Penasaran [Zhan XiXi & Jian Yi]

3.4K 339 16
                                    

Pintu diketuk tiga kali. Pemuda berambut pirang menampakkan raut wajah antusias. Menunggu. Menghitung selama beberapa detik, daun pintu di depannya tak kunjung membuka. Ekspresi bosan langsung saja terlihat.

"XiXi, ini aku. Buka pintu." Sekali lagi tangan Jian Yi mengetuk.

Masih tak ada respons.

Karena tak sabar, kenop pintu didorong. Ternyata dikunci. Jian Yi seketika lemas.

[Kau ada di rumah, kan? Aku di depan pintu. Buka.]

Pesan terkirim.

Dering ponsel terdengar.

[Tunggu sebentar.]

Balasan yang XiXi berikan membuat kedua mata putra tunggal nona Jian mendelik curiga.

[Apa yang sedang kau lakukan di dalam?]

[Ini hal pribadi. Tak bisa kuberitahu.]

Mendadak wajah Jian Yi memerah hebat. Pikirannya yang memang agak--ya, sebenarnya sangat gila menampilkan sesuatu yang menumbuhkan gairah dalam diri.

[XiXi, apa kau sudah tidak bisa menahan diri lagi?]

[Tentu saja. Hal seperti ini tidak baik untuk ditahan.]

Jian Yi merasa hidungnya nyaris mimisan sekarang. Tangannya mengetik pesan kian semangat.

[Apa sudah hampir keluar?]

[Ya.]

Jian Yi ingin sekali mendobrak masuk dan menyaksikan langsung bagaimana XiXi akan 'keluar'

[Aku ingin melihat. Ayo, lakukan panggilan video.]

Balasan datang lebih cepat.

[KAU SINTING! Ini memalukan!]

Bibir digigit kuat-kuat saking gemas. Otak di balik kepala pirang berpikir keras.

[Foto. Kirimkan aku foto kalau begitu.]

Biarlah Jian Yi bersikap tak senonoh. Rasa penasarannya tak dapat dibendung lagi.

[Aku tak mengerti apa maumu. Tapi terserah.]

Sebuah pesan berisi gambaran XiXi menyusul lalu tampak di layar ponsel. Namun, bukan foto seksi penuh keringat dengan wajah erotis seperti yang Jian Yi bayangkan, melainkan gambaran XiXi yang tengah duduk di atas closet.

Seketika ekspresi di paras Jian Yi kini bagai orang mati.

"Jadi, maksudnya kau sedang mengeluarkan kotoranmu?"

Hari ini, sebuah gambaran 'kotor' di kepala Jian Yi berakhir menjadi kotoran yang menghantui jiwa mudanya.

---TBC

Mengapa Cowokku Goblok Sekali? [19 Days Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang