SORE

41 5 0
                                    


❤❤❤HAPPY READING❤❤❤

                SORE

            

" Bunga matahari sangat cantik dihalaman rumahku... "
Suara nyanyian tetangga Adiva yang sedang asyik  menyiram tanamnya disore hari

" wah wah semangat sekali siram - siram nya bu " Celetuk Bunda Dina

" eh copot - copot, hih buat saya kaget aja bu " saking asyik nya menyiram tanaman ia sampai kaget mendengar celetuk Bunda Dina

" hihihi maaf bu, o-iya saya mau beli gulanya sekilo bu, tadi saya ke depan warungnya gak ada yang nunggu makanya saya cari bu Nina kesini " balas bunda Dina tersenyum tipis

" owh iya bu, maaf ya saya ke asyikan siram tanaman jadi lupa kalau punya warung, tunggu disini saja bu saya ambilkan di dalam " bu Nina menggaruk kepalanya yang tak gatal

" ini bu gulanya "

" Terimakasih ya bu, ini uangnya " Bunda Diva mengeluarkan uang  100k dari dompetnya

" pakai uang kecil saja bu, saya belum ada kembaliannya, warung saya dari tadi pagi sepi bu "  jawab Bu Nina lemas

" saya gak punya uang pas nya bu, sudah itu saja gak usah pakai kembalian " Bunda Diva tersenyum

" lho ini kebanyakan bu, saya jadi gak enak sama bu Dina " menggaruk tengkuk nya yang tak gatal

" sudah gak papa bu, saya juga ikhlas kalau gitu saya pulang dulu bu assalamualaikum" Bunda Diva tersenyum membalikan badannya dan berjalan ke arah rumah

" waalaikumussallam, terimakasih ya bu " Bu Nina dengan raut bahagia

Bunda Diva hanya membalikan badannya dan tersenyum, setibanya dirumah ia memanggil Adiva agar segera turun dari kamar nya

" Adivaa sini nak bantu bunda " berulang kali Bu Dina memanggil Adiva, tapi tak ada jawaban dari Adiva

" ni anak kemana dari tadi dipanggilin  kok gak dijawab " Bunda Dina menaiki tangga dan melihat putrinya yang sedang tidur diatas ranjang

" nak bangun nak, ini sudah sore ayo bantu bunda masak dulu " Bunda membangunkan Adiva

" huahhhmm, iya bun " Adiva menguap, ia segera keluar dari kamar dan mengekor bundanya ke dalam dapur

" kamu potong - potong sayurnya itu aja nak " jari telunjuk bunda yang diarahkan ke meja penuh dengan sayuran

" siap boss " Adiva memotong sayuran ada wortel, kubis, brokoli, dll. Hari ini ia dan bundanya akan memasak sayur sop

Assalamualaikum, terdengar seseorang yang mengucapkan salam

" waalaikumussallam " jawab mereka serempak

" baru pulang nak? Coba dilihat sudah jam berapa sekarang, Cepat mandi dulu keburu malam " Bunda diva yang kesal karena Alan yang baru saja pulang main tak ingat dengan waktu

" iya bun, tadi seru banget, biasa mabar sama temen - temen, makanya gak liat jam hehe " balas Alan dengan bangganya

" Mabar terus, tugas aja gak pernah dikerjain " balas Adiva ketus

" tigis iji gik pirnih dikirjiin, kakak ni so tau orang tugas juga aku kerjain sama bunda, iya kan bun " Alan yang kesal dengan ucapan Adiva, ia segera pergi masuk ke kamarnya untuk mandi

Assalamualaikum, terdengar kembali seseorang yang mengucapkan salam

" waalaikumussallam " jawab mereka serempak

" Bunda masak apa nih " Andy yang tiba - tiba bertanya karena sudah merasa lapar

" Mau masak sayur sop, kamu ni baru pulang udah ke dapur aja, mandi dulu nak nanti kalau sudah matang bunda panggil " Bunda yang sedang fokus memotong bawang

" he em "  Andy mengecup pipi Bundanya dan pergi ke kamar

" ini bun, sayurnya udah dipotongin semua " Adiva mengulurkan baskom berisi sayuran yang sudah dipotong

" taruh di meja saja nak, o-iya tolong buatkan teh buat kakak kamu itu, kasian baru balik kampus nya juga jauh "

" oke, bunda mau dibikinin sekalian? " tanya adiva menatap bunda yang fokus memotong bawang

" boleh, tapi jangan manis - manis ya nak, gulanya masih ada di palstik tadi bunda baru beli, gula dirumah sudah habis, sekalian nanti isi ke tempat biasanya ya " suruh bunda Diva

Adiva mengangguk. Adiva melakukan apa yang diperintahkan oleh bundanya

Tik kutik kutik kutik kutik kutik ( Adiva mengaduk teh )

" ini teh nya buat bundaa" Adiva mengulurkan secangkir teh

" wah terimakasih ya nak " bunda tersenyum manis

" iya bun, terus yang ini buat kakak, diva antar ke atas dulu ya bun " Adiva membawa secangkir teh diatas nampan

" iya nak hati - hati bawanya, masih panas " ucap bunda

Adiva mengangguk kan kepalanya lalu ia segera menaiki tangga untuk memberikan teh kepada kakak nya

"Tok...tok...tok kak bukain pintunya, udah selesai belum mandinya diva bawain teh panas ni " Adiva mengetuk pintu Kamar Andy

Cekrek..cekrek ( suara Andy membuka kunci pintu kamarnya )

" nih kak, diva buatin teh buat kakak " memberikan secangkir teh kepada Andy

" wuih makasih ya dek" jawab Andi mengambil secangkir teh

Sruputtt ( Andi meminum teh buatan Adiva ) " ahh seger "  ucap Andy minikmati teh buatan Adiva


WE CAN DO ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang