Hari ini adalah jadwal siswa kelas XI IPA 3 untuk olahraga lapangan. Azura dan lia segera menyusul siswa yang lain yang sudah kumpul di lapangan, namun tiba tiba saja perut azura terasa nyeri akibat datang bulan, tapi azura tetap memaksakan diri untuk mengikuti kegiatan olahraga.

"baik anak anak sebelum kita melaksanakan kegiatan olahraga sekarang kita pemanasan dulu." ujar pak heri yang berprofesi sebagai seorang guru olahraga.

Kegiatan pemanasan berlangsung selama tujuh menit, kegiatan selanjutnya yaitu olahraga lari jarak jauh. Seluruh siswa bergantian untuk praktek lari. Sampai saat giliran azura tiba tiba saja kepalanya terasa pusing dan tak lama kemudian azura merasa tidak kuat menahan tubuhnya untuk berdiri dan azura pun jatuh pingsan di tengah lapangan.

"ara..." teriak lia di pinggir lapangan melihat azura yang terjatuh pingsan. Lia pun segera menghampiri azura ke tengah lapangan.

"ara kamu kenapa? Ara bangun ra." lia mencoba menepuk wajah azura pelan untuk membangunkannya tapi azura masih belum sadar.

"pak tolong pak azura pingsan." teriak lia yang membuat seisi lapangan di penuhi oleh teriakannya.
Tak lama kemudian pak heri menghampiri lia dan azura.

"tolong bawa azura ke uks yang lain kalian boleh istirahat dulu."

Baru saja azura akan di gotong oleh empat orang siswa laki laki vano datang dan langsung mencegah mereka.

"biar gue aja yang bawa ara ke uks." tanpa pikir panjang vano langsung menggendong ara ala bridle style ke ruang uks yang di ikuti oleh lia di belakangnya.

Sesampainya di ruang uks vano langsung membaringkan azura di atas ranjang pasien. Terlihat raut wajah vano cemas, ia takut akan terjadi apa apa kepada azura.

"ara bangun ra" vano mengelus bahu azura pelan berharap azura bangun tapi azura masih belum juga bangun.

"sebenarnya ara kenapa li? Kok bisa pingsan?" vano bertanya kepada lia yang berdiri di sampingnya.

"aku juga ga tau van tiba tiba aja ara pingsan di lapangan." jelas lia yang tidak tau apa apa tentang azura.

Tak lama kemudian petugas uks datang dan langsung menangani azura, salah satu petugas uks mengolesi hidung azura dengan minyak kayu putih dan tak lama kemudian akhirnya azura sadar dari pingsannya.

"ara kamu ga apa apa?" tanya vano yang langsung menghampiri azura.

"aku ga apa apa kok, cuman sedikit pusing aja." ujar azura yang terlihat lemas.

Vano mengecek suhu tubuh azura dengan telapak tangannya, betapa terkejutnya vano ketika merasakan bahwa tubuh azura panas.

"ga apa apa gimana ini badan kamu panas banget ra, kamu ini lagi demam mendingan pulang aja ya." pinta vano pada azura karena khawatir pada kondisi azura.

"aku ga apa apa vano, aku cuman pusing sedikit palingan nanti juga sembuh sendiri." ujar azura membela diri yang tidak mau pulang.

"bener kata vano ra, mendingan kamu pulang aja ya.. Takutnya nanti sakit kamu makin parah. Kalo pulang kan kamu bisa istirahat di rumah." ujar lia yang meminta agar azura mau pulang ke rumah.

"percuma juga aku pulang li soalnya di rumah juga ga ada siapa siapa."

"kan ada kak arza nanti aku samperin dia ke kelasnya buat ngasih kabar kalo kamu sakit dan minta dia pulang temenin kamu di rumah." ujar lia pada azura.

"tapi kalo nanti kak arza marah gimana?"

"kamu tenang aja kak arza ga bakalan marahin kamu, kamu kan lagi sakit masa iya sih kak arza tega marahin kamu." ujar lia menjelaskan.

Jujur azura takut arza akan marah kepadanya, tapi apa salahnya mencoba siapa tau kalo azura sakit arza tidak akan marah padanya. Seperti dulu saat azura demam tinggi bukannya marah arza justru sangat mengkhawatirkan azura dan merawat azura hingga sembuh.

Lia pergi menghampiri arza di kelas XII IPA 1 keadaan kelas sangat ramai dikarenakan tidak ada guru yang mengajar. Lia menghampiri seoramg siswa perempuan yang berdiri di depan pintu.

"permisi kak mau nanya kak arzanya ada?" tanya lia kepada siswa tersebut.

"ada di dalem, arza ada yang nyariin lo nih." teriak siswa tersebut.

Arza yang merasa namanya di panggil langsung menoleh ke sumber suara. "siapa?" tanya arza kepada siswa perempuan itu.

"adek kelas tapi ga tau siapa namanya.. Yaudah kamu masuk aja dek itu arzanya ada di dalem." ujar siswa tersebut mempersilahkan lia masuk. Lia pun langsung menghampiri arza yang tengah asik mengobrol bersama temannya.

"kak arza ara sekarang lagi sakit" ujar lia kepada arza.

"ya terus?" jawab arza acuh.

"demamnya tinggi dan badannya pucet, ara harus pulang tapi dia bilang di rumah ga ada siapa siapa, aku nemuin kak arza buat ngasih kabar ini." ujar lia menjelaskan pada arza.

"biarin dia pulang sendiri. Yang sakit itu dia kenapa harus ngerepotin orang." jawab arza kesal.

"tapi ara itu adek lo za masa iya lo tega biarin adek lo sendirian di rumah dengan keadaan dia yang lagi sakit." ujar siswa laki laki bernama doni yang merupakan teman arza.

"ara bener bener sakit kak dan dia keliatan lemes banget ga mungkin dia bisa ngurus diri sendiri." timpal lia kepada arza.

"ck ngerepotin banget jadi orang. Ya udah gue pulang don nanti lo tolong bawak motor gue anterin ke rumah gue pulang duluan."

"ok aman" jawab doni menyetujui.

Akhirnya arza bersedia untuk pulang ke rumah menemani azura yang sedang sakit, namun sebelum itu arza izin dulu ke guru piket untuk pulang dan guru pun mengizinkan.

STRONG GIRL AZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang