Bab 1 {Palace}

157 15 0
                                    


ETERNITY DESTINY

BAB 1

PALACE

(Kembalinya Sang Dewi Perang)

===============================================








Hujan turun dengan begitu derasnya, membasahi daratan yang telah dipenuhi para tentara gugur. Menciptakan genangan merah pekat berbau anyir menguar keudara.

Satu sosok yang menungangi seekor kuda putih mengangkat tinggi-tinggi bendera kerajaannya dengan penuh percaya diri.

Berteriak keras menunjukkan pada semua orang bahkan semesta, bahwa mereka telah memenangkan kembali sebuah peperangan panjang penuh lara.

"Hidup Dewa Perang Ares! Hidup Dewi perang Athena!"

Sorak-sorai itu terus terdengar, mengalahkan gemuruh guntur. Bagaikan senandung lagu kemenangan yang indah didengar oleh indranya.

Pemuda yang semula menunggang kuda dibawah hujan kini mendekat pada dua sosok yang masih setia berada ditengah medan.

Hormat dengan menundukkan kepalanya "Pangeran, saya akan mengomando sisa pasukan untuk kembali menuju camp." Ujarnya begitu mendekat seraya menggiring dua ekor kuda bersamanya.

Lantas pergi memerintahkan para pasukan dibawah komandonya, untuk perjalan kembali persinggahan sebelum sepenuhnya menuju Istana.

"Kita kembali. Mavis." ujar yang lebih tua dan hanya diangguki gadis itu dengan tatapan datarnya, menatap hamparan prajurit gugur tak bernyawa.

Dengan begitu ratusan pasukan yang tersisa segera meninggalkan medan perang.



* * ⚔️ * *




Istana Utama Olympus.

Berita kemenangan akan peperangan panjang antara Olympus dan Argrais telah sampai ketelinga sang penguasa langit.

Sorak sorai para rakyat diluar pun menggema tiada henti terdengar begitu sengit.

"Yang mulia."

"Kembalilah."

"Setidaknya penyambutan ker.."

"Tidak ada hal semacam itu didalam Nordik, Hermes."

"Baik yang mulia." Lantas tangan kanan terpercaya itu memilih untuk undur diri, pergi meninggalkan sang penguasa disinggasananya seorang diri dalam kesunyian.

Tidak ada yang tahu apa isi pikiran sang Dewa Langit itu.



* * ⚔️ * *



Perkemahan prajurit malam itu dipenuhi suka cita luar biasa, tawa bahagia terus terdengar hingga larut bahkan nyaris mendekati subuh.

Saling menuangkan beer gelas demi gelas dan bersulang, jangan lupakan kudapan yang bertumpuk hasil dari berburu.

Sayang jauh dari kesenangan itu satu sosok yang turut andil membawa kemenangan ini tidak menampakkan dirinya.

Gadis berambut hitam yang dibicarakan hanya mampu melihat orang-orang dari balik tenda khusus miliknya, tanpa ada minat untuk bergabung. Tidak, bukan tanpa minat. Namun, ia memang menjaga batasan.

Eternity DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang