PAGI YANG MEMBOSANKAN

36 5 0
                                    

❤❤❤HAPPY READING❤❤❤

         PAGI YANG
     MEMBOSANKAN


"  BANGUN BANGUNNNN, WOYY BANGUN WOYY " menepuk pipi cuby Adiva

" aww sakit tau, kakak ni ngapain sih jam segini udah bangunin diva, diva kan masih ngantuk mau bobo" jawab Adiva kesal karna dibangunkan kakak nya jam 3 pagi

" Mau rencananya sukses nggak, kalau mau ya bangun kalau gak mau ya udah kakak tinggal nih kamu lanjut aja bobonya " Andy memutar bola matanya malas

" tapi kan nggak pagi - pagi buta gini kak, diva masih ngantuk loh " balas Adiva yang kembali merebahkan tubuhnya ke kasur kesayangannya

" Terserah kamu dek, kalau mau, hari ini kakak yang temani kamu soalnya orang yang kakak suruh belum bisa datang hari ini " ucap Andy malas

" ya udah dong kak, besok - besok aja kalau orang nya udah bisa dateng, diva masih ngantuk!! " Jawab adiva dengan nada sedikit tinggi

" ya udah lanjutin aja bobonya, tapi nanti kamu harus mau ikut kakak " Andy menatap sinis

" oke, siap. Sekarang kakak keluar diva mau lanjutin bobo padahal juga baru mimpi makan ayam goreng enak - enak malah dibangunin " Adiva kesal mimpinya terganggu

" makan terosss, makan aja lanjutin " Andy keluar dari kamar Adiva

Adiva kembali tertidur dan  kembali merajut mimpi~

Tringgggggg (suara jam weker Berbunyi )

Seperti biasa ketika bangun tidur ia akan menguap " huaahmm "
Adiva bangkit dari ranjangnya dan segera mencari keberadaan kakak-nya

" kak, kak Andy, kak, kak, kakak" teriak difa berlarian kecil menuruni tangga 

" hemm " Andy sedang membaca majalah di ruang keluarga

" owh disini to " Adiva menghampiri kakak nya

" heeh, kamu siap - siap dulu sana masa mau pakai piama kaya gitu " Andy kembali membaca majalah

" huft ribet banget sih kak " Adiva mengerucutkan bibir nya dan berjalan kembali ke kamar nya

" duh mau pakai apa ya? Umm, oh pakai ini aja deh " Adiva meletakkan baju yang akan ia gunakan di atas ranjang , kemudian ia ke kamar mandi untuk gosok gigi, dan cuci muka

" huh segerr " ucap Adiva keluar dari kamar mandi, ia mulai mengganti bajunya

"Taraaaa udah siap" Adiva tersenyum memandang cermin

"Taraaaa udah siap" Adiva tersenyum memandang cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Pakaian yang dikenakan oleh Adiva )

" Kak diva udah siap ni, ayo cepetan keburu diva males lagi" menggoyang - goyangkan tubuh kakak nya

" iyaa diva, jangan begitu ah " Andy menatap Adiva malas

Adiva meringis, ia menggandeng tangan kakak nya keluar dari dalam rumah

Andy dan Adiva pergi ke lapangan yang lumayan jauh dari rumahnya

" Kak, nanti dilapangan banyak orang gak sih? " tanya Adiva memandang sepatu kets miliknya

" ya iya lah, namanya juga lapangan, kalau pagi - pagi banyak orang yang mau olahraga, ada juga yang mengembala kambing " Andy menatap wajah Adiva

" owh gitu ya kak " Adiva meringis

" hooh, kaya gak pernah ke lapangan aja, tanya aneh - aneh kaya gitu "Andy memutar bola matanya malas

Adiva mengerucutkan bibir nya

" ini sampai nya masih lama kak? Adiva jalan mendahului kakak nya

" enggak bentar lagi udah nyampe " Andy yang fokus dengan langkahnya

20 menit kemudian...

" katanya bentar lagi nyampe, lah ini dari tadi jalan masa gak nyampe - nyampe "Adiva mengerutkan dahinya, ia merasa sangat lelah, tak biasa seorang Adiva berjalan dengan waktu yang cukup lama, Ya karna Adiva mageran, jalan di halaman rumahnya pun jarang

" jangan ngeluh terus, baru gitu aja udah capek, bentar lagi nyampe kok paling 5 / 10 menit lagi " Andy memasukkan kedua tangan nya kedalam saku

" jingin ngilih tiris ding " balas Adiva kesal

" kak duduk sini dulu, diva capek banget " Diva menghentikan jalannya ia duduk dibangku kosong yang ada di pinggir jalan

" HEH, HEH Nggak, orang bentar lagi nyampe kok " Andy menghampiri adiva dan menyeret tangannya dengan paksa

" ih kakak diva cape tau masa gak boleh duduk dulu sih " Adiva menghela nafas

" kak, sisjdsakabdsksnhskwnsbsjsndbdkensisksbsksnsiskw"  ocehan Adiva yang sengaja tak didengerkan oleh Andy

Entah apa yang dibicarakan oleh Adiva,
Andy hanya diam, tak menjawab ocehan adiknya itu hingga ia tiba di lapangan



WE CAN DO ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang