25. Friends?

12 2 0
                                    

Moa menghela nafas panjang ia kebingungan dengan perasaannya kepada Soobin. Ada yang berubah diantara ke duanya dan Moa belum tau itu apa. Terjadi lagi mereka seolah akan berciuman tapi apakah benar Soobin ingin menciumnya kemarin? Andai saja Tae Oppa tidak datang.

Moa kembali mengingat betapa dekatnya mereka berdua, seketika Moa kembali malu. Apa sih yang sedang ia pikirkan?!

"Arrrhgt sebenarnya aku ini kenapa?" Keluh Moa membenturkan kepalanya ke meja, membuat murid lain melirik aneh padanya. Libur musim panas berakhir Moa kembali ke aktivitasnya sekolah, semua siswa kembali ke sekolah dengan ceria bertemu kembali dengan teman-teman tapi Moa malah semakin kusut dengan permasalahannya sendiri.

"Kau kenapa?" Tanya Chaeryong yang mulai berani mendekati Moa ia takut teman sekelasnya itu tengah depresi dan akan melakukan hal hal ajaib lainnya.

"Chaeryong Aaa..." rengek Moa.

"Ya?"

"Eotoke.."

"Pasti Soobin?" Tebak Chaeryeong, akhirnya Moa tidak dapat mengelak dan menceritakan kegalauannya.

"Sudah kuduga kalian tidak mungkin teman biasa."

"Tapi kami memang teman." Sanggah Moa.

"Teman tidak akan begitu memperhatikan dan memperlakukanmu dengan begitu istimewa."

"Apakah terlihat seperti itu?"

"Iya, asal kau tau Soobin tidak pernah dekat dengan siapa pun selain saudara kembarnya Choi Yeonjun bahkan tertutup dengan teman laki-laki, ia hanya menganggap Yeonjun sebagai satu-satunya manusia di sekolah ini. Mereka berdua kemana- mana jika tidak bersama Yeonjun pasti ia memilih menyendiri. Tapi itu berbeda ketika kau datang pertama ia sangat galak tapi Soobin meresponmu bukan dan sekarang ia menganggapmu ada membantumu bahkan berinteraksi dengan orang lain demi membantumu, manusia dingin itu menjadi manusia biasa waktu kemah kemarin, apa kau tidak menyadarinya?"

"I iya.. ta tapi mungkin saja ia hanya membantuku sebagai teman."

"Ya ampun Manusia Everest itu telah mencair olehmu bahkan aku melihat dengan mataku sendiri ia menatapmu hangat itu tatapan seseorang untuk orang yang di sukai bukan tatapan seoran teman. Lalu bagaimana denganmu?"

"A aku? aku tidak ada apa-apa."

"Mengelak lagi.."

"Aku tidak tau, yang ku tau aku menyukai Yeonjun."

"Kau bisa membedakan, coba kau pikirkan perbedaan jika saat bersama Yeonjun dan Soobin pasti ada sesuatu yang berbeda bukan?"

"Saat menyukai seseorang kau pasti menyukai semua apa yang dia lakukan dan ingin terus bersama, ingin bertemu dan merasakan rindu bahkan ia sulit hilang dari pikiramu."

Moa kembali memikirkan kembali sesuai dengan kata- kata Chaeryeong. Saat bersama Soobin ketika berpegangan tangan terasa hangat dan nyaman Moa menyukai bagaimana tangan besar itu melingkupi tanganya yang mungil dan melindunginya, sedang saat Yeonjun mememegang tangannya kemarin. Biasa saja. Saat Soobin memeluk, menggendong dan banyak skinship lainnya selalu menghadirkan debaran aneh yang menginginkan Moa merasakannya lagi. Rasanya nyaman. Sedang bersama Yeonjun bahkan Moa memikirkan Soobin saat berkencan dengan Yeonjun.

"Tidak mungkin kan?" Sangkal Moa lagi meminta pendapat Chaeryeong.

"Apa salahnya menyukai Soobin? Dia masih laki-laki, tinggi, tampan, dan pintar."

"Ini tidak lucu! Huwaaaaa... aku pasti sudah gila!" Moa kembali frustasi.

"Moa daripada kau berteriak teriak tidak jelas seperti itu kumpulkan tugas- tugas ini ke Meja guru Cepat!" Suruh Taehyun sang ketua kelas yang gemas melihat tingkah absurd Moa, Moa merengut tapi melaksanakan apa yang di perintahkan.

Pet of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang