Happy reading
-
-
-🌸Jangan lupa memberi vote🌸
"Uchiha-sama" Serentak para karyawan berbaris membungkuk hormat untuk sang CEO.
Sasuke tetap berlalu menuju lift khusus, untuk menuju lantai dimana ruangannya berada.
Ting
Pintu lift terbuka. Kakashi sudah berdiri dengan tegap dengan sebuah tablet dalam genggamannya. Membukakan pintu untuk sasuke dan mengikutinya masuk kedalam ruangan .
"Ada nona hyuga di ruang tunggu" Kakashi berucap.
Perhatian sasuke teralih saat sedang membuka dokumen yang siap untuk diperiksa. Menatap Kakashi dan menaikan alisnya. Seolah berkata 'untuk apa dia di sana'.
"Nona hyuga datang pagi-pagi untuk bertemu dengan bos" ucap Kakashi.
Sasuke melanjutkan pekerjaan yang tertunda akibat ucapan Kakashi. Melihat atasan yang tidak merespon ucapannya, Kakashi membukuk hormat dan berjalan keluar ruangan.
Saat menjelang siang, meeting di adakan untuk membahas laporan mingguan dari para direktur perusahaan. Ruangan yang sudah dingin karena pendingin ruangan,semakin dingin karena aura yang dikeluarkan Sasuke selama meeting berlangsung. Para direktur dengan baik-baik menyampaikan laporan.
Namun secara tiba-tiba pintu ruang meeting terbuka dengan kasar,semua perhatian tertuju pada pelaku pendobrakan. Dan dalangnya adalah seorang perempuan berambut indigo, berjalan dengan berlenggak-lenggok kearah pria yang duduk di kursi CEO.
"Sasuke-kun"
Saat ia akan mendekat sambil memandang pria yang di panggilnya, pandangannya langsung terhalangi oleh tubuh kekar Kakashi, asisten pria-nya. Ya pria-nya, dia sudah menetapkan Sasuke untuk menjadi miliknya dengan cara apapun.
"Sasuke-kun,aku menunggumu begitu lama. Ayo makan siang bersama,sebagai ganti karena aku menunggumu" ucapnya berkata dengan lembut.
Sasuke melirik Kakashi yang menghalangi Hinata, perempuan itu mencoba keluar dari halangan Kakashi.
Kakashi yang mengerti lirikan sang boss,menarik tangan hinata dan menyeretnya keluar dari ruang meeting.
"Sasuke-kun" hinata mencoba melepaskan cengkraman tangan Kakashi yang berada di lengannya.
Saat Cengkraman melonggar,dan celah jalan kearah Sasuke ada, hinata berlari ke arah sasuke. Mencoba menggapai bahu Sasuke.
Tapi sebelum tangannya mencapai untuk menyentuh bahu Sasuke. Suara dingin sasuke mengintrupsi dengan dingin,
"KELUAR" pengucapan kata yang di tekan.
Tangan hinata menggantung, belum menyentuh bahu sasuke. Karena takut, hinata berbalik arah menuju pintu keluar.
Sasuke menatap Kakashi, memberi tahu dari tatapan 'jangan membuatnya masuk sembarangan lagi ke perusahaan'.Kakashi menunduk kecil,tanda mengerti.
Di tempat hinata, ia berjalan dengan kesal dan menggerutu didalam hati 'lihat saja,aku akan mendapatkanmu sasuke-kun' dengan seringai licik di sudut bibirnya.
"Ah,lebih baik berbelanja. Aku akan mencari gaun baru di butik" ucapnya dengan senyum.
🌸🌸
Berminggu-minggu Sakura hanya berdiam diri di mansion. Makan,tidur, mengelilingi mansion, melihat-lihat taman, dan terkadang berolahraga di ruang gym, di temani Ino-chan si perempuan berambut blonde. Yang sering memanggil-manggilnya 'nona,nona'.
"Apa kau tau laboratorium oji-san dimana?" tanyanya pada seorang laki-laki yang tidak sengaja berpapasan dengannya saat berjalan-jalan.
Pria berambut klimis yang sedang menunduk, memainkan handphone, mengangkatkan sedikit pandangannya,saat suara lembut milik perempuan bertubuh mungil mengalun di pendengarannya, Sai tersenyum sebelum berucap.
"Dia ada di bawah"
Secara otomatis sakura menunduk melihat kebawah.
Sai menaikan alis sambil terkekeh lucu, saat melihat yang dilakukan sakura.
"Maksudnya, oji-sanmu ada laboratorium bawah tanah" sai menjelaskan.
"Kalau begitu antar aku kesana" jawab Sakura.
"Kau yakin nona?" Sai balik bertanya.
"Ayo" sakura tidak menjawab, tapi berjalan melewati sai.
Sai memimpin jalan,mengantar sakura. Pintu menuju laboratorium bawah tanah di jaga oleh bodyguard.
'seperti pintu didongeng-dongeng saja harus di jaga segala' batin sakura tak habis pikir.
Dua bodyguard itu menunduk hormat saat melihat sai, dan melirik pada perempuan yang mengekori sai.
"Dia bersamaku" ucapnya dengan senyum palsu andalannya.
Tidak sembarang orang boleh memasuki kawasan laboratorium bawah tanah. Memasuki pintu yang dibukakan bodyguard. Sakura tetap mengekori dibelakang sai.
"Tetap mengikuti ku"ucap sai, yang di jawab anggukan kepala oleh sakura.
Saat sudah memasuki pintu,ada tangga yang menuju kebawah. Di tangga terakhir, sakura bisa mendengar teriakan disusul suara tembakan yang bersahutan.
Sakura menelan ludahnya. Dia tetap berjalan mengikuti pria yang ada di depannya,dengan rasa tegang bercampur penasaran saat mendengar suara-suara yang tadi dia dengar.
Semakin berjalan menuju lorong terdalam suara-suara tadi semakin kencang.
Sakura berhenti melangkah, saat melewati pintu besi karat yang memiliki sedikit celah terbuka. Mengintip sedikit untuk melihat ada apa didalam pintu besi karat itu.
Matanya terbelalak saat sudah melihat kedalam ruangan. Berapa potong tubuh manusia berceceran di lantai yang begitu kotor oleh darah. Tak jauh darinya serigala coklat tengah memakan potongan demi potongan tubuh manusia yang bercerai berai di lantai.
*Hoek
Sakura memuntahkan isi perutnya yang bergejolak karena jijik, dengan apa yang ia lihat.
Suara muntahan membuat perhatian penghuni yang ada dalam teralih,melihat sakura memuntahkan isi perutnya.
Seorang pria dengan pakaiannya yang compang-camping dengan tubuh penuh luka, secepat kilat menyambar tubuh lemas sakura. Menodongkan besi tajam ke leher putihnya. Goresan kecil yang menimbulkan setetes cairan merah mengalir.
Sebelum menggoreskan leher sang korban lebih dalam. Suara tembakan terdengar nyaring ditelinga sakura.
*Bruk
Sakura jatuh terduduk.
Kalau vote ⭐ nya 100 aku next chap langsung.
To Be Continue.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lady (sasusaku)
RomancePria matang itu menyeringai kecil hingga tidak ada yang menyadarinya. "Mine." ~cerita ini hanya fiktif belaka. (sedand direvisi ulang) WARNING : NOT FOR CHILDREN