Tak terasa waktu begitu cepat setelah pertemuan Jihan dan Alzam waktu itu. sekarang sudah dua Minggu berlalu dan di hari ini pula Alzam dan keluarganya akan pergi ke rumah Jihan untuk mengkhitbahnya. Dan sekarang keluarga Alzam sedang mempersiapkan apa saja yang akan di bawanya nanti
"Udah semua bun barang² yg nanti mau di bawa?"tanya Alzam pada bundanya
"Udah kok ini kayanya udah semua. tapi cincin'nya udah sama kamu kan?"jawab bunda
"Iya udah Bun aku simpan ada di kamar kok aman"
"Ohh, yaudah yang penting jangan sampe ilang yah bang. klo ilang Abang ga jadi deh khitbah Jihan"ujar bunda jail sambil terkekeh Alzam yg mendengar perkataan sang bunda langsung membelakakan matanya bisa²nya bundanya berbicara seperti itu padanya tapi saat Alzam ingin berbicara tapi di urungkan karna ayah datang dari belakang bunda
"Husstt, bunda jangan ngomong sembarangan ingat omongan adalah doa lohh bunda mau anak kita gagal lamarannya"ujar ayah yang tiba² datang dari belakang bunda
"Ehh,,, hehehe maaf yah tadi bunda cuman mau ngeledek bang Alzam doang kok yahh"jawab bunda sambil terkekeh
"Tapi bunda jahat banget sih masa doa'in anaknya gagal lamaran"ujar Alzam sambil mencebikan bibirnya
"Hehehe,,, maaf sayang nya bunda tadi bunda cuman bercanda kok maaf yah"ujar bunda sambil memeluk Alzam dan Alzam pun langsung membalas pelukan hangat sang bunda
"Lain kali kalo mau bicara jangan asal ceplos yah bun kasian kan Abang jadi murung tuh mukanya"ujar ayah
"Iya² bunda kan tadinya niatnya mau ngerjain Abang yah ehh malah kaya gini ujungnya"ujar bunda di iringi kekehan juga kaena melihat muka manyun anak sulungnya itu
"Ya udah yuk berangkat udah kan drama nya yah,Bun,bang nanti malah talat lagi"ujar akhyar yg sudang jengan melihatnya memang sedari tadi Akhyar dan Adam sudah ada di situ makanya mereka berdua jengan sendiri melihatnya langsung bergegas keluar menuju mobil dan di susul oleh yg lainya juga tapi berbeda mobil denga Alzam ayah dan bundanya hanya berdua dan Alzam, Akhyar dan Adam di mobil satunya lagi.
tidak lama untuk menuju rumah keluarga Jihan hanya mengunakan waktu setengah jam saja karna rumah Jihan ada di sebelah komplek rumah Alzam setelah beberapa menit menempuh perjalanan akirnya sampai juga di pekarangan rumah jihan.
.......
Tok...tok...tok..."Assalamu'alaikum"salam mereka serempak dan di jawab langsung dari dalam rumah tidak lama pintu pun terbuka dan menunjukan wanita separuh baya dengan balutan jilbab Khimar panjangnya ya dia fatimah mamah Jihan.
"Waalaikumsalam, ayo² langsung masuk aja silahkan"ujar mama Jihan memepesilahkan untuk masuk dan menuju ruang tengah di rung tengah sesampainya di ruang tengah di situ sudah ada papa Jihan dan mba Najwa
"Assalamu'alaikum, jar apa kabar?"
"Waalaikumsalam, Alhamdulillah Dan baik kok, kamu sendiri gimana?"
"Alhamdulillah baik juga jar, gimana bisnisnya lancar?"
"Saat ini mah udah lancar tapi kemarin² biasa lah ada kendala"
"Siapa lagi jar yang berulah karyawan baru kamu yg kemarin?"
"Iya biasa lah orang kalo lg butuh uang di butakan sama godaan setan Dan"
Begitulah obrolan para bapa² jika sudah di pertemukan dunia serasa milik mereka berbeda lagi dengan obrolan para ibu² di sebrang Sanah
"Apa kabar kamu fat dan keluarga juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Dalam Diam
Short StoryMencintaimu dalam diam memang sakit tapi hanya itu yg bisa kulakukan hanya bisa menyebut namamu dalam setiap doaku jika memang engkau jodoh ku mau sejauh apapun engkau berada pasti akan datang kepadaku kelak.