11. Adopted

21 1 0
                                    

Udara dingin pagi dari embun yang menguap menyapa kulit, cahaya matahari yang mengintip di sela-sela tirai menyilaukan pandangan Moa, gadis itu menggeliat dingin karena selimutnya tersingkap sekaligus merasa silau. Tidurnya mulai tidak nyaman dan perlahan ia mulai membuka mata. Lagi, ia membuka mata di tempat yang baru disadari berbeda ketika terbangun. Tidak seperti sebelumnya ia mengenali ruangan ini sebagai kamar tidurnya, seingatnya ia masih di dalam taxi kenapa ini sudah pagi dan sudah di ranjangnya yang hangat.

"Sudah bangun?" Sebuah suara lembut menyapa Moa, itu milik kakak tertuanya yang tampan sudah memakai celmek Super Mario berwarna pink khas emak-emak kekinian.

"Oppaaaa.." rengek Moa manja.

"Apa sakit? Yang mana yang sakit? Pusing? Apa yang salah? Ottokee.." Cerca Seokjin langsung menempelkan tangannya di dahi Moa dan menangkup adik kesayangannya. Walau nakal Moa tetap adik bungsu yang paling ia sayangi. Hatinya hancur bila sesuatu yang buruk terjadi pada Moa.

"Huaaaa oppaaaaa..." Moa mulai mode manja memeluk oppanya.

"Sudah.. sudah.. kau di rumah sekarang. Makan Oke? Lihat Babi kecilku sangat kurus dan tidak cantik lagi perlu makanan enak. Ara?"

Moa hanya mengangguk semangat ia sangat lapar sekali, serasa bisa memakan segudang penuh krabby petty. Ia rindu masakan lezat Seokjin.

"Moaaaaaa!!!" Panggil Taehyung heboh.

"Tae Oppaaa..." Moa ikut mendramatisir kemudian keduanya saling berpelukan.

"Mana yang sakit? Apa kau terluka?" Tanya Taehyung memilah bagian tubuh adiknya ada yang lecet atau tidak.

"Aku tidak apa-apa oppa, hanya lapar." Jawab Moa polos.

"Ayo saatnya makan!Cepat naik!" Taehyung membungkuk menyuruh Moa naik ke punggungnya.

"Ayeey captain!!" Moa melompat ke punggung Taehyung dengan gembira.

"Kajaaaa terbaaaang!!!" Taehyung seolah-olah menjadi superman.

"Yaaaaa.. kalian hati-hati!!" Teriak Seokjin.

Ketiga makhluk paling heboh di rumah itu sudah memulai hari berisiknya dengan berteriak kesana kemari. Sesampainya di meja makan Moa di kejutkan dengan keberadaan Soobin yang berada di meja makannya. Lelaki berkulit putih susu itu tengah duduk dan mengobrol akrab dengan Kim Namjoon. Obrolan sesama jenius pasti nyambung yang hanya di mengerti keduanya.

"Soobinnnie kau masih disini?" Tanya Moa sambil turun dari gendongan Taehyung.

"Bagaimana keadaanmu?" Soobin menyambut Moa dan langsung menyentuh kening dan pipi gadis mungil itu. Soobin lega Suhunya normal tidak demam atau sedingin kemarin.

"Aku baik-baik saja kemarin itu anggap saja batraiku sedang habis."

"Kuharap jangan terlalu full charge, agar aku tidak bingung menghadapi mu lagi." Ejek Soobin.

"Eiyz pria ini.."

"Kalian makanlah dulu, kalian tidak lupa kan harus ke sekolah." Seokjin menyajikan nasi goreng dengan telur mata sapi untuk adik-adiknya.

"Soobin bagaimana seragamu?"

"Aku punya seragam di loker sekolahku hyung,, tidak apa aku bisa mengatasinya."

"Baiklah aku akan mengantar kalian setelah ini." Ucap Namjoon sambil menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.

"Moa habiskan sarapanmu lalu mandi, jangan buat Soobin lama menunggu. Bocah ini bahkan bisa berdiri tegak walau hanya 2 jam tidur." Perintah Seokjin, benar Soobin beristirahat di ruang keluarga pria itu tertidur disana sebelum interogasi di mulai, tapi Kim brother tidak terlalu mempersoalkan karena di lihat bagaimanapun Soobin laki-laki yang baik. Mereka langsung akrab dan menerima Soobin begitu saja . Pasti lelah menjaga adik mereka yang pecicilan, Kim Bro memutuskan Soobin adalah sekutu dalam menghadapi Moa.

Pet of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang