"Kenapa kau membawa mereka?"
"Karena aku mengasuh mereka?"
"Ck! Kupikir hanya akan ada kita berdu—lupakan saja."
[Name] terkekeh mendengar hal yang keluar dari bibir Chifuyu, saudaranya. Chifuyu benar-benar tidak suka saat tahu [Name] mengasuh bayi Bonten, namun dia juga tidak dapat melakukan apapun karena [Name] tidak keberatan.
Hari ini ulang tahun keduanya, ulang tahun [Name] dan juga ulang tahun Chifuyu. Sebuah kebetulan yang luar biasa, mengingat ayah [Name] dan ibu Chifuyu yang merupakan saudara kembar, justru memiliki bayi yang lahir di hari dan tahun yang sama.
Oleh sebab itu, saat kecil [Name] dan Chifuyu sempat dikira kembar, karena wajah keduanya yang memang mirip.
Mereka hendak merayakan ulang tahun bersama pagi itu, namun Chifuyu sepertinya dalam mood yang jelek karena [Name] membawa bayi-bayi kriminal itu.
"Masuklah. Kau akan menginap, 'kan?" Tanya Chifuyu sembari mendorong pelan tubuh [Name] untuk memasuki apartemennya.
"Tentu saja, lagipula aku kangen dengan bibi."
"Ya, ibu juga terus bertanya tentangmu." Ungkapnya. "Padahal aku juga jarang pulang, namun setiap pulang kau yang dicari olehnya. Ini mengesalkan."
[Name] kembali terkekeh, entah kenapa rasanya dia bertambah mengawas 1 bayi lagi. Namun bayi yang ini dalam wujud dewasa.
"Mommy..." Panggil Mikey, menarik-narik pelan rambut [Name].
"Kenapa hm?" Tanya [Name] dengan lembut, pada Mikey yang berada di gendongannya. "Mamam!"
"Nyinyo uga mau mam!"
"Makan? Yang lainnya mau?" Tanya [Name] pada bayi lainnya yang berada di kereta dorong.
Mereka kompak mengangguk sebagai jawaban. "Kalau laper ya makan, bocah! Bukannya minta sama [Name]. Kalian bisa masak, ga usah manja!" Ujar Chifuyu sedikit ketus, namun dia dengan gemasnya mencubit pipi Sanzu.
"Ucapan dan tindakan tidak sesuai. Sepupumu memang tsundere." Ejek Nanami, dan [Name] setuju akan hal itu.
Sebenarnya, [Name] sedikit khawatir karena yang menjadi incaran atas rasa gemas Chifuyu itu Sanzu. Ya... kalian tentunya tahu bukan betapa seramnya Sanzu, betapa gilanya orang itu.
Namun, saat ini Sanzu hanya dapat menatap Chifuyu dengan sinisnya. Dia tidak bisa melawan karena wujudnya sekarang. Oleh karena itu, kelak [Name] akan memberi jimat pada Chifuyu agar Sanzu dalam wujud dewasa tidak bisa menyakitinya.
"Sudah sarapan, Chifuyu?"
"Belum. Aku menunggumu untuk memasak. Kemarin aku berbelanja dengan Kazutora-san, tidak perlu khawatir dengan isi kulkas."
Dan benar saja, kulkas itu penuh dengan bahan makanan yang segar. Biasanya ketika [Name] bermain ke apartemen Chifuyu, kulkasnya pasti akan kosong.
"Nah, kalian pilih mau makan apa."
[Name] membawa keenam bayi itu di depan kulkas, meminta mereka untuk memilih bahan makanan yang mau mereka makan.
Keenam bayi itu diam dengan mata yang terus bergulir ke atas dan ke bawah, mencari apa yang mau mereka makan. Air liur juga menetes dari mulut mereka, yang justru menambah kegemasan.
Bahkan [Name] tidak dapat menahan dirinya untuk tidak merekam kegemasan keenam anak itu, sementara Chifuyu hanya dapat mendengus kesal melihat [Name].
Dia cemburu.
"Setelah ini kita akan ke bandara, kau tidak keberatan bukan membantuku menjaga bayi-bayi ini?" Tanya [Name] ketika mereka sedang makan.
Pada akhirnya, bayi-bayi tadi tidak bisa memilih apa yang mereka mau makan, dan berakhir keenamnya memeluk [Name] dengan manja. Dan [Name] hanya memasak omelette untuk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [Bonten]
Fanfiction[COMPLETED] "Hei! Kau harus bertanggung jawab karena mengetahui rahasia kami!" Tokyo Revengers © Ken Wakui