4. Puppies

25 2 0
                                    


"Percuma kau memukuli kepalamu, itu tidak akan mengubah Isinya."

Moa mendongak dan mendapati kembaran Yeonjun menatapnya datar dan sinis khas Soobin sekali. Air mata Moa seketika merebak dan menangis kencang.

"Huweeee... Hiks hiks." Seketika itu mereka jadi pusat perhatian, Soobin tidak menyukainya.

"Ck benar-benar mengganggu. Berdiri lah! Atau aku akan meninggalkanmu! "

"Tega sekali pria itu membentak kekasihnya, aigooo.. " Sekeliling Soobin mulai berbisik-bisik.

"Semoga anakku tidak mendapatkan kekasih yang tega seperti itu."

"Tampan tapi bermulut pedas!"

Telinga Soobin mulai gatal, banyak orang yang lewat mengambil kesimpulan yang salah, siapa jadi kekasih siapa disini.

"Mollaaa.. Terserah padamu, menangis saja di situ sesukamu!" Soobin menghentakkan kaki dan berbalik pergi, menyesali keputusan menghampiri gadis kecil yang sedari tadi ia perhatikan mondar mandir dengan wajah putus asa mengelilingi kota seperti anak anjing liar kehilangan induknya.

Rasa ibanya malah berujung malu, ia di cap sebagai laki-laki kasar tanpa tau penyebabnya. Namun langkah nya terhenti saat baju belakangnya ada yang menarik. Itu Moa yang merengek.

"Bantu aku." Dengan puppy eyes yang membuat Soobin jijik.

Soobin membawa Moa ke atap rumahnya, ia mencuci dan menyikat sepatu yang Yuna bawa dengan bahan kimia asam membuat warna putihnya kembali teramat cerah.

" Wahhh.. magic.. ini seperti baru lagi."

Soobin hanya melirik kesal pada Moa gadis itu hanya duduk dan memperhatikan. Selanjutnya Soobin mengeluarkan Panel surya objek penelitian nya untuk membantu proses pengeringan.

"Hoaaaa daebak!!! Ilmu pengetahuan benar-benar sebuah keajaiban!"

"Maka dari itu gunakanlah otakmu tidak ada gunanya merengek kesana kemari tidak semua orang akan membantumu."

"Tapi kau membantuku Sobiinie.." ucap Moa sok imut.

" Jangan memanggilku dengan nada menjijikkan seperti itu!" Hardik Soobin tidak menyukai aegyo Moa.

" Terima Kasih telah membantuku, aku benar-benar tulus mengucapkannya"

" Aku melakukannya untuk Yeonjun."

" Iya aku tau, tetap saja aku berterima kasih padamu, ah jam berapa ini. Gawat 20 menit lagi acaranya di mulai aku harus mengantarkannya."

"berhati- hatilah.."

"OK!"

Dengan bergegas Moa mempacking sepatu- sepatu itu dan menuruni tangga berlarian, ia harus bergegas.

"ah.. aku tidak percaya pada gadis ceroboh itu.." Gumam Soobin menatap Kepergian Yuna ada rasa tidak nyaman di hatinya membiarkan gadis itu pergi.

Moa naik Bis ke arah Hannam, ia berjuang memasuki bus yang sangat penuh berdesakan dengan penumpang yang lain. Ini jam pulang Kerja pantas saja ramai, dan jangan pertanyakan bau badan penumpang- penumpang itu akan langsung membuat mabuk perjalanan. Sesampainya di Halte pemberhentian, Moa dengan bodohnya menyadari tidak mengetahui gedung tempat Yeonjun audisi.

"Ah benar aku bisa bertanya pada Taehyung Oppa.." Moa merogoh sakunya, mencari dalam tasnya benda pipih smartphonenya, tapi nihil tidak di temukan.



"Benar- Benar ceroboh.." Soobin menatap handphone Moa yang ketinggalan, Ia hanya menghela nafas panjang dan harus bergerak lagi. Menyusahkan.


Pet of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang