5.belanja keperluan

6 2 0
                                    

Sesampainya di super market terlihat amar yang sedang mendorong keranjang sedangkan vania iya sedang meilih milih beras

" Ko mahal banget ya harganya " ucap vania kesal

" Ambil aja van yang kamu mau, gak usah liat harganya " ucap amar yang langsung mendapat tatapan dari vania

" Aku takut gak cukup uangnya buat beli yang lain, super marketnya jauh banget lagi gak mungkin kan kalo bolak baik, aku mau sekalian belanjanya buat sebulan " oceh vania menjelaskan

" Aku yang bayar van, kamu gak usah kawatir soal itu, ini kewajiban aku buat nafkahin kamu " jelas amar yang tanpa iya sadar membuat hati vania menghangat lagi

Vania pun terdiam dengan pipi memerah dan bibir berkedut karena menahan senyum, dan seketika vania memalingkan wajahnya dan kembali fokus memilih beras menghindari amar supaya tak melihatnya dalam keadaan malu

Tanpa vania sadari amar sudah melihat wajah merona vania, hal itu membuat amar terkiki geli, amar baru melihat sisi gemas dari seorang vania yang terbiasa terlihat galak

" Baik lah kalo kamu yang bayar " putus vania mengambil 10kg beras kedalam keranjang yang di dorong amar

Setelah itu vania beralih ketempat sayuran, ketempat cemilan, bumbu dapur, dan lainya yang di butuhkan untuk satu bulan ke depan, tak lupa iya juga membeli persabunan, bisa di bilang vania mengambil semua yang iya lihat,

Vania berniat membeli banyak belajaan untuk membuat amar merasa kesal karena di poroti olehnya, namun yang vania lihat malah sebaliknya, amar merasa biasa saja dengan hal itu, ekspresi nya ok ok aja melihat segitu banyak belanjaan yang iya dorong, tak ada raut muka takut uangnya akan habis,

" Mar segitu banyak ya uang kamu, kamu gak takut uang kamu gak cukup buat beli semua ini " tanya vania penasaran

" Ambil aja yang kamu butuhin, uang aku cukup ko gak usah kawatir " jelas amar yang memang iya tidak merasa keberatan dengan belanjaan banyak di depanya

" Iss kaya yang banyak uang aja " cicit vania merasa gagal mengerjai amar

" kamu kerja apa sih mar  " tanya vania penasaran

" Kenapa memangnya " tanya amar santai

" Ya aku penasaran aja "

" Kamu gak usah tau nanti kamu kaget " ucap amar membuat vania tambah kesal

" Udah ah, ayo bawa ke kasir " putus vania yang sudah merasa lelah berkeliling

" Yakin udah, gak ada yang di butuhin lagi " tanya amar sengaja membuat vania tambah kesal

" Gak ada udah itu aja " vania mengatakanya dengan raut muka yang kesal

" Ya sudah "

Merekapun berjalan ke arah kasir untuk membayar belanjaannya, setelah itu mereka melaksanakan solat duhur terlebih dahulu setelah menyimpan belajaannya ke dalam mobil

" Kita cari makan dulu yuk sebelum pulang " ajak amar

" Kita udah belanja banyak loh mar, makan di rumah aja deh, aku kawatir uang kamu abis " putus vania

" Uang aku banyak vania kamu gak usah kawatir, belajaannya buat besok lagi aja, kamu gak laper apa, " tegas amar menjelaskan supaya vania gak usah menghawatirkan tentang uang

" Ya udah deh terserah kamu " putus vania menurut

Merekapun sampai di sebuah lestoran yang cukup mewah

" Mar jangan disini takut mahal " cicit vania yang membuat amar merasa jengah

Amar pun tak menghirauka nya iya merangkul vania yang setinggi bahunya untuk masuk ke lestoran itu,dan mereka duduk si salah satu tempat

Sahabatku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang