Last Wish
"Kak Yogaaaa bantuinnn"
"Kenapa Defan?"
"Ini matematika na susah"
"Engga susah, sini kakak bantuin"
Tak butuh waktu lama, Defan sudah paham apa yang Yoga ajarkan.
"Seru gak?"
"Seruuu! Epan mau belajar sama Kak Yoga lagi!"
"Nanti kalo ada yang susah kasih tau kakak ya, kakak bantu"
Defan terbangun dari tidurnya, melihat jam di nakas sebelah kiri kasurnya.
"Jam 3 lagi?" Katanya berujar tenang lalu membuka laci.
"Hmm gak kambuh sih tapi perlu" kata Defan lalu mengambil 1 butir dan meminumnya dengan air.
"Fyuh" hembusan nafas kasar
Defan tersenyum kecut menatap cermin di sampingnya.
"Janji kakak gak ditepatin ya? Gapapa deh meskipun Epan gak tau kakak berjuang juga kayak Epan atau engga tapi Epan mau ketemu sama kakak, mama sama papa lagi"
"Gak bisa tidur lagi nih, ngapain ya" kata Defan lalu berdiri berjalan keluar dari kamarnya.
Kaki jenjangnya melangkah menyusuri rumah yang sejak 3 tahun yang lalu hanya di tinggali dia seorang.
"Huh, sepi" kata Defan duduk di ruang keluarga dan menyalakan TV.
"Haha masih nyala ternyata, kirain listriknya udah gak dibayarin lagi" monolog Defan lalu membuka ponselnya saat merasa ada pesan.
"Transfer duit tros, transfer kasih sayangnya kapan?" Sarkas Defan lalu menaruh ponselnya dan bersandar pada sofa.
Matanya terpejam, setetes air mata jatuh. Defan segera menghapusnya, nafasnya mulai memburu. Dia berjalan cepat menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Wish | Dodam ☑
أدب الهواة[𝗗𝗼𝗱𝗮𝗺 𝖿𝖾𝖺𝗍. 𝗔𝗹𝗹 𝗧𝗿𝗲𝗮𝘀𝘂𝗿𝗲 𝗠𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝘀] "setidaknya 𝗯𝗶𝗮𝗿𝗶𝗻 gue berjuang memohon ke mereka buat pulang sebelum nantinya gue yang pulang" - Alvares Defana Regana ⚠️ this story is not b×b @MORK2002 start : 16 - 10 - 21 end :...