10.BOLOS

474 57 125
                                    

10.BOLOS

Begadang semalaman membuat wajah cantik gadis itu sedikit lesu. Masalah tadi malam terus saja terngiang-ngiang. Dia tidak akan pernah menang jika sudah berurusan dengan Geo, cowok ter egois yang pernah ia temui.

Dengan setengah hati dia menyetujui walau pun agak terpaksa. Terpaksa menghanguskan cita-cita nya yang ia impikan dari dulu hanya untuk cowok egois seperti Geo. Tetapi yang ia herankan, mengapa bisa dia juga mencintai Geo yang jelas-jelas cowok kasar, egois, dan jangan lupa sifat nya yang super mesum itu.

Masih pacaran aja mesum nya nauzubillah apalagi jika mereka sudah menikah? Berly bergidik ngeri membayangkan nya.

Sungguh sulit.

Berly melangkah kan kaki nya di koridor kelas 12. Untuk hari ini dia berangkat sendiri lebih pagi supaya tidak di jemput oleh Geo. Masih terlalu malas melihat wajah cowok itu.

bless

Berly terperanjat kaget ketika sebuah tangan tiba-tiba melingkar erat di pinggangnya.

"Kenapa gak nunggu gue jemput?" bisik seseorang di telinga Berly dan di akhiri tiupan kecil.

Berly sudah menduga siapa orang itu. Dari aroma parfum nya saja, dia sudah hafal betul siapa yang sedang memeluk nya dari belakang.

"Lepas gak? kalo ada guru yang lihat gimana!" ujar Berly sedikit ketus sambil berusaha melepaskan tengan yang sedang melingkari pinggangnya.

Geo mengecup pipi Berly sekilas dan melepaskan pelukan nya.

Berly membalikkan badan nya dengan sorot mata tajam.

"Kenapa tuh mata? Sawanan?" tanya Geo jahil.

"Gila." Berly bergumam lirih.

"Kenapa berangkat duluan?" tanya Geo mengintimidasi.

Berly menyilangkan tangan nya di dada, "Terserah gue."

Geo tersenyum remeh, "Lo sekarang makin nantangin gue ya. Ikut gue, gue mau ngomong hal penting." ucap Geo dengan menarik pergelangan tangan Berly, tanpa menghiraukan ocehan penolakan dari gadis nya.

Geo membawa gadis nya ke rooftop, tempat yang sering ia singgahi ketika bolos dengan teman atau para sahabat-sahabat nya.

"Ngapain bawa gue kesini sih!"

"Duduk."

"Bentar lagi bel gue mau masuk kelas."

"Duduk "

"Og--,"

Tanpa ucapan lagi, Geo memegang kedua pundak Berly, menekan pundak gadis itu agar duduk di kursi, dan di ikuti oleh diri nya yang duduk di samping gadis nya.

Geo menatap intens Berly dari atas kepala sampai ke bawah kaki.

Berly menggerakkan bola mata nya kesana -kemari, merasa risih ditatap seperti itu.

Akhirnya Berly pun membuka suara, "Mau ngomong apa?"

"Udah berapa kali gue bilang jangan pake baju yang ketat-ketat, hm?" ujar Geo dengan nada rendah.

Seragam yang dikenakan Berly memang sangat ketat, lekuk tubuh nya pun tercetak jelas dengan body yang sangat indah. Alasan Berly memakai seragam ketat itu bukan karena ia ingin tampil seksi, tetapi karena dia merasa nanggung untuk membeli seragam yang baru mengingat sebentar lagi dirinya akan lulus.

"Ini biasa aja menurut gue." balas Berly melihat ke arah pakaian nya sendiri.

"Ketat banget gitu lo bilang biasa?" tanya Geo sedikit menggeram.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

geoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang