8 {Burung merpati putih}

2.8K 165 147
                                    


-aloo!!HATI-HATI bab ini membuat jantung kalian tidak aman

PANGGIL SAJA AKU ERIL

JANLUP VOTE KOMEN BESTIE💗

HAPPY READING📖

*̶🕊*̶

*"Aku bukan buaya ta, tapi merpati putih jantan yang selalu terbang kesana kemari untuk mencari cinta sejati nya"*

-ALVARIO ELGRA LORENZO

*̶🕊*̶

'Tok tok tok'

Ketukan pintu terdengar di kamar benuansa cream putih yang besar dan terlihat elegant itu.
"Aletta, Arrian bangunn dah pagii nanti telat ke sekolah" teriakan Amara dari depan kamar Letta.

"Rian, temui momy mu dulu di bawah, dia sudah membawakan seragam sekolahmu" lanjutnya

"IYAA MAH" teriak Letta menjawab mamah nya

Letta segera beranjak dari kasur nya dan memulai ritual mandi nya. Sedangkan Rian turun ke bawah untuk menemui mom nya dan mengambil seragam sekolahnya lalu segera mandi di kamar mandi bawah.

Letta menyemprotkan parfum pada baju nya, sambil melihat pantulan diri nya dari kaca "Dah siap"

Ia turun dan segera memuju ruang makan, disana sudah ada keluarganya "Pagii mah,pah,bang,om,aunty,dan semua mahkluk bumii" Letta mendadak jadi reaper

"Adek gua reaper" celetuk Rian

"Adik nya bang iann gitu lohh" ucap Letta cengengesan

Mereka memakan sarapan nya, hanya ada dentingan garpu dan sendok. Sampai akhirnya Rian kembali mencairkan suasana

"Etta berangkat bareng abang"

"Oke bang"

Setelah selesai makan dan berpamitan mereka meluncur menuju sekolah Letta, Rian mengantar Letta sampai gerbang, yaa karena mereka ga satu sekolah.

"Maaci bang hehe" Letta membalikan helm milik Rian

"Iyaa dah sana masuk,istirahat jangan lupa makan ta" ahh Rian slalu saja mengingatkan Letta untuk makan

"Siap bang" tangan gadis itu berada di pelippis nya, seolah olah sedang hormat pada sang komandan.

Rian mengacak ngacak rambut Letta gemas "ihh abangg, udah ah etta mau masuk"

Letta jalan di lorong sekolah yang masih sepi, tiba tiba ada seseorang yang menarik tangan nya dan mendorong nya ke salah satu sudut dinding dan mengunci tubuh Letta dengan tangannya.

"Ihh kak Alvar ngagetin aja,minggir jan deket deket letta" Letta mendorong dada bidang Alvar, tapi hasil nya nihil tubuh besar itu masih berdiri kokoh di depan nya.

"Tadi di anter siapa?" tanya nya dingin

"Bukan urusan kaka" jawab Letta jutek

"Minggir etta ga mau deket deket ma puaya" lanjut nya

"Ehh maksud etta buaya" Letta meralat ucapannya

"Maksudnya?" Alvar mengerutkan alis nya bingung

"Malem nya ngajak etta jalan, ehh pagi nya jalan ma yang lain" sindir nya

Alvar yang mendengar itu tertawa terbahak bahak sampai memukul mukul dinding di samping nya

"BWAHAHAHAHAHA, lo cemburu?" tanya nya nya dengan nada menyebalkan

ALVARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang