Typo beterbangan!!!
Happy Reading 💚💚💚
| My Youth -NCT Dream- |
Setelah sampai di rumah sakit, dengan cepat Jaemin memindahkan Renjun di Bankar rumah sakit dibantu oleh dua perawat.
"Suster, tolong teman saya"
"Kami akan berusaha tuan"
Renjun dan para perawat masuk ke dalam ruangan UGD. Nafas Jaemin terengah engah, keringat bercucuran di pelipis dan tangan yang bergetar. Dengan kekuatan yang tersisa Jaemin menelpon Mark.
...
Mark yang sedang menatap Jeno dan Haechan pun terganggu oleh suara dering dari handphone nya.
"Hyung angkat lah, itu dari Jaemin Hyung"
Mark menekan tombol hijau.
"Halo?"
"Hyung... Kerumah... Sakit... Sekarang!!"
"Rumah sakit? Ada apa? Kau terluka?"
Yang lain menatap Mark dengan tanda tanya, bahkan ramyeon ke empat Chenle sudah dibiarkan begitu saja.
"Bukan aku, tapi Renjun"
Setelah mengatakan itu Mark berlari kencang menuju rumah sakit, diikuti oleh Haechan dan Jeno.
Saat Chenle dan Jisung ingin ikut berlari, Haechan menahan mereka.
"Kalian tetap disini, jika kita semua pergi. Akan mendapat hukuman. Bilang saja kami sedang ada urusan mendadak"
"Hyung tap-"
Haechan langsung berlari kencang meninggalkan Chenle dan Jisung berdua.
"Chenle-ya, kita harus bagaimana?"
"Kita tenang saja... Renjun Ge itu kuat, kita berdoa saja. Ayo masuk kelas"
Bohong jika Chenle baik baik saja, nyatanya pemuda Zhong ini sangat khawatir dengan Renjun. Tapi dengan sekuat tenaga dia menahan air mata yang ingin keluar, dia tidak boleh lemah! Setidaknya itu kalimat yang ia ingat saat Renjun menasihati nya.
...
Saat memasuki UGD, mereka melihat Jaemin yang sedang bersandar di dinding rumah sakit dengan tangan yang masih bergetar.
"Jaemin!!"
Mark dengan cepat berlari ke arah Jaemin dan disusul yang lain. Jaemin melihat Mark dan yang lain berlari ke arahnya dia sudah tidak tahan, Jaemin merosot ke bawah tapi sebelum kepala Jaemin menyentuh lantai dingin rumah sakit ia sudah di peluk oleh Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Youth -NCT Dream- [END]
FanficJaemin perlahan membuka album foto yang sudah lama. satu,dua,tiga bahkan sampai tujuh orang terpampang di halaman pertama album itu. Foto foto di buku itu Jaemin lihat dengan mata yang sudah memerah dan air mata yang menggenang siap untuk di jatuhka...