Happy reading
-
-
-🌸Tinggalkan vote🌸
Sakura yang masih lemas, tidak menyadari seorang mendekat dan menodongkan beda tajam ke lehernya. Matanya kabur karena berkaca-kaca saat muntah.
Dor
Suara tembakan yang memekakkan telinga terdengar,lalu ia terjatuh saat tidak ada yang menyangga tubuhnya.
Terpaku melihat tubuh pria penuh luka dan lebam terjatuh disampingnya yang terduduk. Darah mengalir di sekitar tubuh pria itu. Sakura melamun memikirkan apa yang terjadi.
Merasakan lehernya tersentuh oleh benda lembut yang hangat dan basah. Refleks sakura menggapainya sesuatu yang terasa di lehernya. Sedikit terasa perih goresan luka dilehernya saat basah, sakura menyentuh wajah seseorang saat tangannya menggapai benda basah pada lehernya.
Dan wajah yang ia sentuh adalah wajah Sasuke. Ia menjilat lehernya. Memundurkan tubuhnya, namun sebuah tangan kekar menarik tubuhnya kedalam sebuah dekapan dan mengangkat tubuh kecilnya itu.
"Bereskan!" Perintah sasuke singkat pada orang-orang yang masih tertinggal diruangan itu.
Sasuke berlalu keluar,sambil menggendong sakura seperti seorang koala yang menggendong anaknya.
"Boss sangat agresif" kata salah satu dari mereka yang disuruh sasuke untuk membereskan kekacauan.
🌸🌸
Sasuke berjalan dalam kesebuah ruangan dengan tetap menggendong sakura. Meletakan sakura dengan perlahan pada sebuah berankar.
Seorang pria paruh baya mendekat,
"Ada apa?" tanyanya saat melihat luka gores di leher sakura.
Dengan sigap Orochimaru membersihkan sedikit noda darah dileher sakura.
"Kenapa bisa ada disini, dan kenapa ada luka di lehermu?" tanyanya pada sang cucu dengan menuntut.
"Mencarimu,sssht.." jawab singkat disertai ringisan kecil sakura.
Setelah leher sakura selesai untuk diobati,sasuke mendekat ke brankar yang di duduki sakura. Tangan kanannya meraih pipi chubby gadis itu dan membelainya dengan lembut.
"Tunggu disini, aku akan menjemputmu kembali!!" Ucapnya tanpa ada bantahan,lalu berjalan menuju pintu keluar dan meninggalkan sakura dan pria paruh baya yang bernama Orochimaru.
Dari awal hingga akhir,Orochimaru hanya memperhatikan yang dilakukan Sasuke. Ia tersenyum penuh arti.
Beberapa menit, keheningan yang tercipta saat Sasuke meninggalkan kedua orang berbeda umur itu.
"Sai berkata,kau mencariku" Orochimaru memecahkan keheningan yang tercipta.
Sakura yang sedari tadi melihat pintu yang menelan tubuh tegap sasuke, menoleh kearah Orochimaru.
"Ahh iya, sampai kapan aku tinggal disini? Kau tau,aku punya duniaku sendiri"
"Dunia yang seperti apa,melukis? Saki kau bisa belajar melukis di negara ini" berbicara seraya melanjutkan penelitiannya.
"Ohh.. ayolahh. Aku akan membuang uang secara cuma-cuma jika aku terlalu lama absen" menapaki kakinnya pada lantai, berjalan ke arah sang ojii-san.
"Kau bisa masuk universitas baru lagi saki-chan" ucapnya tetap melanjutkan pekerjaannya saat tangan sang cucu menarik-narik lengannya.
"Aku ingin pulang" ucap sakura.
"Tidakk!!" Suara tegas dengan nada tajam menyapa pendengaran.
Sakura menoleh, melihat Sasuke berjalan mendekat kearahnya. Sakura tidak bisa berkutik saat sasuke sudah ada di hadapannya. Menggenggam tangannya seraya menarik perlahan kearah pintu keluar.
"Ojii-san" sakura berkata dengan nada yang sedikit keras.
"Kembalilah ke atas, pembicaraan kita sudah selesai"ucap Orochimaru saat tak sengaja melihat mata tajam sasuke.
"Tapi---"belum sempat sakura berkata lagi, sebuah tarikan pada tangan menghentikan pembicaraannya.
Melepaskan tangan yang sedang menariknya. Sasuke menghentikan langkahnya saat Sakura melepaskan diri.
"Aku bisa jalan sendiri" sambil berlalu melewati Sasuke.
Melihat itu, sasuke menatap dingin punggung perempuan bertubuh mungil yang berjalan mendahuluinya. Melangkah lebar dan membopong gadis itu seperti karung beras.
"Ahhhk... Apa yang kau lakukan" kejut sakura saat tubuhnya tiba-tiba melayang.
Pria itu tak menghiraukan, tetap
membawanya keluar dari ruangan bawah tanah. Berjalan menuju lift dengan cepat. Membuka pintu kamarnya, lalu masuk dan menutup pintu dengan kaki. Menjatuhkan sakura tidak kasar dan tidak lembut pada ranjang king size."Apa yang kau lakukan" pekik kecil sakura.
"Cerewet" ucap Sasuke singkat, dan menekan sakura dibawah kukungannya.
"....!?"
Hening sesaat sesudah sasuke mengatakan satu kata itu.
"Kenapa diam" tanya sasuke seraya menatap dalam gadis-nya.
"Bisakah kau menyingkir"
"Tergantung pada dirimu" seringai licik terselip disudut bibirnya saat menjawab pertanyaan itu.
Bingung dengan jawaban yang di berikan sasuke,
"Tidurlah disini!" Ucap singkat sasuke.
Itu adalah sebuah perintah, bukan pernyataan. Dan itu membuat sakura kaku. Belum sempat sakura berbicara untuk memprotes, sasuke menyela.
"Kau akan tidur disini mulai sekarang. Nanti akan ada yang memindahkan barang- barangmu ke sini"
"Heii, apa---"
"Tidak ada penolakan!!" lagi-lagi Sasuke menyela pembicaraan sakura.
"Akhhhh, jangan menyelaku!" Sakura berbicara lantang, didepan wajah pria itu.
Pandangan Sasuke berubah tajam, mendengar suara lantang gadisnya.
Gadis itu merasa hal tidak baik yang akan terjadi, apa lagi melihat tatapan sasuke.
Dilain tempat..
Seorang pria jangkung yang memiliki tubuh tegap yang tingginya mungkin setara 180cm, tengah menatap halaman mansionnya dari balik kaca jendela.
Ditangan pria itu ada segelas wine. Sesekali ia menyesapnya.
Saat pintu terdengar diketuk, ia menyuarakan untuk masuk.
"Berapa persen persiapan semuanya??!" Dia bertanya.
"Hampir selesai boss" seorang pria lain yang baru masuk kedalam ruangan dan menjawab pertanyaan sang atasan.
Pria jangkung itu memiliki ekpresi licik diwajahnya, sambil tetap melihat keluar jendela mansionnya.
"Persiapkan semuanya dengan dengan baik, aku tidak mau kegagalan!!" ucapnya memerintah.
"Sasuke"gumamnya dengan tatapan dingin.
Guys tinggalkan vote⭐ sebanyaknya biar aku semangat lanjutinnya ceritanya 😁
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lady (sasusaku)
RomancePria matang itu menyeringai kecil hingga tidak ada yang menyadarinya. "Mine." ~cerita ini hanya fiktif belaka. (sedand direvisi ulang) WARNING : NOT FOR CHILDREN