Setulus Cinta Liana ||4||

86 9 6
                                    

Takdir dan Cinta adalah sesuatu yang tidak selalu sejalan,
Sebab takdir adalah sesuatu yang mutlak untuk sebuah ketetapan.
Sementara cinta adalah suatu kemurnian perasaan yang tumbuh dalam dada tanpa adanya paksaan,
Ia hadir dengan ikhlas tanpa takut nantinya akan bermuara pada kebahagiaan atau kesedihan.

HAPPY READING🍀

Berjalannya waktu dapat mengikis luka. Tapi, luka tersebut tidak dapat benar-benar hilang dari ingatan. Terkadang luka tersebut selalu terngiang-ngiang dalam pikiran.

<Flashback on>

Dikeramaian manusia, terdapat dua insan berbeda jenis sedang duduk dihalte seraya menunggu angkutan umum. Keduanya saling diam tanpa ada yang menyapa. Sang laki-laki selalu melirik kearah perempuan tersebut.

"Kamu Liana?" Tanya seorang laki-laki berpeci yang menggendong tas cangklek. "Kita bertemu lagi ternyata" lanjutnya seraya menatap perempuan cantik berjilbab yang berada disampingnya.

Perempuan tadi hanya mengangguk dan masih menunduk, tanpa menoleh kearah laki laki disampingnya.

Laki-laki tersebut menoleh dan menatap sang wanita tadi. "Saya Anam, sebelumnya kamu juga belum mengenalku kan?"

Liana menoleh kearahnya dan langsung menghadap kedepan seraya menganggukan kepala dan tersenyum. "Sa-salam kenal kang"

"Tunggu saya sukses Liana, saya akan datang melamarmu" Ujarnya tersenyum manis kearah Liana.

<Flashback off>

"dia yang tidak baik untuk ku ? atau aku yang tidak baik untuknya?" Ujar Liana terkekeh sembari menatap langit-langit kamarnya. "Begini yah, rasanya kecewa karena terlalu berharap kepada manusia." Lanjutnya dan mulai menutup mata untuk menuju alam mimpinya.

••○••

Dret dret dret

"Siapa sih? pagi-pagi ganggu aja" Liana meletakan sapu yang dipegangnya dan segera mengambil handponenya dan segera menggeser tombol hijau.

'Lianaaaaa!' Teriak seseorang wanita disebrang sana.

Dengan segera Liana menjauhkan handpone dari telinganya. "Iss jangan teriak-teriak ! Salam dulu Shella!" Tegur Liana kelawan bicaranya.

'Hehe maap Na. Assalamualaikum Liana canteq' terdengar kekehan kecil dari Shella.

"Waalaikumsallam Shell ada apa?" Tanya Liana to the poin.

'Ntar kecafe biasa yoo'

"Mmm.. insya allah yaa Shel"

'Lo harus dateng jam 1 TITIK' Ujar Shella tegas

Liana mendengus kesal. "Iya iyaa aku dateng" Ucap Liana mengalah.

Shella tersenyum puas. 'Gue tungguu, gue matiin dulu yaa. Dadaahh wassalamualaikum'

"Waalaikumsallam" jawab Liana. Shella memutuskan panggilan.

Liana meletakan kembali handponenya dan segera melanjutkan aktivitasnya bersih-bersih dihari minggu.

••○••

Liana sudah bersiap-siap untuk menemui sahabatnya itu. Dengan pakaian syar'i yang sederhana dan bermake up tipis, Liana tetap terlihat cantik nan anggun. Dengan segera Liana mengambil handpone dan dompet tuk dimasukan ketasnya. Ia juga tidak lupa mengambil kunci mobil dan segera turun dari kamar.

Saat ditangga, Liana dikejutkan dengan abinya yang tiba-tiba berada dibelakangnya.

"Liana mau kemana?"

"Astaghfirullah Abiiiii, ngagetiiin ajaa" jawabnya dengan nada kesal.

Abi Khoir hanya terkekeh. "Mau kemana si?"

"Liana mau kecafe, Bi" Jawab Liana.

"Sama siapa?"

"Shella, Bi"

"Ya udah, sekalian kamu anter adekmu kepondok, Abi sama Umi ada urusan" Pinta Abi Khoir

Liana hormat kearah abinya. "Siap Baginda" Ujarnya terkekeh.

Abi Khoir hanya menggelengkan kepala dan terkekeh.

••○••

Liana menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, Laura duduk disampingnya, ia sedang fokus memainkan game di benda pipihnya.

"Iss, kalah muluu! Kapan sih menangnya" Kesal Laura seraya meletakan handponenya kedalam tas Liana.

"Jangan brisik dek!" Ujar Liana.

Laura hanya menunjukan deretan giginya. "Mba jangan kangen loh ya" Ucap Laura.

"Siapa juga yang bakal kangen sama kamu" Ledek Liana tanpa menoleh kearah Laura.

Laura yang mendengar ucapan mbanya itu, langsung melipat tangannya didepan dada dan menatap keluar dari jendela mobil.

"Candaa dek"

"Hmm"

"Ya udah deh mba beliin eskrim yok"

Laura langsung tersenyum dan menatap kakaknya itu. "Beneran mba?" Tanyanya.

Liana mengangguk.

Liana menghentikan mobilnya didepan alfamart. Mereka berdua segera turun, dan masuk kedalam.

Liana hanya mengikuti Laura. Sedangkan Laura mengambil dua eskrim CORNETTO yang berbeda rasa.

"Udah ayok" Ajak Liana kepada Laura seraya berjalan kearah kasir.

"Eeee... belumlah mbaa" Ujar Laura. Liana segera membalikan badan dan menatap Laura yang berjalan menuju rak jajan ringan, Laura mengambil beraneka ragam jajan..

Liana terkejut bukan main melihat Laura mengambil jajan sebanyak itu. "Kamu mau morotin mba dek!?" Teriak Liana kaget.

Mata Laura berkaca-kaca. "Enggak mba" Jawab Laura seraya menundukan kepala.

Liana merasa bersalah karna telah membentak Laura. Liana langsung memeluknya. "Maafin mba, mba gak bermaksud buat ngebentak kamu dek"

Laura mengangguk dalam dekapan kakaknya. "Laura yang harus minta maaf sama mba." Laura melepas pelukan kakanya seraya meletakan jajannya. "Ya udah Laura beli eskrim aja" ujarnya.

Liana menggelengkan kepala. "Gak papa sayang ambil aja, buat dipondok sama temen-temen kamu" Kata Liana lembut seraya mengelus kepala Laura yang terbalut kerudung.

Laura berbinar. "Beneran mba?"

Liana mengangguk.

Mereka berdua menuju kasir untuk membayar. Setelah itu mereka berjalan untuk keluar. Namun, karena Liana berjalan tidak fokus, dikarena Liana membuka tasnya untuk memasukan dompet. Tanpa disengaja Liana menabrak seseorang laki-laki.

Dugh

"Maaf, maaf mas. Saya tidak sengaja," ujar Liana seraya membantu mengambil barang laki-laki tersebut yang terjatuh karena tak sengaja Liana tabrak. Liana memberikan barangnya dan tanpa disengaja, Liana menatap wajah laki-laki tersebut.

"Iya gak pa-" ucap laki-laki tersebut terpotong karena,

"KAMU!" Teriak Liana terkejut.

••○••

Assalamualaikum man-teman❤
Gimana kabarnya?👉
Jan lupa VOTE and KOMEN ya
Makasih 👉👈

Setulus Cinta LianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang