T.S.A.O.B
//__//
Mobil yang di kendarai Rosé sudah sampai di rumah halmeoni Rosé dan mereka segera turun dari mobil lalu menuju ke sebuah ruangan tempat dimana mereka akan melihat isi dari Memory Card yang mereka temui dirumah kumuh tersebut.
"Aku akan mengambil laptop, kalian tunggu sebentar disini." Setelah mengatakan itu Rosé berlalu meninggalkan mereka, menuju kamar milik nya untuk mengambil laptop.
Setelah beberapa menit mereka menunggu. Rosé sampai dan langsung duduk diantara Jennie dan Jisoo sedang Lisa berada di depan mereka bertiga.
Mereka bertiga menunggu Rosé yang mulai membuka Memory Card itu setelah terpasang di laptopnya. Dengan tatapan fokus yang menatap layar laptopnya. Rosé mencoba mencari sesuatu disana, berharap menemukan apa yang mereka cari untuk bisa menangkap mafia itu.
"Bagaimana? Kau menemukan sesuatu Rosé?" Tanya Lisa.
Rosé tak langsung menjawab perkataan Lisa, dirinya masih fokus pada benda kotak dihadapannya, tangan nya mengotak-atik Keyboard, masih mencari data disana. Lisa menunggu Rosé yang sedang fokus, melirik sekilas pada Jisoo dan Jennie yang mana mereka juga ikut fokus menatap layar laptop Rosé.
Rosé menyeringai, setelah mendapatkan apa yang ia cari, membuat Lisa yang berada di hadapannya menaiki sebelah alisnya.
"Kau akan menyukai ini Lisa."
Seringai Rosé terlihat jelas, Jisoo melirik Jennie yang hanya diam memperhatikan bagaimana Rosé membalikan laptop miliknya menghadap ke arah Lisa. Detik berikutnya setelah Lisa memperhatikan data di laptop Rosé senyuman licik terukir di wajah cantiknya.
"Good, mereka semua akan tamat."
_____
Tiga hari sudah Taehyung dirawat di rumah sakit. Sekarang ia dan ke enam anggota BTS sedang berada di Mansion milik ketua mafia berdarah dingin itu.
Taehyung menatap nyalang pada pria di hadapannya yang tengah menunduk dalam dan takut. Pria yang sudah tiga tahun berkerja dengan nya mengkhianatinya begitu saja. Dengan tubuh bergetarnya dan darah sudah membasahi seluruh wajahnya, Pria bernama Lee Young-Joon memohon ampun pada Taehyung untuk melepaskannya.
Tapi bukan Taehyung namanya jika meloloskan musuhnya begitu saja,
"Kau tidak dengar apa yang kukatakan padamu ha?"
Suara dalam Taehyung terdengar sangat menakutkan ditelinga Young-Joon, dengan tubuh bergetar hebat Young-Joon menatap waspada dan juga berharap cemas, ia sudah pasrah dengan hidup nya sekarang.
"M-mohon ampuni saya t-tuan"
Taehyung mendekat, mencengkram kuat leher milik Young-Joon.
"T-tolong"
"Aku sudah memberikan waktu untukmu menjawab pertanyaan ku, tapi kau lebih memilih diam dan mengabaikan ucapanku, kau tau bukan aku tidak suka bertele-tele!" Taehyung semakin kuat mencekik leher Young-Joon. Aura dominan yang dikeluarkan oleh Taehyung mampu membuat nyali Young-Joon semakin menciut
"Ada yang ingin kau katakan sebelum kau mati?"
Taehyung mengeluarkan pistol miliknya, Young-Joon menggelengkan kepalanya, berharap pada Tuhan walau kemungkinan sangat kecil untuk bertahan hidup.
Dengan sekali tembakan Taehyung berhasil melubangi kepala Young-Joon yang sudah terkapar di lantai dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya.
"Bersihkan mayat pria brengsek ini James" perintah Taehyung.
"Baik tuan." James menunduk sebelum menyeret tubuh tak bernyawa Young-Joon keluar dari Mansion.
Taehyung membalikkan tubuhnya menatap ke enam sahabat nya dan juga anggota BTS yang sedari tadi hanya diam memperhatikan kegiatan bos mereka.
Ketua mafia itu kemudian tertawa, seperti kesetanan. Membuat ke enam anggota lainya melirik dalam diam, suara tertawa Taehyung menggema di Mansion miliknya.
"Taehyung!"
Bentakan Suga tak membuat Taehyung berhenti, dengan cepat dia menghampiri Taehyung yang masih tertawa, dan dengan berani dia mendorong dadanya. Hal itu membuat Taehyung menatap Suga, masih sambil tertawa.
Taehyung menatap kembali Suga, wajahnya memiring sembari seringai mengerikan muncul diwajahnya.
"Bodoh!!"
Bentakan Taehyung tepat didepan wajah Suga, yang lain mengatupkan bibir mereka rapat.
Taehyung meraih kerah baju milik Suga, dan Suga membiarkan Taehyung melakukan itu.
"Kalian semua ingin mati?!" Ucapnya dengan penekanan juga dingin.
Satu suara dibelakang sana membuat Suga meliriknya sedikit, berasal dari Namjoon yang perlahan menghampiri Taehyung dan Suga.
"Tae, kita bisa jelaskan semua ini jika..."
"Jika kalian semua tak becus menjalankan tugas! Membiarkan para polisi itu mengacau misi kita! Bagaimana bisa kalian semua kecolongan seperti ini ha?!!"
Jawaban cepat Taehyung, mampu membuat Namjoon diam ditempat.
"Ada yang membantu mereka Tae."
Kali ini J-Hope bersuara walau ada rasa sedikit takut untuk mengatakannya.
"Bukan hanya detektif Park Chanyeol yang membantu mereka, tapi ada detektif lain yang membantu para polisi dan juga detektif Chanyeol."
Taehyung menatap J-Hope sambil mengerutkan keningnya, lalu melirik Namjoon dan Suga secara bergantian.
Suga yang masih berada di dekat Taehyung menarik nafas sebelum berbicara.
"Aku dan anggota lain meminta maaf Tae, karna misi kita gagal dan para polisi itu telah membawa semuanya. Dan aku.."
Sejenak Suga menghentikan kalimatnya melirik Namjoon sekilas yang tengah menatapnya juga, lalu menatap Taehyung yang berada di hadapannya.
"Ini semua salah ku Tae."
Setelah mengucapkan dan menceritakan semua kejadian di rumah kumuh itu pada Taehyung, Taehyung menghajar Suga tanpa ampun tanpa perlawanan dari Suga. Yang membuat anggota lainya menatap khawatir dan berusaha melerai Taehyung yang terus menghajar Suga tanpa henti.
°°••°°
End
Gk ko masih lanjut wkwk...
Hallo semua👋 maaf bgt karna jarang update😢 maunya aku sih update semingu sekali atau sebulan, tapi apalah dayaku yang punya ide cetek tapi masih mau nulis cerita🥲 terima kasih buat kalian yang selalu nunggu cerita ini, selalu support aku thank's guys. Peluk jauh dari aku Uwii salam kenal chingu🤗💞Oh iya guys kalian suka gk si sama Covernya?
KAMU SEDANG MEMBACA
LaLisa
General FictionTak disangka, 4 gadis cantik ini adalah seorang agent yang hebat. Mereka adalah orang-orang pilihan yang ditugaskan untuk menyelesaikan kasus kejahatan. Dan merupakan Agent rahasia yang berkerja sama dengan FBI.. Dan memiliki identitas yang sangat t...