𝔼𝕞𝕡𝕒𝕥𝕓𝕖𝕝𝕒𝕤

160 20 7
                                    

T.S.A.O.B

//__//

Blackpink, saat ini sedang berada di sebuah rumah yang sudah tidak terawat. Rumah ini berada di perbatasan kota Seoul, rumah yang sudah tak layak dihuni. Tak ada aliran listrik, tak ada rumah-rumah disekitarnya, hanya ada pohon yang mengelilingi rumah tersebut. Hanya rumah kumuh biasa, walau rumah itu terbilang kecil, tapi halamannya cukup luas untuk dijadikan taman bermain. Disini lah dimana mereka menyekap para korban mereka untuk di perdagangan kan. Korbannya adalah para wanita, tapi kebanyakan wanita tersebut adalah seorang remaja yang masih dibawah umur.

"Tak ada satupun cctv disini. Akan sangat sulit untuk kita mencari informasi tentang mereka." Tanya Jisoo tatapannya menjelajahi setiap sudut ruangan rumah itu.

"Tentu saja tidak ada CCTV! Disini juga tidak ada aliran listrik. Jika ada, mana mungkin mereka meminta bantuan kita untuk menangkap mafia itu!" Cetus Jennie

Jisoo melirik sinis Jennie. "Tch.. aku tau! Hanya saja membuka percakapan agar tidak terlalu hening Jennie!"

Jennie siap menjawab, tapi suara Lisa lebih dahulu menyahut. "Sudahlah. Temukan apa saja yang mencurigakan, aku yakin ada sesuatu di rumah ini."

"Tapi Lisa, tidak mungkin mereka meninggalkan jejak, atau bukti apapun yang bisa mengancam mereka disini." Kata Jisoo.

Lisa berhenti melangkah tangannya mematikan senter yang sudah menyalah sejak tadi. Walau disiang hari pun sangat gelap didalam rumah tak penghuni ini.

"Kau tau Jisoo, mereka bukan hanya menyekap korban disini. Tempat ini juga tempat pelindung mereka setelah markas utama mereka, jika markas mereka diserang oleh musuh, maka mereka akan lari ke rumah ini. Jadi jangan banyak tanya dan cari apa pun itu." Perintah Lisa, menyalakan senter nya kembali, Jisoo hanya diam sambil mendengus.

____

Bugh!!

Dua Bos Mafia tampan dan ditakuti itu saling adu pukul. Mereka adalah musuh bebuyutan. Kim Taehyung dan Wi Ha-Joon saling memukul satu sama lain, wajah mereka berdua sudah penuh luka. Tapi keduanya belum juga puas untuk berhenti memukul. Seakan rasa sakit tak ada di keduanya. Mereka benar-benar semakin menjadi saat Disket yang mereka perebutkan jatuh tepat disamping mereka.

"Tak akan ku biarkan kau mengambilnya!" Wi Ha-Joon menarik kerah baju belakang Taehyung, saat tangan Taehyung sudah menyentuh setengan dari Disket tersebut. Membalikan tubuhnya lalu menendang dada Taehyung dengan kaki kanannya.

Taehyung tersungkur juga batuk seketika. Tangan kirinya mulai menyentuh dada yang ditendang oleh Ha-Joon.

"Kau, semakin hebat sekarang Ha-Joon-ssi" Ujar Taehyung membangkitkan tubuhnya.

Taehyung mendekat dan menyeringai padanya. "Sama seperti mu, aku juga tidak akan membiarkan mu mengambilnya!"

Tepat setelah ucapannya, Taehyung segera membalasnya dengan memberikan sebuah pukulan yang tak tanggung-tanggung pada Ha-Joon.

Ha-Joon terhuyung ke belakang, mencoba berdiri saat Taehyung berusaha memukulnya kembali. Tetapi Ha-Joon pun mendorong dirinya sekuat tenaga, untuk memukul Taehyung. Ha-Joon yang terengah segera menatap Taehyung  yang berada ditanah. Taehyung menggeram marah   menggunakan waktunya untuk berdiri, saat Ha-Joon tak lagi menyerang nya.

Seringai Ha-Joon muncul begitu jelas dan lebar diwajahnya. Sebelum menyerang Taehyung kembali. Ha-Joon sudah menyiapkan pisau lipat di balik punggung nya. Melangkah perlahan menghampiri Taehyung.

LaLisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang