wanita yang sangat angkuh

1 0 0
                                    

Hari menjelang petang. Matahari mulai sembunyi keberadaannya digantikan oleh bulan. Bela termenung di balcon kamarnya sambil menikmati hembusan angin.

Kenapa aku merasa angin ini mengantarkan rindu seseorang padaku. Oh ayolah Bela, Hentikan pemikiranmu yang konyol itu. Harusnya kita ke makam ayah.

Bela menghentikan pemikirannya dan segera ia mengambil tas selempang dan jaket miliknya. Bergegas ia keluar kamar.Tampak dari bawah Bela sedang menuruni tangga membuat kedua gadis yang sedang santai nonton tv melihatnya sekilas dan mereka mulai berargumentasi masing-masing.

Bela pasti akan mengajak aku dan Elli. Tapi kan pemakaman kalau malam hari gini kan serem.

Sena bergidik ngeri sambil mengusap leher bagian belakangnya.

Aku tidak bisa menemaninya. Lihatlah gadis disampingmu Elli, dia pasti memikirkan hantu lagi. Kalau kau meninggalkannya sendiri di mansion entah apa yang akan terjadi dengan bentuk perabotan didalam. Kau akan banyak kehilangan uangmu hanya untuk renovasi saja.

Elli mengedarkan pandangannya menatap seisi mansion ini.

"Kakak apa kalian ingin ikut?" tawar Bela pada kedua gadis itu.

"Tidak Bela. Kau tahukan kalau malam hari pemakaman sangat menyeramkan. Aku jadi ingat satu cerita hantu di pemakaman." Sena menolak. Ia sedang mengingat-ingat cerita hantunya.

"Apakau sedang membicarakan hantu lagi? ku mohon padamu nona Sena yang terhormat, hentikan. Kisah hantumu itu selalu membuatku kenyang." Elli menyatukan kedua telapak tangannya didepan dada. Mereka mulai berdebat.

"Oke. Aku akan pergi sendiri." Bela menengahi perdebatan mereka.

"Maafkan aku Bela. Aku tidak bisa menemanimu. Jika aku meninggalkan dia sendiri disini, Entah apa yang akan terjadi di dalam mansion ini." Elli merasa tidak enak hati pada Bela.

"Tidak apa-apa kak. Aku berangkat ya." Bela keluar dari mansion menuju garasi. Banyak sekali berbagai macam mobil yang terparkir rapi di garasi. Garasinya pun cukup luas.

"Aku harus pakai mobil yang mana?" Bela bingung harus memakai mobil yang mna. Hingga Bela memutuskan untuk memakai mobil yang sudah ada diluar. Bela bergegas keluar garasi dan menemui sopir pribadi.

"Anda mau pergi kemana nona muda?" pak supir yang tadinya duduk kini bangkit dan membungkuk memberi salam.

Bela membalas dengan membungkuk juga.

"Saya hanya ingin ke makam saja pak. Saya ingin pinjam mobil sebentar."

"Perlu saya antar nona?"

"Tidak perlu pak. Hanya cukup berikan saya kunci mobilnya. Saya bisa menyetir sendiri pak." Pak supir pun langsung memberikan kunci mobil pada bela lalu membungkuk lagi.

"Terimakasih pak." Bela juga membalas dengan sedikit membungkuk.

Bela segera memasuki mobil. Dia tidak ingin berlama-lama. Mobil segera melaju keluar kawasan hutan.

Di mansion Sena dan Elli mondar-mandir di depan pintu. Kelihatannya mereka sedang mencemaskan Bela.

"Hishhh. Kemana anak itu? sudah tengah malam dan dia belum juga pulang." Elli menggerutu.

"Tenanglah Elli. Sebentar lagi pasti dia pulang. Kita tunggu saja." Sena mencoba menenangkan Elli agar tidak terlalu cemas.

Tak lama kemudian terlihat pintu gerbang terbuka. Mobil warna putih masuk dengan kecepatan tinggi dan berhenti tiba-tiba. Pintu terbuka tergesa-gesa. Bela keluar dengan nafas yang memburu. Sena dan elli pun semakin cemas.

Kelas Eksklusif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang