21.Sweet Samuel

36 2 0
                                    

Kiara menyentuh bibirnya ia masih berfikir bahwa ini hanya mimpi hingga sebuah tangan memeluk perutnya.

"Apa  yang sedang kau pikirkan hmmm"bisik Samuel di telinga Kiara

"Tidak ada "elak Kiara hendak melepas pelukan samuel

" lalu kenapa wajah mu memerah seperti itu "goda Samuel

Kiara mengacuhkan Samuel yang terus menggodanya  dan memilih untuk bermain ponsel hingga Samuel melemparnya karena kesal

"Samuel ,kenapa kau melempar ponsel ku"tanya Kiara kesal

"Karena benda itu membuatmu mengacuhkan ku"

Kiara memberengut kesal "memang nya kau siapa ku sampai aku tak boleh mengacuhkan mu"

Samuel mengangkat tubuh Kiara dengan mudah dan mendudukkan nya di atas pangkuannya membuat Kiara panik

"Bagian mana dari ucapan ku yang tidak kau mengerti Kiara"bisik Samuel di telinga Kiara

Kiara menahan nafasnya saat Samuel  menyentuh wajahnya lembut dengan jarak sedekat ini Kiara bisa melihat pahatan wajah Samuel yang sempurna.

"Aku hanya takut Sam,karena saat aku memutuskan untuk bersama mu itu  seperti sebuah pertaruhan"ucap Kiara menatap mata Samuel

"Kau tahu Kiara aku bukan lelaki baik bahkan mungkin aku satu dari sekian ribu bajingan di dunia ini ,bahkan aku merasa tak pantas untukmu tapi aku juga tak bisa melihat mu dengan pria lain "

Kiara tersenyum sambil mengelus rahang  tegas Samuel yang ditumbuhi bulu halus di sekitarnya.

"Kiara aku tidak bisa menjanjikan mu semua kebahagiaan tapi aku akan selalu berusaha untuk membuat mu tersenyum dan jika kau menangis aku ingin menjadi orang yang menghapus air matamu"ucap Julian tulus

Kiara memeluk leher Samuel dan membenamkan wajahnya disana ia tidak menyangka bahwa pria arogan seperti Samuel bisa mengucapkan kata-kata semanis itu.

"Biarkan seperti ini sebentar saja Samuel agar aku yakin bahwa ini bukan mimpi"ucap Kiara saat Samuel akan melepas pelukannya

Samuel pun membalas pelukan Kiara dan mengusap punggungnya lembut ia tahu gadisnya kini menangis karena ia merasakan bahunya basah.

Sementara itu disebuah Club Demian yang terlihat masih kesal karena kejadian saat pemotretan meminta  bartender untuk membuatkan nya minumannya.

"Kau masih memikirkan kejadian tadi Dem "tanya Laura

"Tentu saja tidak sayang ,lagi pula itu bukan sesuatu yang penting"

"Aku yakin pasti gadis murahan itu yang  sengaja menggoda mu"

Demian hanya tersenyum dan memutar gelasnya dengan pikiran yang terus tertuju pada Kiara,namun bayangan saat Samuel memukul nya membuat ia tersulut emosi dan tanpa sadar gelas yang ia  genggam pecah dan membuat tangan nya terluka.

Laura berteriak kaget saat melihat tangan Demian terluka ia dengan segera mengambil tisu di tasnya dan membersihkan lukanya dengan hati-hati.

"Ya Tuhan Demian,lukanya cukup dalam lebih kita pergi ke dokter atau rumah sakit untuk mengobatinya."

"Its ok Laura,aku baik-baik saja jangan panik ini hanya luka kecil "

"Demian ini tidak lucu"

Demian tertawa sementara Laura menatap nya bingung

"Baiklah ,ayo kita pergi ke rumah sakit  agar kau tenang"

Laura pun segera membawa Demian pergi dari sana dengan terpaksa karena sungguh sebenarnya ia sangat malas berurusan dengan hal yang merepotkan tapi ia harus menjadi kekasih yang baik di hadapan Demian agar ia tak kehilangan Demian.

Samuel menatap Kiara Yang terlelap setelah keduanya sempat terlibat pertengkaran kecil karena Kiara yang merajuk ingin pulang sementara Samuel tak mengizinkan nya untuk kembali ke  apartemen Emily.

"Kau ini memang keras kepala,dan selalu saja membantah ucapan ku "gumam Samuel mengelus Surai Kiara

Kiara yang berpura-pura tertidur untuk menghindari Samuel terkejut saat Samuel mengecup keningnya lembut dan tanpa sadar matanya terbuka.

"Apa kau marah hingga pura-pura tidur "tanya Samuel menggoda Kiara

"Aku tidak pura-pura, aku memang mengantuk dan ingin tidur namun  kau terus saja menggangguku"

"Baiklah itu salahku, jadi bisakah kau berhenti merajuk seperti anak kecil"

Kiara menatap Samuel kesal karena mengatainya seperti anak kecil

"Aku bukan anak kecil jika kau lupa tuan Wellington"kesal Kiara dan memukul dada Samuel

Samuel reflek menghindar dengan Menahan kedua tangan Kiara walaupun sebenarnya pukulan Kiara bahkan tak terasa sama sekali

Merasa situasi ini berbahaya untuk mereka berdua Samuel pun segera bangkit dan mengulurkan tangannya pada Kiara.

Kiara yang tak mengerti apa maksud Samuel hanya bisa bertanya lewat gerakan matanya dan ia menjerit saat tiba-tiba Samuel mengangkat nya dengan mudah di gendongan nya.

"Kalau kau memang belum bisa tidur ,aku ingin kau menemaniku menikmati udara malam di balkon"

"Apa kau perlu izinku "ketus Kiara

Samuel menggeleng karena ia memang tidak perlu izin untuk membawa gadisnya ini kemana pun dan sekalipun Kiara menolak maka ia akan memaksa nya.

Samuel memakaikan selimut agar Kiara tak merasa dingin dan ia pun memeluk Kiara dari belakang membuat Kiara harus menahan nafas karena jantungnya yang berdegup kencang seperti tengah lari maraton

"Apa kau selalu seromantis ini pada wanita yang dekat dengan mu"tanya Kiara

"Kau tahu Kiara,selama ini aku hanya menjalin hubungan satu malam dengan para wanita dan saat bertemu denganmu semuanya berubah"jawab Samuel menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Kiara

"Apanya yang berubah awalnya kau pun juga berfikir sama tentang ku"sinis Kiara

Samuel membalik tubuh Kiara dan memeluk pinggangnya Hingga jarak mereka begitu Intim,dan dari jarak sedekat ini Kiara dapat merasakan hembusan nafas Samuel yang menerpa wajahnya dan aroma tubuh Samuel yang sangat Kiara sukai.

keduanya saling menatap seolah mereka  bisa menyelami perasaan masing-masing lewat mata mereka dan Samuel pun menyatukan bibir mereka untuk menyalurkan perasaaan nya pada Kiara

"Terima kasih sudah memberiku kesempatan untuk menjadi bagian hidup mu"ucap Samuel tulus di sela ciumannya pada Kiara

Kiara tersenyum dan mengusap rahang tegas Samuel dan menggesek kan hidung keduanya hingga Samuel pun ikut tersenyum.

Keduanya pun menghabiskan malam dengan menikmati pemandangan langit malam hingga tanpa sadar Kiara tertidur dengan kepala yang bersandar di bahu Samuel.

Samuel mengelus sayang kepala Kiara dan mendekap Kiara dalam pelukan nya ia berjanji akan menjaga gadis nya.

"Kau sudah memilih untuk menjadi milikku dan aku akan pastikan kau hanya akan menjadi milikku dan tak akan kubiarkan siapapun merebut mu dariku"batin Samuel mengeratkan pelukannya







TEACH ME LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang