Tak hanya pindah ke rumah Jeongin, di kampus Seungmin pun menjauh dari Minho dan kumpulannya. Seungmin kali ini tidak main-main menjaga jarak aman dengan kukang itu.
Setiap melihat Minho dia akan langsung melengos pergi. Tak hanya itu Changbin dan Bang Chan juga terkena imbasnya.
Malam ini 3 serangkai itu datang ke kediaman dua Kim.
Wonpil menatap heran 3 pemuda yang ada di hadapannya. Bantinnya meronta. Bagaimana adiknya bisa sepopuler ini sementara dia jomblo.
" Seungmin ga ada. Lu semua pulang geh sono!" Usir Wonpil dengan santai.
" Kalau boleh tau sekarang Seungmin nya di mana ya bang? Soalnya ada yang mau saya omongin." Bang Chan berkata dengan sopan.
" Kalau mau ngomong doang mah chat aja kali! Ribet amat!" Sahut Minho kesal.
" Nah lu berdua ngapain? Balik sono kehabitat masing-masing!"
" Ini bang, gua bawain sajen buat calon makmum. Roti bakar kesukaan Seungmin." Changbin memberikan sogokan.
" Lu budek ya! Bang Wonpil bilang si Guguknya ga ada! Sapa yang mau makan!" Lagi-lagi Minho menyauti dengan kesal.
" Baguslah dari pada lu kesini bawa apa?!" Tembak Wonpil pada Minho yang di balas dengan cengiran kuda oleh nya.
" Gua kan harus memastikan, abang ipar ga memberikan calon masa depan gua ke orang lain."
" Masa depan? Masalah sih iya! Udah pokoknya Seungmin kagak ada. Gua baru pulang kerja capek mau istirahat. Kalian mending bubar gerak!" Mendengar perkataan Wonpil mereka bertiga pun bangkit dan berpamitan.
" Ya udah bang makasih. Saya permisi." Chan yang pertama pergi.
" Kalau gitu gua bawa pulang lagi ya bang rotinya dari pada mubazir..." Wonpil menahan bungkusan Changbin.
" Udah kaga apa. Kaga bakal mubazir kok tenang... +1 poin buat jadi calon adek ipar gua."
" Beneran nih bang? Kalau gitu gua permisi juga. Di abisin ye bang rotinya. Kalau kurang gua pesenin lagi ama lapak-lapak nya sekalian. Apa sih yang ga buat abang ipar.." Changbin meledek Minho karena merasa Wonpil ada di pihaknya.
" Bangke emang tuh bocah! Temen macem apa begitu! Nusuk temen sediri dari belakang." Gumam Minho pelan.
" Ya dah bang gua juga balik kalau gitu!"
" Duduk lu!" Wonpil agak menekan nada bicaranya. Wajahnya berubah menjadi garang membuat Minho agak dag dig dug. Minho berasa lagi ngadepin sidang skripsi dosen killer. Geser dikit pala melayang.
" Lu ga minta maaf? Ngerasa ga punya salah sama gua?" Wonpil menatap Minho dengan mata saringgan nya.
" Salah apa ye... Bang?" Minho menunduk.
" Pakek nanya lagi! Lu udah ngapa-ngapain adek gua kan? Seungmin udah cerita semuanya sama gua."
" Udah, tamat riwayat lu! Belum juga nikah ma Seungmin udah tinggal nama." Dalam hati Minho yang ketakutan.
" Gini bang gua bisa jelasin..."
" Ga perlu! Gua cuma butuh jawaban dari lu. Lu suka ga ma adek gua?"
" SUKA BANG! SUKA PAKE BANGET!"
" Ga usah nge gas.... Biasa aja... Mau ga gua restuin lu?"
" Ya jangan dong bang..." Minho memelas.
" Terus gimana pacar lu? Dia pan temen deket adek gua. Lu ngotak dikit dong... Masa suka sama adek gua, temennya juga di hajar aja!"
" Gua ga pacaran kok sama Jisung."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] TSUNDERE
Fanfiction[ 2MIN AREA ] Book ini mengandung unsur dewasa [21+] , mohon kebijakan pembaca. Sekian dan terimagaji Bahasa indonesia informal #bxb #2min Bintang tamu : Wonpil Day6