Jihan POV
"Maaf yah bun aku agak lama tadi ngantri solnya"ujar laki² yg tadi lewat di belakang ku lalu duduk di depan meja yg ku duduki aku yg sedari tadi menunduk ku dongakan kepalaku setelah aku mendengar laki² itu bicara aku seperti tidak asing dengan suaranya dan.....
Deg..
Saat aku mendongakkan kepala mataku langsung pertatapan dengan mata laki² itu tidak beberapa detik dengan segera kutundukan lagi kepalaku
"Ga papa ko nak ini juga calon besan ayah baru datang"ucap om Danu
"Yaudah yuk kita makan dulu habis makan baru kita mulai ngobrolnya"ajak mamaku lalu kita makan bersama-sama
Alzam POV
Aku keluar dari toilet langsung segera menuju meja yang tadi ku duduki bersama ayah dan bunda dan dari jauh aku melihat sudah ada tiga orang lagi di meja itu dua perempuan berjilbab dan satu laki² mungkin itu keluarga yang mau di jodohkan denganku kali aku langsung mendekat dan melewati perempuan yg sedari tadi menundukkan kepalanya
"Maaf yah bun aku agak lama tadi ngantri soalnya"ujarku pada ayah dan bunda dan aku melihat kearah perempuan yg sedang menunduk dan perempuan itu tiba² mendongakkan kepalanya mataku langsung bertatapan pada matanya dan aku kaget saat melihat wajahnya perempuan itu langsung menundukan kepalanya lagi
"Ga papa ko nak ini juga calon besan ayah baru datang"ucap ayahku dan aku melihat kedua orang yang seumuran dengan ayah dan bundaku lalu aku tersenyum pada mereka dan mere memalas senyumanku
"Yaudah yu kita makan dulu habis makan baru kita mulai ngobrolnya"ajak wanita separuh baya yg duduk di depan bundaku lalu kita makan bersama-sama
...
"Jadi gimana ini nak Alzam dan Jihan bersedia kami jodohkan"tanya mama Jihan kepada Jihan dan Alzam
"Bismillahirrahmanirrahim aku mau kok tan menerima perjodohan ini"jawab Alzam dengan lancarnya dan tanpa ada rasa gugup sekali pun
"Alhamdulillah kalo kamu nerima nak"ujar papa Jihan
"Kalo kamu nak Jihan gimana"tanya bunda Alzam
"Bismillahirrahmanirrahim aku siap dan menerimanya perjodohan ini Tante"jawab Jihan seraya tersenyum manis kepada bunda Alzam, Alzam yg melihat senyuman Jihan sempat terpana beberapa detik lalu menggerakkan kepalnya
"Alhamdulillah kalo udah pada setuju semua mah, terus gimana kapan mau mengkhitbahnya"tanya papa Jihan
"In syaa Allah satu bulan lagi kami akan kerumah kamu jar untuk mengkhitbah Jihan"jawab ayah azlam
"Engga kelamaan itu klo satu bulan gimana dua Minggu lagi aja yah"protes bunda Alzam
"Iya bener tuh kata Nurul mending dua Minggu lagi ajah kan semakin cepat semakin baik yah rul"ucap mama Jihan dan bunda Alzam dengan cepat menggunakan kepalanya
"Yaudah kalo kaya gitu mah aku mah ngikut aja tapi coba tanya sama Alzam dulu siap engga alzamnya kalo dua minggu lagi soalnya yang mau mengkhitbah kan alzam gimana nak"tanya papa Jihan pada Alzam
"I-In Syaa Allah aku siap om"jawab Alzam dengan gugup serta kaget karna pernikahan nya akan di laksanakan dua Minggu lagi
"Tuh kan alzam aja udah siap tuh kan nak, brarti dua Minggu lagi yah"ujar bunda Alzam dengan cepat Alzam hanya menganggukan kepala saja
"Yaudah klo emng udah deal dua Minggu lagi, nak Alzam ada yang mau di bicarakan dulu sama Jihan engga nak"tanya papa Jihan pada Alzam Jihan yang mendengar itu seketika tegang tapi seketia dia bernafas lega
"Ehh hmm e-engga usah om gampang nanti aja aku nanyanya"jawab Alzam dengan gugup
"Serius nih engga mau tanya apa²"ujar papa Jihan meyakinkan lagi
"Iya om gampang nanti aja nanyanya"jawab Alzam dan papa Jihan hanya menganggukan kepala
"Yaudah kalo gitu kita pamit pulang duluan yah soalnya udah mau sore juga sih, makasih juga yah buat menu makanannya"pamit papa Jihan pada ayah Alzam
"Iya sama² makasih juga udah mau datang,hati² di jalan jar"ujar ayah Alzam dan papa Jihan hanya menganggukan kepala lalu bersalaman
"Makasih yah rul buat menunya kita jadinya makan gratis hehehe"ujar mama Jihan pada mama Alzam sambil terkekeh
"Iya sama² makasih juga udah mau datang"jawab bunda Alzam sambil bersalaman dan sekarang giliran Jihan yang berpamitan
"Om Tante Jihan pamit pulang yah makasih udah ngundang keluarga Jihan buat makan bersama"pamit Jihan seraya mencium punggung tangan ayah dan bunda Alzam
"Iya sama² sayang hati² di jalan yah"jawab bunda Alzam Jihan hanya menganggukan kepala saja
"Al om dan tante pamit duluan yah makasih yah"ujar papa pada Alzam
"Iya om sama², hati² di jalan om Tante"jawab Alzam sambil mencium punggung tangan papa dan mama Jihan di balas dengan anggukan,
Alzam melikir ke Jihan lalu Jihan menggunakan kepalanya dan mengatupkan kedua tangannya seraya perpamitan pada Alzam dan Alzam menggunakan kepalanya lalu mereka bejalan keluar restoran menuju parkiran untuk mengambil mobilnya lalu papa Jihan mengendarai mobilnya untuk pulang"Gimana Al masi mau nolak kemarin aja nolak² katanya udah ada calon giliran udah ketemu sama calon yg mau di jodohkan aja langsung gugup gitu"ledek bunda pada Alzam sambil terkekeh
"Iyah bener Bun siap yah yang kemarin nolak² perjodohan ini giliran dah ketemu calonya aja langsung gugup"ujar ayah yang juga meledek Alzam
"Yah bun udah deh jangan ngeledek aku trus deh mending sekarang kita pulang tar keburu sore"ujar Alzam yang mengalihkan pembicaraan
"Iya deh iya yang lagi mengalihkan pembicaraan, yaudah yu yah kita pulang"ajak bunda pada ayah dan akhirnya kita memutuskan untuk pulang dan sesampainya di rumah aku langsung menuju kamar ku dan aku melewati adik²ku yang sedang main PS
"Ehh bang dah pulang giman² cantik ga calonya bang"tanya Akhyar penasaran
"Iya bang giman² cantik dong pastinya pilihan ayah dan bunda ga bisa di ragukan loh bang"Adam pun ikut bertanya
"Jangan suka kepo mau cantik tau engganya bukan urusan kalian dah Abang mau ke kamar dulu"jawab Alzam langsung berlalu ke kamar
"Lah ngapa tuh Abang kita dam"tanah Akhyar pada Adam
"Lah mana saya tau saya kan anak ayah dan bunda"jawab Adam ngasal yang membuat Akhyar memutar bola mata malas dan mereka melanjutkan bermain PS lagi
Bersambung.....
Huhh maaf yah kalo gaje dan jangan lupa tinggalkan jejak 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Dalam Diam
Short StoryMencintaimu dalam diam memang sakit tapi hanya itu yg bisa kulakukan hanya bisa menyebut namamu dalam setiap doaku jika memang engkau jodoh ku mau sejauh apapun engkau berada pasti akan datang kepadaku kelak.