7.menghindar

5 0 0
                                    

Karena terbiasa rasa nyaman itu datang
Ketika ku tak melihatmu hari ini entak kenapa ada rasa kehilangan di hati ini,
Ku tak ingin kau tersus bersembunyi menghindariku setiap kali kau melihatku,
Apa kau tau, aku sangat membutuhkanmu
~Ammar

"

Hallo assalamualaikum " salam vania

" Waalaikumsalam, kamu udah sampai rumah sakit.? " Tanya amar

" Sudah ini lagi sama mama dan citra "

" Gimana keadaan mama.? "

" Sudah mulai membaik, katanya mama juga akan segera  pulang "

" Alhamdulillah kalo begitu aku lega mendengarnya, kamu tunggu aku di sana ya, kita pulang bareng, aku juga mau kesannah "

Vaniapun mengiyakan dan langsung menutup telfonnya karena gugup

Beberapa saat kemudian amar sampai kerumah sakit, hal itu entah kenapa membuat jantung vania berdegup kencang,

" Assalamualaikum " salam amar

" Waalaikumsalam " jawab ketiga orang

" Mamah katanya udah bisa pulang "

" Sudah amar lusa insyaallah mamah bisa pulang "

" Alhamdulillah, mama cepet sembuh ya "

" Aamiin, kamu kapan ngasih mama cucu "

Pertanyaan itu sontak membuat vania melongo pipinya pun memanas, sedangkan amar dia kelihatanya santai, dan langsung melirik vania, seketika vania langsung membuang muka

" Insyaallah nanti mah kalo udah waktunya " jawab amar santai

Setelah mereka berbincang lama amar dan vaniapun pulang ke apartemn nya,

Sepanjang jalan vania hanya memandang keluar kaca, tak ada pembicaraan sedikitpun, tampaknya vania sedang menghindari amar

" Kamu kenapa.? " Tanya amar yang heran dengan sikap vania yang mencoba menghindarinya

Vania tak menjawab iya terus saja memandang ke arah kaca sambil memejamkan matanya menghindari pertanyaan amar

Amar memarkirkan mobilnya untuk melihat keadaan vania

" Kamu kenapa.? Sakit " tanya amar sambil memegangi tanganya supaya vania melihat ke arahnya

Sontak saja tangan amar langsung di tepis oleh vania " aku gak papa kamu fokus aja nyetir " kesal vania

" Kamu kenapa sih, apa aku punya salah " ungkap amar yamg merasa bingung

Asal kamu tau amar vania merasa malu atas tindakan kamu pagi tadi

" Udah ih jalan aja napa " kesal vania lagi karena amar tak kunjung menjalankan mobil nya

Dan akhirnya amarpun mengalah iya melajukan kembali mobilnya dan membiarkan vania

Sesampainya di rumah, vania langsung melengos ke kamarnya tanpa menghiraukan amar

" Vania aku lapar " teriak amar sengaja, untuk memancing vania keluar

Sahabatku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang