Ketika cinta pernah bersemayam di hati akan sangat sulit untuk menghilangka nya, sebegitu keras pun berusaha cinta akan terus bersemayam di hati
Setelah acara reuni selai merekapun pulang Toby yang harus segera pulang karena ada kegiatan lain Mutia yang di jemput pacarnya, Rey dan Amar pulang bareng sekalian amar ingin mampir ke rumah Rey
Dan di sini tersisa lah Nabila dan Vania ketika Vania akan pulang ternyata Nabila ingin ikut bersama Nabila" Van aku Kitu kamu ke rumah ya, pengen tau rumah kamu boleh kan.? " Pinta Nadia dengan muka memohon
"Boleh ko ayo, kamu sih gak pernah main dulu? " Tanya Vania penasaran
" Hehe kan sekarang mau Van " jawab Nabila yang di iyakan Vania
***
Sesampainya di rumah Vania Nabila menyalami mamah dan papahnya Vania
" Assalamualaikum Tante om " sapa Nabila" Waallaikumslam " jawab Mirna Dan firman tersenyum
" Saya temen SMK nya Vania " Nabila mengenalkan dirinya
" Ouh namanya siapa.?" Tanya Mirna pada Nabila
" Namanya Nabila Tante " jawab Nabila
" Ouh, ya Sudan neng nabial ayo atu masuk, Vania ajak temanya masuk " titah Mirna pada Vania
Keduanya pun masuk sesampainya di kamar Vania" Van aku kasihan deh sama Ammar dia benar benar menjadi kurus kamu tau gak penyebabnya.? " Tanya Nabila
" Aku kurang tau bil tapi aku juga heran kenapa dia jadi tambah kurus " Vania menghela nafas membayangkan keadaan amar yang makin kurus
" Ternyata dia itu belum bisa move on dari Sonia Vani, seminggu yang lalu aku meminjam hp nya masih terdapat foto sonia, padal kan ini udah 4thun " tutur Nabila serius
" Setau aku sih katanya cinta itu sulit di lupakan sekalipun dia udah punya pasangan tapi rasa cinta ke orang itu tetep sama " Vania seperti nampak berfikir dan mengingat orang yang curhat ke Vania
" Masa iya sih van, aku aja yang dulu cinta sama Danil gak segitunya Van." Nabila tak percaya dengan penuturan Vania, dan Vania pun terkekeh
" Itu berarti cuman rasa kagum doang bukan cinta bil, katanya cinta tuh bisa ngorbanin apa aja bahkan nyawa sekalipun, contohnya nabi Muhammad yang sangat mencintai Siti Khadijah " jelas Vania meyakinkan Nabila
" Gitu ya, klo kamu pernah ngerasain jatuh cinta van.? " Tanya Nabila memandang Vania penasaran
" Belum bil, biar saja aku mencintai Rasulullah saja, sebelum pada umatnya " Vania menjawab dengn senyumnya
" Masya Allah, vaniaku itu udah banyak berubah yah, sekarang mh udah lebih dewasa dan bijak ternyata bukan cuman tampilannya aja yang berubah yah " puji Nabila kagum
" Apaan sih bil hus jangan ngomong gitu, aku juga masih dalam tahap belajar " Vania menekankan agar Nabila tidak memujinya
" Iya iya Van maaf, " tutur Nabila sambil merebahkan badannya di tempat tidurnya Vania
" Van aku tuh mau curhat soal rifan, kamu tau gak " Nabila tersenyum sebelum menceritakannya dia membayangkan
" kenapa denga rifan " tanya vania penasaran
" tapi kamu jangan bilang bilang siapa siapa dulu ya " ujar nabila sambil sambil bangun dari tiduranya dan memandang vania
" iya, ada apa sih kayanya serius " tanya vania penasaran sambil melihat ke arah nabila
" dia melamar aku, " ujar nabila sambil tersenyum
" yang bener kamu.? " tanya vania terkejut
" iya, bener van aku seneng banget deh "
" terus terus gimna kapan nikahnya " tanya vania lagi penasaran
" Nanti deh kalo udah deket aku kasih tau " ujar nabila membuat vania penasaran
" Heummm, aku tunggu deh undangan nya "
_____Keesokan harinya vania mendapat sebuah wa dari amar, memintanya untuk bertemu,
Dan hari ini vania berniat menemuinya di sebuah kafe, entah apa yang ingin di bicarakan amar tak biasanya amar mengajaknya bertemu hanya betdua,
Sebenarnya vania merasa gak enak jika hanya bertemu berdua namun apalah daya ketika amar mendesaknya
Saat ini vania telah sampai di kafe yang telah di janjikan nya bersama amar, dan terlihat amar sudah datang lebih dulu, dan iya tengan menunggu vania di salah satu kursi
" Assalamualaikum, sudah lama mar? " Tanya vania
" Waalaikumsalam enggak ko baru " jawabnya sambil tetsenyum ke arah vania
" Ada apa sih mar gak bisanya kamu ngajak berduaan kek gini, biasanya kan ngumpul " tanya vania penasaran
" Van aku butuh bantuan kamu, "
" Bantuan apa, biasanya kamu selalu minta bantuan nabila " vania merasa aneh tak bisanya amar meminta bantuan padanya
" Katanya nabila mau nikan, jadi gak bisa minta bantuan dia "
" Bantuan apa sih emang nya " tanya vania penasaran
" Kamu mau gak nikah sama aku " tanya amar sedikit ragu mengatakanya
" Apa...., Aku gak salah denger " ujar vania kaget
" Kenapa tiba tiba, ada apa.? " Tanya nya lagi bertubi tubi
" Orangtua ku ngedesek aku buat nikah, kamu tau sendiri kan aku belum bisa buka hati untuk wanita lain"
" Tapi kenapa harus aku, "
" Karena kamu aman, kita kan sahabatan, aku percaya sama kamu, kamu bisa bantu aku "
" Gak segampang itu mar, apalagi dalam kondisi kamu masih belum ngelupain orang lain "
" Aku mohon van, orang tua aku lagi sakit parah, "
" Sejak kapan kenapa aku gak tau " kaget vania ketika mengetahui orang tua amar tengah sakit parah
" Sudah lama aku menutupi ini semua sendiri, tapi hari ini aku bener bener butuh bantuan kamu, kita bisa cerai setelah itu aku ingin mewujudkan keinginan terbesar orangtuaku, kata dokter waktunya tidak akan lama lagi "
" Mar... Ini begitu tiba tiba, aku bingung aku juga ingin menikah sekali seumur hidup " cicit vania pelah, iya merasa kasihan terhadap temanya, dan iya juga menginginkan seseorang yang menikahinya adalah seseorang yang mencintainya
" Baik lah van, gak papa kalo kamu gak bisa aku menghargai itu, aku gak akan maksa kamu ko buat setuju " amar merasa tak enak setelah vania mengatakan iya hanya ingin menikah sekali seumur hidup, iya tau hal itu gak mungkin karena sejak amar putus dengan mantanya yang memilih seseorang yang lebih mapan darinya sampai hari ini iya belum bisa melupakanya
" Bukan begitu mar, hanya saja,..." Bemum sempat vania menyelesaikan ucapanya amar menyela
" Gak papa van, kamu rahasianin ini ya jangan cerita ini ke siapapun " ucap amar sambil tersenyum
" Baik lah mar aku bersedia menikah dengan kamu " pitus vania iya tak ingin sahabatnya kesulita
" Jangan paksain kalo kamu keberatan van, aku gak papa ko " ujar amar meyakinkan
" Sudah ku putuskan aku bersedia membantumu" tekan vania
" Kamu yakin van.? " Tanya amar meyakinkan
" Iya aku yakin, " ujar vania meyakinkan dirinya, iya selalu merasa tak tegaan ketika ada seseorang membutuhkan bantuanya, apalagi yang sedang meminta bantuanya adalah sahabatnya sendiri
" Baik lah van, inirahasia kita berdua saja ya, setelah saatnya aku akan melepasmu, setelah menikah kamu akan tinggal di rumah aku, tapi kita akan pisah kamar tidur, jangan sampai orang lain tau kita menikah karena ada maksud termasuk teman teman kita yang lain "
Nafisapun menyetujuinya, jujur saja nafisa pernah menyimpan rasa terhadap amar, tanpa ada yang tahu satu orang pun, iya pendam rasa itu dalam dalam, karena iya tau perasaan itu takan terbalas, iya cukup menerima amar sebagai sebatas sahabatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Suamiku
Ficción GeneralVania dan amar yang telat bersahabat sejak SMK harus menikah karna keinginan ibu amar yang memaksa agar amar dapat melupakan masa lalunya yang belum bisa melupakan mantan kekasihnya waktu SMK dan sekarang udah 4thn berlalu Semoga kalian suka ya ini...