6. Kecupan singkat

12 1 0
                                    

Cinta yang telah membawaku untuk ikhlas menjalankan semua hal untuknya, cinta yang membuatku bertahan di dalam kebohongan ini, karena cinta aku ingin melihatnya bahagia
~ Vania ~

Amar tersenyum sambil memandang vania yang tengah sibuk tanpa bertanya kembali, perlahan amar mendekat ke arah vania masih dengan tatapanya yang mengarah ke vania

Menyadari itu vania melihat ke arah amar yang semakin mendekat
" Ada apa dengan mu " tanya vania

" Mau liat masakan kamu, takut di tambahin racun " ucapnya bencanda

" Ko kamu tau aku tambahin racun di dalamnya " ungkap vania meladenin dengan ekspresi pura pura kaget

" Beneran kamu kasih aku racun " kaget amar yang seketika langsung menatap vania serius

" Yah, abisnya kamu nyebelin " ungkap vania membuat amar tambah waspada

" Kamu ngasih aku racun apa.? " Tanya amar serius

" Racun cinta " bisik vania sambil tersenyum geli

Amar yang mendengar itu pun melongo, iya merasa seperti ada sengatan listrik di hatinya

Melihat ekpresi amar seperti itu, vania pun tertawa puas

" Kamu jatuh cinta sama aku ya.? " Monolog amar membalas mengerjai vania

Dan vania seketika iya menghentikan tawa nya " hah enggak ko " terlihat vania nampaknya salah tingkah dengan pernyataan amar

Amar pun seketika tertawa lepas melihat tingkah vania yang terlihat salting

" Apaan sih mar, sanah kamu siap siap kamu gak ngantor hari ini " usir vania iya merasa gugup, dan iya kira amar mengetahui kalo iya memang mencintai amar

" Iya iya sayang mas mau siap siap dulu yah, kamu masaknya yang enak " ledek amar kembali sambil berjalan ke kamarnya, merasa puas dan menang telah mengerjai vania

Seketika vania melotot, dan sedetik kemudian iya pun tersenyum mendengar perkataan manis dari amar pipinya mulai merah karena malu

Kembali ke amar yang sedang menuju kamarnya ketika iya masuk ke kamarnya, iya begitu sangat terpesona dengan kerapihan kamarnya, seprey yang semula lusuh dan sangat kotor kini berganti dengan seprey yang bersih dan rapih, iya mencium bau lavender yang semerbak, yang membuat mood nya menjadi bagus,

Sungguh amar tidak mengharapkan seperti ini, namun iya bahagia, jika akhirnya pernikahan nya dengan vania membawa dampak positif pada rumahnya,

Amarpun bergegas mandi untuk bersiap berangkat ke kantor, dan setelah iya siap, amar menuju meja makan untuk sarapan,

" Makanan yang di tambah racun cintanya udah siap istriku " tanya amar kembali menggoda vania

Seketika vania merasa desiran hangat pada aliran darahnya setelah mendengar kata kata manis dari suaminya, lebih tepat nya seseorang yang iya cintai sejak lama

" Apaan sih mar, jangan so manis deh " kesal vania sambil memanyunkan bibirnya, hal itu membuat amar terkekeh merasa gemas melihat vania

" Sudah tuh silahkan di makan " sambungnya lagi

Sahabatku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang