║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║
𝙨𝙘𝙖𝙣𝙣𝙞𝙣𝙜 𝙘𝙤𝙙𝙚...
Salju pertama turun di langit Tokyo. Meski cuaca mulai mendingin, banyak anak-anak hingga orang dewasa beraktivitas di luar ruangan. Beberapa bekerja, dan beberapa lainnya bermain dengan salju yang sudah menimbun di tanah.
[Name] meregangkan tubuhnya yang lelah karena operasi yang baru saja selesai dia lakukan. Beruntungnya operasi kali ini berjalan jauh lebih cepat dibanding operasi-operasi sebelumnya.
Tangannya melirik ke jam di tangannya, jarum pendek dan panjang menunjuk di angka 1 pas. Sudah jam 1 siang saja, sementara [Name] sudah menginap di rumah sakit itu karena pekerjaannya selama 3 hari.
Dia bahkan harus mengesampingkan pekerjaannya yang satu lagi, yakni sebagai dukun.
"[Surname]-san... apakah kau akhirnya akan pulang?"
"Yui...?" Tanya [Name] yang sedikit terkejut karena kehadiran perawat itu. "Ah... sepertinya begitu..."
"Tentu saja kau harus pulang! Kau telah bekerja selama tiga hari tanpa berhenti, lebih baik kau beristirahat!"
"Baiklah... terima kasih atas perhatiannya. Aku permisi..."
Perkenalkan, [Fullname], dokter bedah sekaligus dukun yang kini berusia 26 tahun. Dia baru saja kembali dari London sekitar sebulan yang lalu.
Dia tidak memiliki keluarga lagi, selain Chifuyu yang merupakan sepupunya dan sang bibi (ibu Chifuyu). Kedua orang tuanya telah tiada, karena keduanya merupakan tentara yang memiliki pangkat cukup tinggi.
[Name] itu sangat pemalu, terlepas dari pekerjaannya yang memang harus berhadapan dengan banyak orang. Terkadang ketika dia terlalu malu, dia akan berbicara dengan gagap, dan orang-orang akan sulit memahami ucapannya.
Namun, [Name] itu sangat terkenal. Meski dia baru bekerja selama seminggu di rumah sakit itu, seluruh pegawai mengenalnya, bahkan hampir seluruh pasien mengenalnya. Mengapa?
Dia penerus pemilik rumah sakit itu.
Dia sangat kaya.
Julukannya?
Sugar Mommy.
"Nanami... kau di sini?"
"Apakah akhirnya kita akan pulang? Aku bosan dikurung olehmu di ruangan ini!"
Perkenalkan. Yang baru saja bicara adalah Fujita Nanami. Roh sahabatnya yang meninggal 12 tahun lalu karena ditolak oleh mas crush (dia bunuh diri).
Karena [Name] berjanji untuk membantu Nanami mendapatkan laki-laki itu, oleh karena itulah hingga saat ini Nanami selalu mengikutinya. Sekaligus menjadi penjaga agar [Name] tidak sering dirasuki roh lainnya.
"Iya... maaf membuatmu bosan..."
Nanami memandang datar sahabatnya itu, dia membenci sifatnya yang sangat lemah lembut itu. "Jangan selalu mengucapkan maaf jika bukan kesalahan fatal. Sekali-kali jadilah anak nakal. Kau benar-benar membosankan!" Nanami benar-benar tidak habis pikir dengan sahabatnya ini, pantas saja dia dulu menjadi sasaran empuk perundungan.
"Kita akan mengunjungi makam Emma sebelum kembali ke kuil, kau tidak keberatan bukan?"
"Lakukan semaumu."
[Name] tersenyum tipis, dan akhirnya mereka pun menuju ke pemakaman terlebih dahulu sebelum kembali ke kuil, rumah mereka.
Jika dilihat-lihat, [Name] itu benar-benar sosok perempuan yang sering diidamkan oleh kebanyakan laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [Bonten]
Фанфик[COMPLETED] "Hei! Kau harus bertanggung jawab karena mengetahui rahasia kami!" Tokyo Revengers © Ken Wakui