"WAAAAAAH!"
Zhan XiXi terkejut sampai kedua matanya melotot ngeri, baru bersiap mengambil langkah mundur ketika sesosok pemuda berambut merah yang berseru dengan suara lantang mendadak muncul di hadapannya dengan sifat yang terbilang out of character.
"Zhan XiXi!" Kemudian, pemuda yang dikenal bernama Mo Guanshan dengan wataknya yang suka mengumpat dan mengutuk orang lain ini tahu-tahu melayangkan tubuh, hendak memberikan pelukan yang untung saja bisa secara sigap XiXi hindari. Membuatnya justru menubruk tiang di sisi tubuh XiXi yang sukses memucat di posisinya berdiri.
Bertanya-tanya; apa yang tengah merasuki Si Rambut Merah? Apakah dia masih waras? Salah memakan sarapan atau bagaimana?
Mo Guanshan merintih panjang seraya memegangi dahinya yang benjol dan memerah, kesakitan. "XiXi, kau jahat!" rengeknya yang semakin membikin XiXi kebingungan dan merinding.
Pemuda berambut pirang pendek meneguk saliva saking gelisah, tak tahu harus melakukan apa. Alhasil, dia buru-buru mengeluarkan ponsel. "M-maaf. A-aku akan memanggil He Tian kemari untukmu, jadi sebaiknya kau--"
"Siapa yang sedang membutuhkan cowok tengil itu?" sembur Guanshan murka sembari perlahan-lahan bangkit dari jatuh. "XiXi, apa kau sudah tidak mampu mengenaliku lagi? Pria termanis dan tampan yang paling kau cintai ini? Tidakkah kau sadar siapa aku meski aku terjebak di dalam tubuh orang lain?"
Zhan XiXi menahan diri untuk tidak meludahi wajah sangar Mo Guanshan yang tampak sangat menjijikkan di depannya. Jadi, dia sekadar mendorong menjauh kepala teman satu sekolahnya ini sambil menghela napas lesu.
"Aku tidak ada waktu untuk meladeni lelucon gilamu, Rambut Merah," responsnya muak sudah. "Kalau begitu, biar aku menghubungi Jian Yi--"
"Untuk apa kau menghubungi orang yang jelas-jelas sudah berada tepat di dekatmu?"
Mendengar kalimat itu kontan saja XiXi celingukan ke sana-sini, mencari-cari sosok Jian Yi yang Guanshan bilang telah berada di dekat mereka. Akan tetapi, sosok berambut pirang sebahu yang dimaksud tak tertangkap indra penglihatannya sama sekali.
"Di mana Jian Yi?"
Pertanyaan yang XiXi suarakan tentu saja mendatangkan embus napas putus asa dari Guanshan yang lalu berteriak, "ZHAN XIXI, INI AKU, JIAN YI! AKU SEKARANG SEDANG TERJEBAK DI DALAM TUBUH SI RAMBUT MERAH! TIDAKKAH KAU MENGERTI?"
Setelah mengetahui hal itu, Zhan XiXi menjatuhkan ponsel di pegangan. "Kau pasti bercanda." Dia mendelik. "Lalu apa yang terjadi pada tubuhmu--maksudku, tubuh Jian Yi?"
Guanshan yang jiwanya tengah diisi oleh Jian Yi memanyunkan bibir. "Aku juga tidak tahu. Saat aku mencari-cari nomorku dari daftar kontak Rambut Merah, si sialan ini ternyata tidak menyimpan nomorku. Nomor He Tian juga tidak ada. Aneh." Bertepatan sesudah penjelasan dilontarkan,ponsel di kantung celananya berdering.
Di layarnya terlihat ada nama Brengsek Sialan yang memanggil ditambah foto He Tian yang muncul.
"Aku rasa dia bukannya tidak menyimpan nomor kalian, melainkan menamainya dengan sebutan sebagus mungkin," komentar XiXi yang membuat Jian Yi gemas sendiri.
Segera, panggilan itu dijawab, "He Tian, tolong aku!"
Di seberang sana, He Tian yang menangkap suara Guanshan yang merengek mendadak begitu justru mematung keheranan. "Apa yang terjadi padanya?"
___TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Cowokku Goblok Sekali? [19 Days Fanfiction]
FanfictionHanya kisah sampingan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari para pemuda tampan yang memiliki kelakuan di atas normal, Jian Yi dan Zhan XiXi serta He Tian dan Mo Guanshan. Dunia mungkin berpikir bahwa keempat pemuda ini selalu bersama dan melakuka...