Bulan ke sekian Mark menghabiskan waktunya bersama Vee. Tidak ada satu waktupun yang bisa memisahkan mereka ataupun membuat mereka bertengkar. Semua orang bahagia untuk Vee dan Mark, selalu support apapun yang berhubungan dengan mereka."Permisi? Apa anda bisa menunjukan dimana letak gedung B fakultas Teknik?"
Vee yang sedang menunggu Mark keluar dari kelasnya terpaku melihat seorang gadis dengan senyum manis, bermanik mata coklat juga rambut coklat bergelombang miliknya.
"Ini gedung B. Kalau boleh tau anda sedang mencari siapa?"
"Ahh berarti saya berada di gedung yang tepat. Apakah anda mengetahui Mark Masa?" Gadis manis itu bertanya dimana keberadaan Mark pada Vee. Siapa sebenarnya gadis cantik ini, Vee bertanya pada hati kecilnya.
"P'Vee?" Mark yang baru saja keluar dari ruangan kelasnya menghampiri Vee yang sengaja menunggunya.
"Mark!" Gadis cantik itu langsung memeluk Mark sesaat pria mungil itu sampai di hadapan Vee.
"Needa?" Mark membalikan tubuhnya sambil memastikan bahwa wanita yang memeluknya benar-benar Needa. Orang yang selalu menemaninya saat masih berada di sekolah dulu.
"Chai! Ini Needa." Lalu Mark membalas pelukan Needa tanpa ragu.
Sudah lama sekali sejak terakhir mereka bertemu.
Gadis yang selalu menemani Mark kecil kemanapun dia pergi, cinta pertama yang pergi dan selalu ia pikirkan sampai saat Mark bertemu dengan Vee.
Melihat Mark dan Needa yang seolah sangat akrab, Vee mulai merasa tidak nyaman.
"Ehem." Vee berdehem pelan membuyarkan semua kegiatan-saling-merindu antara Mark dan Needa.
"Oh iya Needa. Ini P'Vee. Faen gu." Ucap Mark kepada Needa.
Needa yang mendengar kata-kata itu keluar langsung dari bibir Mark agak terkejut. Dia tidak pernah menduga Mark akan berakhir dengan pria lain di sisinya.
Needa yang baru saja kembali dari Phuket setelah hampir 7 tahun tidak bertemu jadi merasa sedikit kehilangan. Dia yang juga menyimpan perasaan kepada Mark selama 7 tahun belakangan ini jadi sedikit menyesal karena terlambat datang menemui Mark.
"Swatdeekha P'vee. Aku Needa sahabat kecil-nya Mark." Needa melemparkan senyum manisnya ke-Vee orang yang telah menggantikan posisinya di hati Mark.
"Watdee. P' cheu Vee. Pacar Mark Masa." Ucap Vee sambil memeluk pinggang ramping Mark lalu mengeratkannya ke pelukannya.
Vee sebenarnya sudah mulai tidak suka dengan kehadiran Needa. Dia mencium bau-bau persaingan yang sangat kuat terlebih ketika Vee melihat Needa memeluk Mark.
"P'Vee!" Mark memelototi Vee yang terus memeluk pinggangnya.
"Needa maaf ya. P'Vee memang seperti ini orangnya."
"Tidak masalah Mark. Aku paham." Ucap Needa, "Siapa yang akan rela jika kekasihnya dipeluk orang lain. Terlebih orang itu adalah Mark-ku." Ucap Needa dengan nada yang seolah meremehkan Vee.
Vee yang mendengar Needa melabeli Mark sebagai miliknya mulai merasa tidak tahan. Rasa marah dan cemburu yang menguasai hatinya kini membuat Vee sedikit hilang kendali.
"Jika kau berani sekali lagi melabeli Mark sebagai milikmu. Aku tidak segan-segan merobek mulut manismu itu nona."
Vee yang tidak tahan lagi menarik Mark berjalan menjauh dari Needa.
Mark merasa tidak enak dengan sahabat kecilnya itu karena perlakuan dari kekasihnya yang sangat kasar. Mark berusaha menepis genggaman Vee tetapi tenaganya tidak cukup kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANOTHER HEART
Fanfiction"P'Vee! Tidak bisa-kah kau memahami sedikit saja perasaanku." Mark mulai meneteskan air matanya. Tubuh mungil yang menggigil akibat tetesan hujan yang sedikit banyak membasahi tubuhnya mulai berbicara dengan suara yang bergetar. "Apa kau fikir menja...