Pantai. Sudah sangat lama Mark tidak menghabiskan waktunya untuk bersantai. Banyak sekali kejadian yang baik bahkan buruk datang dikehidupannya belakangan ini. Beruntung dia bisa melangkah sejauh ini, melepaskan semua beban yang ada dipundaknya. Memiliki seseorang seperti Neua memang sebuah hal yang membahagiakan.
"Selamat pagi Mark. Kau ingin sarapan apa?" Ucap Neua yang baru keluar dari kamar mandi dan langsung menciumi pipi Mark yang masih setengah mengantuk diatas kasur super nyamannya.
"Eung? Mark tidak ingin makan apapun." Ucap Mark, "hari ini Mark mau ke pantai. Hehe."
"Lagi? Kemarin sudah ke pantai seharian."
"Iya. Mark mau main air seharian." Ucap Mark lagi.
"Mark? Aku lelah." Ucap Neua.
"Phi Neua tidak usah ikut. Mark sendirian saja." Ucap Mark acuh tak acuh.
"Mark?" Neua memunculkan raut wajah sedih.
Ya, Mark memang hanya menggodanya saja. Selama berada di hotel, Neua selalu menempel pada Mark, bahkan ketika mereka sedang bersantai di pantai.
Rasanya Mark ingin menggoda Neua. Melihat ekspresinya yang sangat manis membuat Mark memunculkan raut wajah bahagia."Eu, eu, kita tidak akan kepantai." Ucap Mark,"sebagai gantinya, besok saat kita sampai di Bangkok. Mark tidak ingin masuk kuliah." Ucap Mark lagi.
"Hm? Baiklah." Ucap Neua langsung menimpali.l, "Mark? Mau makan apa? Neua lapar." Ucap Neua lagi.
"Um, sandwich, dan jus mangga" ucap Mark sambil mengusap perutnya yang sudah mulai lapar.
Jika mereka tidak mengambil cuti ini, pasti mereka masih bertengkar karena kurangnya waktu yang mereka miliki.
______________________________________
"Aku benar-benar tidak bisa melupakannya, Yihwa." Suara parau yang entah sejak kapan terdengar semakin sesak mulai memecah keheningan diantara mereka.
"Ini semua salahmu, dan kau harus menerima konsekuensinya." Ucap Yihwa lagi.
"Aku tau, tapi aku benar-benar tidak bisa lupa."
Ya. Sudah beberapa bulan sejak perpisahan antara Vee dan Mark terjadi. Perseteruan yang menyisakan luka mendalam di kehidupan Vee, dan meninggalkan beban luka yang tak sedikit bagi Mark. Kehidupan Vee setelah perpisahan mereka tidak bisa dibilang mulus. Biar bagaimanapun, semarah apapun Yihwa pada Vee, dia tetap harus menemani sahabatnya itu. Dibanding Neua, saat ini Vee butuh Yihwa.
"Kau tau Vee?" Ucap Yihwa menimpali ucapan Vee, "kau perlu menyesuaikan dirimu. Mark sudah bahagia bersama Neua sekarang dan aku rasa kau juga harus melanjutkan hidupmu." Ucap Yihwa lagi.
"Bagaimana bisa? Aku sudah mencoba untuk menjaga jarak, tetapi tidak bisa. Aku tetap menginginkan Mark." Ucap Vee.
"Kau bukannya tidak memiliki siapapun Vee. Ada Ploy yang dengan sukarela menunggumu saat ini." Ucap Yihwa.
"Yihwa. Bukan Ploy yang aku ingin kan saat ini."
"Lantas? Apa yang kau lakukan selama ini dengan Ploy jika bukan dia yang kau mau?" Ucap Yihwa menimpali.
"Aku ingin Mark."
"Sadarlah Vee! Dia sudah bukan milikmu lagi." Ucap Yihwa, "temukan seseorang yang kau inginkan, tetapi bukan Mark." Ucap Yihwa menimpali.
"Aku tidak tau. Entah kenapa. Bagiku saat ini hanya Mark yang aku inginkan."
"Berubah lah Vee. Sadarlah. Bagiku kau masih sama. Pria egois yang hanya mementingkan diri sendiri." Ucap Yihwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANOTHER HEART
Fanfiction"P'Vee! Tidak bisa-kah kau memahami sedikit saja perasaanku." Mark mulai meneteskan air matanya. Tubuh mungil yang menggigil akibat tetesan hujan yang sedikit banyak membasahi tubuhnya mulai berbicara dengan suara yang bergetar. "Apa kau fikir menja...