano melajukan motornya menuju rumah.
Azura memasuki halaman rumah dilihatnya ada motor arza yang terparkir di depan rumah.
"assalamualaikum ara pulang"
Azura mengucapkan salam dan memasuki rumah."waalaikumsalam ara kok baru pulang? Kenapa ga barengan sama kak arza?". Ujar juna yang tengah duduk di ruang tamu sambil berkutik dengan laptopnya.
"ara tadi nemenin temen ara ke toko buku kak, oh iya kak arza mana?" azura terpaksa berbohong karena tidak mau arza kena marah oleh juna karena telah meninggalkan azura sendirian pulang sekolah.
"arza ada di kamarnya mungkin, ya udah kamu ganti baju dulu abis itu makan ya, tadi kakak udah masakin makanan buat kamu dan arza."
"iya kak ara ganti baju dulu ya, kakak yang semangat nugasnya biar cepet lulus dan segera jadi dokter." ujar azura menyemangati juna yang tengah mengerjakan tugas kuliahnya.
Azura sudah selesai ganti baju dan bergegas menuju dapur, sampai di depan pintu kamar arza azura mengetuk pintu tersebit dan meminta arza untuk makan bersama.
"kak arza kita makan dulu yuk tadi kak juna udah masakin makanan buat kita." ujar azura di depan pintu.
Merasa tak ada jawaban dari dalam kamar azura kembali mengetuk pintu itu.
"kak arza ada di dalem kan? Kita makan du-"
Belum sempat azura menyelesaikan kalimatnya pintu sudah terbuka lebar dan munculah sosok arza dari dalam kamar."berisik!" arza menatap azura tak suka dan berlalu meninggalkan azura di depan kamarnya.
Kenapa sih kak? Apa salah ara sama kakak? Kenapa kakak bisa sebenci ini sama ara?
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG GIRL AZURA
Подростковая литератураAzura Shaqueela seorang gadis cantik yang hidup bersama keluarga yang memiliki rahasia besar tentang dirinya. Azura atau yang kerap di panggil ara oleh orang terdekatnya mulai mencurigai ada rahasia besar yang tersimpan di dalam keluarganya semenjak...