Pengganggu Yang Dibutuhkan [He Tian & Mo Guanshan]

1K 131 2
                                    

Sepasang tangan besar memeluk perut Guanshan dari belakang. Sang pemilik tangan menjatuhkan dagunya di bahu Guanshan sembari menarik napas dalam-dalam demi menikmati aroma tubuh sekaligus adonan kue yang tengah pemuda berambut merah itu buat.

"Kau menggangguku," protes Guanshan, tapi tanpa menyingkirkan pelukan yang kian erat melilit perutnya.

He Tian tersenyum. "Apa yang sedang kau buat?" tanyanya seraya melongok ke depan, melihat Guanshan yang tengah menggulung adonan di atas talenan.

"Pangsit isi."

Pemuda lebih tinggi itu menyeringai usil. "Bisakah aku meminta agar kau membuatnya dalam bentuk cinta?" bisiknya sampai membuat pipi seseorang agak merona.

Guanshan mendecak. "Tidak usah banyak komentar. Lebih baik kau pergi saja, tunggu pangsitnya matang," sungutnya mengusir sambil menyikut pelan dada He Tian. "Kalau kau terus menempel, sampai kapan pun pekerjaanku tak mungkin bisa selesai."

"Guanshan kecil, kau galak sekali." He Tian mundur perlahan dengan memasang raut pura-pura sedih. "Tapi baiklah." Secara tiba-tiba Tian membelokkan wajah Guanshan untuk kemudian mendaratkan kecupan di bibirnya. "Aku tunggu kue buatanmu matang, Sayang."

Guanshan masih mematung bahkan setelah He Tian sudah meninggalkan area dapur. Wajahnya pun sontak memerah hebat begitu menyadari apa yang baru saja dilakukan sang kekasih padanya.

"HE TIAN, DASAR BANGSAT!" makinya sambil membanting penggulung adonan ke lantai. Sesudah itu berjongkok untuk menutupi parasnya yang kian dilanda panas. "Dia selalu saja seenaknya sendiri. Dasar laki-laki bedebah. Mesum. Keparat!" Akan tetapi di balik telapak tangan itu, senyuman tipis terukir di bibir Mo Guanshan.

Dan He Tian yang mengetahui hal itu, turut tertular senyuman si rambut merah yang paling dikaguminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mengapa Cowokku Goblok Sekali? [19 Days Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang