Bab 2 {Underworld}

66 12 5
                                    









ETERNITY DESTINY

BAB 1

UNDERWORLD

(Istana Negeri Bawah)

===============================================






Masa lalu yang kembali tak bisa dihindari, begitu Mavis bulatkan tekad untuk pergi kedunia bawah ia tak lagi bisa lari.

Sudah tiada jalan kembali, Mavis benar-benar berhadapan lagi dengan sosok dimasa lalunya.

Pelabuhan lama yang tak pernah jadi tempat bersinggah.

Sang pemilik neraka yang tak kenal akan rasa bahkan cinta. Sukar didekati namun mudah menyiksa meninggalkan luka.

"Minos, sepertinya kita harus menjamu para tamu. Perintahkan dapur untuk mulai bekerja, pastikan cocok untuk lidah mereka."

"Baik, my lord."

"Kau tidak bilang padaku akan berkunjung bersama seorang Dewi, Hermes."

"Raja Zeus yang mengutus sebab Dewi Athena sendiri perancang taktik perang kedepan."

"Kau selalu langsung pada inti pembicaraan ya, aku bahkan belum membaca surat yang kau berikan. Lagipula apa yang dapat kuperoleh dari delegasi ini? Dunia bawah sudah tidak pernah mencampuri kehidupan atas." tanya Hades dengan pongah diatas singgasananya.

Mavis mengangkat kepalanya perlahan, menatap langsung untuk kali pertama kearah Hades.

"Izinkan saya menjawab, lord Hades."

"Silahkan."

"Seperti yang anda ketahui bahwa kedatangan kami bukan sekedar berkunjung, melainkan mengajukan delegasi bersama dengan Olympus.

Kami bukan serta Merta menawarkan tanpa ada timbal balik, tentu begitu kan yang dinamakan kerjasama."

"Ya."

"Melalui kerjasama ini, kami memerlukan setidaknya separuh pasukan anda. Sebagai timbal balik, Olympus akan memberikan apapun tanpa terkecuali kepada anda. Tidakkah hal ini terdengar menguntungkan?"

"Sayangnya aku tidak membutuhkan harta dari Olympus, kerajaanku bahkan lebih kaya." Jawabnya sombong.

Athena tidak boleh diam saja, pikirkan sesuatu. Tawaran apa yang harus ia berikan pada Hades agar menyetujui delegasi ini? Ia tidak boleh kembali dengan tangan kosong, atau tamparan telak bagi Olympus dan dirinya jadi bahan perbincangan.

"A..anda. Anda tidak harus meminta harta atau benda. Dalam perjanjian itu bersifat universal."

"Apa aku bisa meminta seperti makhluk hidup? Bahkan manusia dan dewa?"

Mavis sempat terdiam, hati-hati menjawab dengan anggukan meski jujur dirinya ragu.

Hades menyunggingkan senyumnya "Menarik, tawaran menarik. Katakan pada Zeus saat kau kembali nanti, aku akan meminta tiga permohonan yang tidak tentu waktunya."

Dapat bernafas lega, Mavis merasa beban dipundaknya sedikit berkurang.

"Yang mulia, dapur telah selesai menyiapkan jamuan makan malam." Minos dagang kembali membawa pesan.

"Baiklah, tidak baik bagi tuan rumah jika membiarkan tamu kelaparan. Mari kita pergi makan malam bersama."

Siapa sangka dapur istana Hades bahkan lebih megah dan berkilaukan emas berlian dibandingkan Olympus. Tak heran mendapatkan julukan dewa terkaya.

Eternity DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang