Kau berhasil membuat keseharian ku berwarna, menghidupkan rumah ini yang semula terlihat mati dan gelap kau mengubahnya menjadi terang dan indah tanpa ku sadari aku melupakan kesedihanku yang setiap harinya ku rasakan
~Amar~Seletah amar pulang dari solat subuh dan memasuki apartemen nya kembali, amar terdiam sejenak di depan pintu masuk apartemen menyaksikan pemandangan indah di depan sana
Terlihat oleh pandanganya seorang wanita cantik yang mengenakan gamis merah muda dan kerudung instan berwarna hitam tengah sibuk di dapur
Amar dapat melihatnya karena memang tak ada tembok penghalang antara dapur ruangan tv dan pintu masuk apartemen sehinga amar mampu melihat sekeliling ruangan di depan pintu itu
Iya menemukan vania tersenyum kepadanya
" Mar kamu lapar kan dari kemaren kamu belum makan, aku udah buatin omlet " ujar vania sambil tersenyum ke arah amar
Masya Allah begini ya rasanya mempunyai istri, terasa sangat hidup apartemen ini. Gumamnya dalam hati
Amarpun tersenyum dan menghampiri meja makan
" Ini semua kamu yaang beresin van.? " Tanya amar sambil melihat ke arah vania
" Iya, maaf ya aku gak ijin dulu sama kamu, kamu gak keberatan kan " ujar vania gak enak
Mendapati jawaban itu dari vania, amar merasa tak mengenali vania yang sekarang, biasanya dulu vania selalu melakukan hal yang iya mau tanpa pedulu orang lain
" Gak papa, sekarang ini kan juga rumah kamu " ujar amar dengan senyumnya
Mendengar jawaban itu seketika hati vania berdesir hangat pipinya seketika memerah, namum iya bersikap seakan biasa saja
Padahal amar menyadari pipi vania yang memerah
" Ya sudah, kamu cobain masakan aku, maaf aku masak itu aja, aku gak menemukan beras dan yang lainya di dapur ini " ujar vania menetralkan dirinya
Amar pun terkekek melihat tingkah vania yang terlihat mengemaskan di matanya
" Ya sudah nanti siang kita belanja keperluan " ujar amar tak lepas memandang vania
" Memangnya kamu gak kerja.? " Tanya vania
" Aku mendapat cuti 2 hari, besok aku kembali kerja " amar tak lepas dari senyuman nya
" Oh " ucap vania singkat, sambil akan memakan makanan nya
Saat ini mereka tengah duduk berhadapan di meja makan , ketika vania akan memakan makan makanan nya terlihat amar yang masih memandanginya dengan senyuman
" Kenapa senyum senyum kaya gitu, cepat makan makananya keburu dingin nanti gak enak " geram vania merasa malu di lihat seperti itu oleh amar
" Kamu bener-bener berubah ya sekarang " ujar amar di sela sela makanya
Mendengar itu vania menoleh ke arah amar dan kemudian melanjutkan makanya tanpa menjawab ucapan amar
Amar yang tak mendengar jawaban dari vania pun kembali menyelesaikan makanya
Setelah mereka selesai makan vaniapun mencuci kembali piring kotornya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Suamiku
General FictionVania dan amar yang telat bersahabat sejak SMK harus menikah karna keinginan ibu amar yang memaksa agar amar dapat melupakan masa lalunya yang belum bisa melupakan mantan kekasihnya waktu SMK dan sekarang udah 4thn berlalu Semoga kalian suka ya ini...