happy reading!!!
warning : mature/nsfw content***
"Jis makan geprek yukkk," ajak Nayeon semangat.
Jisoo memasukkan binder dan pulpennya ke dalam tas lalu menggeleng pelan. "Gue balik kontrakan langsung Nay."
Nayeon menyadari raut wajah Jisoo yang sebenarnya sudah berbeda sejak masuk kelas tadi pagi. Sedikit murung dan jelas sekali bahwa Jisoo dalam keadaan mood yang kurang baik.
"Oh okay deh, take your time ya. Jangan lupa makan siang," ujar Nayeon sementara Jisoo hanya menggangguk saja.
Sebagai teman yang udah bersama bertahun-tahun Nayeon ga akan langsung mencerca Jisoo dengan pertanyaan apapun kalau wajah cewek itu terlihat murung. Sebaliknya dia bakal nyuruh Jisoo ngambil waktu sendiri dan ngebiarin sahabatnya itu yang cerita duluan atau ketika sudah lebih dari beberapa hari tidak ada perubahan maka Nayeon sendiri yang akan bertanya ada apa.
Setelah keluar dari kelas Jisoo berjalan ke luar parkiran dengan langkah lunglai. Benar-benar seperti tidak ada semangat hidup. Setelah pasca ia bertengkar dengan Taeyong di kontrakannya minggu lalu, Jisoo masih enggan menghubungi pria itu. Pun Taeyong yang juga belum ada menghubungi Jisoo.
Cewek itu memasuki mobil lalu melajukan mobilnya menuju kontrakan. Gak lama dia sampai dan masuk ke dalam. Kontrakan sepi, sehingga Jisoo tidak perlu menyapa atau sekadar basa basi dengan penghuni lainnya dan langsung masuk ke kamar.
Jisoo menaruh tasnya, membuka cardigannya, lalu pada akhirnya berbaring di kasur sambil menatap layar ponsel. Dalam hatinya ia benar-benar berharap bahwa Taeyong menghubunginya dan menanyakan kabarnya.
She can't deny, she kindly miss him.
"Gue tidur aja kali ya..." gumamnya pelan kemudian menaruh ponsel sembarangan di sebelahnya.
Jisoo mencoba menutup mata mengabaikan bahwa perutnya lapar minta diisi karena Jisoo sekadar bergerak saja tidak mood. Akhirnya cewek itu malah tertidur di kasurnya selama beberapa jam hingga jam 7.
Bangun-bangun, ketika Jisoo membuka matanya ia melihat sosok Taeyong duduk di kursi belajarnya sembari memainkan ponsel. Maka Jisoo dengan perlahan bangun dan menatap Taeyong.
Pria itu menoleh ketika Jisoo bangun dan menatapnya. Ia tersenyum dan duduk di sisi ranjang, tepat di samping Jisoo.
"Lo prepare gih, habis ini kita dinner bentar," ajak Taeyong, seolah-olah melupakan kalau mereka sempat bertengkar minggu lalu.
Jisoo bergeming dan menatap Taeyong bingung. Tapi pada akhirnya ia mengangguk dan beranjak bangun. Namun sebelum itu, Taeyong menahan tangannya. Menariknya pelan dan membawa wanita itu ke pelukannya.
"I miss you, Ji. This week I spending my time just staring at your photo and crying about how much I miss you."
Taeyong berbisik dan menenggelamkan wajahnya di leher Jisoo. Namun wanita itu hanya diam lalu menumpukan dagunya di bahu Taeyong.
"I think you just miss my body, Yong. But it's okay, gue mau mandi sekarang bisa lo lepas?"
Taeyong melepas pelukannya dan menatap Jisoo nanar. Tidak, Taeyong tidak merindukan tubuh Jisoo. Taeyong purely missing her.
"Gue mandi cepet kok, tunggu ya," ujar Jisoo akhirnya.
Kemudian Jisoo membersihkan wajahnya terlebih dahulu, mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/257626774-288-k894680.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Not Actually Friend [✔]
Fanfictionin which taeyong and jisoo stuck in relationship "friends with benefit"